logo Kompas.id
SastraTak Dinyana
Iklan

Tak Dinyana

Hendra menyadari bahwa sudah waktunya mengakhiri masa mudanya. Maka sejak Juwita dikenalnya delapan bulan lalu di Jakarta, mereka kerap makan siang bersama karena kantor mereka berdekatan.

Oleh
Hotma Di Hita L Tobing
· 9 menit baca
-
CAHYO HERYUNANTO

-

Dengan semangat pemuda itu pamit kepada ibunya. Siap-siap mau pergi ke Kopeda menemui Juwita pujaan hatinya. Kemudian Hendra sudah ada di dalam bis mini Sampagul, meninggalkan Kopela menuju Medan. Kotanya berjarak 119 km dari Kopela ke kota Kopeda. Angkutan berisikan penumpang: tua dan muda, menembus jalan penuh pengkolan. Lagu-lagu karaoke-nostalgia mengiringi perjalanan mereka. Indah nian lagu-lagu yang diputar. Pikiran Hendra jauh melayang ke Juwita, gadis yang akan ditemuinya di Kopeda.

Hendra menyadari bahwa sudah waktunya mengakhiri masa mudanya. Maka sejak Juwita dikenalnya delapan bulan lalu di Jakarta, mereka kerap makan siang bersama karena kantor mereka berdekatan. Bicaranya sopan dan sikapnya yang tegas, kerjanya lugas dan tuntas membuat orang segan. Lagi pula dia mau pula dikunjungi tiap malam Minggu. Karena itu dia semakin terpikat. Begitulah anggapan Hendra pada mulanya. Paras Juwita ayu, tawanya renyah. Hendra acap mengajaknya bercanda ria dan bincang tentang masa depan. Di pikiran Hendra bahwa Juwita-lah calon istrinya kelak. Betapa tidak, Juwita bekerja di perusahaan penerbangan keren. Dapat fasilitas gratis naik pesawat dua kali setahun. Orangtua dapat diskon 75 persen sekali perjalanan. Enak bukan? Begitulah angan-angan Hendra.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000