logo Kompas.id
SastraAnak Bajang Mengayun Bulan ...
Iklan

Anak Bajang Mengayun Bulan (Bagian 153)

Alam pangrantunan adalah sunya yang menuntut mereka membersihkan diri, hingga menjadi suci akan cinta. Mereka diminta untuk melewatkan waktu dengan menyucikan diri, sampai cinta mereka benar-benar murni.

Oleh
Sindhunata
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OsSLP7P_zJ_eYDP1JNSw60sieXw=/1024x574/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F03%2F7aabba3e-247b-4826-aa80-a5d40ab18e77_jpg.jpg

Sebelum bedah Maespati, ada kisah yang tersembunyi. Kisah ini sebenarnya hanya bisa dituturkan oleh mereka yang sudah mati. Tak mungkinlah itu terjadi, karena yang mati sudah tiada di dunia ini. Namun karena yang mati selalu rindu akan yang hidup, maka yang mati kadang menyembul keluar, dan mau menuturkan ceritanya. Dan kadang-kadang itulah yang terjadi ketika Dewi Sokawati dulu mengunjungi anaknya, Sukrosono di hutan Jatirasa yang sepi, atau ketika Sukrosono muncul di Mega Malang dan mengatakan tentang rindunya akan Sumantri. Jadi kematian itu tampaknya bisa berkisah, malah kisah mereka yang mati kiranya boleh menjadi penutup bagi kisah yang telah mereka jalani selama hidup. Dan inilah sepenggal kisah yang sempat dituturkan oleh kematian mereka sebelum sampai ke perhentian terakhirnya.

Ikuti Cerita Bersambung di Rubrik Sastra

Editor:
MARCELLUS HERNOWO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000