Persaingan Parpol Merebut Kursi di Dapil Jatim I
PDI-P dan Gerindra bersaing ketat di Dapil Jatim I, baik untuk pilihan DPR maupun DPRD.
Hasil pemilu legislatif atau pileg di Dapil Jatim I menunjukkan perolehan suara Gerindra dan PDI-P bersaing ketat, baik untuk pilihan DPR maupun DPRD. Bagaimana dengan perolehan kursinya?
Hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra, bersaing ketat untuk pilihan legislatif DPR dan DPRD provinsi di Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim I.
Berbicara tentang Dapil I di Jawa Timur, perlu ada catatan yang harus diperhatikan, yakni total pemilihnya. Pasalnya, ada perbedaan komposisi wilayah untuk pilihan DPR dan DPRD. Pilihan DPR wilayah ini meliputi Sidoarjo dan Kota Surabaya, sementara untuk pilihan DPRD, Dapil I Jatim meliputi Kota Surabaya saja.
Berdasarkan pengumuman KPU Jatim Nomor 125/PL.01.8-Pu/35/2024 tentang Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilu Serentak, tampak ada kejar-kejaran suara partai pemenang antara Gerindra dan PDI-P. Untuk pemilihan legislatif tingkat DPR RI, Gerindra menjadi partai pemenang dengan raihan suara 543.667.
Sementara itu, PDI-P berada di urutan kedua dengan perolehan 411.797 suara. Hasil yang berbeda tampak untuk raihan suara DPRD provinsi.
Dalam pileg DPRD, PDI-P menjadi partai yang mendapatkan suara teratas dengan raihan 298.050 suara. Adapun Gerindra menyusul dengan 261.974 suara.
Dari hasil perolehan suara di atas, tampak adanya keunggulan satu partai dari partai yang lain. Akan tetapi, dengan adanya aturan ambang batas untuk pilihan DPR dan metode penghitungan Sainte Lague,baik untuk kursi DPR maupun DPRD, bagaimana perkiraan perolehan kursi yang akan didapatkan tiap partai?
Baca juga: PDI-P Pertahankan Jateng sebagai ”Kandang Banteng”
Persaingan kursi DPR
Sebagaimana disebutkan di atas, Gerindra menjadi pemenang untuk pilihan DPR dengan raihan 543.667 suara. Jumlah tersebut didapatkan dari total 2.577.260 suara sah yang terdiri dari pemilih yang menggunakan hak suaranya di Sidoarjo dan Kota Surabaya. Dengan kata lain, Gerindra mendapatkan 21,10 persen suara.
Posisi Gerindra disusul oleh PDI-P di urutan kedua dengan 411.797 atau sebesar 15 persen dari total suara. Berikutnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi ketiga dengan raihan 11,48 persen atau 295.884 suara. Selanjutnya berturut-turut ada Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, serta Nasdem dengan masing-masing perolehan suara 9,67 persen, 9,52 persen, dan 7,15 persen.
Jumlah kursi DPR yang diperebutkan di wilayah Dapil 1 Jatim sebanyak 10 kursi. Dengan mempertimbangkan hanya ada delapan partai yang lolos ambang batas parlemen lalu dihitung berdasarkan konversi kursi dengan metode Sainte Lague, Gerindra dan PDI-P masing-masing akan mendapatkan dua kursi DPR dari wilayah ini meski terdapat selisih suara di antara keduanya. Adapun PKB, Nasdem, Golkar, PKS, PAN dan Demokrat masing-masing akan mendapatkan satu kursi dari wilayah ini.
Jika dilihat sosoknya, kursi Gerindra akan diisi oleh Bambang Haryo Soekarto dan pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani. Bambang bukan pendatang baru di parlemen sebab pernah menjadi anggota DPR periode 2014-2019, sementara Ahmad Dhani akan menjadi wajah baru di parlemen.
Untuk PDI-P, cucu Presiden Soekarno, Puti Guntur Soekarno, berpotensi akan kembali menduduki kursi parlemen. Puti Soekarno merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024 yang terpilih sebelumnya juga dari Dapil I Jatim. Sementara kader PDI-P yang juga berhasil lolos dari dapil ini adalah Bambang Dwi Hartono yang pernah menjabat Wali Kota Surabaya.
Kembali pada soal konversi kursi, fenomena yang menarik di Dapil I Jatim terjadi pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Raihan suara PSI untuk pileg DPR sebesar 162.805 suara. Jumlah ini sebenarnya berada di atas Partai Demokrat. Namun, PSI tidak mendapatkan kursi sebab partai ini tidak memenuhi ambang batas parlemen nasional.
Baca juga: PDI-P Diperkirakan Masih Duduki Kursi Ketua DPR
Persaingan kursi DPRD
Untuk perwakilan di DPRD, terdapat delapan kursi yang diperebutkan di wilayah ini. Dengan tidak adanya ambang batas, semua partai berhak ikut dalam penghitungan konversi kursi. PDI-P menjadi partai dengan suara terbanyak untuk pilihan DPRD, yakni 298.050 dari total 1.467.949 suara sah.
Artinya, PDI-P mendapatkan 20,30 persen suara. Posisi PDI-P diikuti Gerindra dengan 261.974 suara atau 17,85 persen. Berikutnya, PKB berada di posisi ketiga dengan raihan 193.698 suara atau 13,2 persen. Bagaimana dengan penghitungan konversi kursi?
Meskipun tampak selisih antara PDI-P dan Gerindra tidak terlampau jauh, simulasi penghitungan suara dengan modelSainte Lagueuntuk delapan kursi hanya menempatkan PDI-P sebagai partai yang berpotensi mendapatkan dua kursi. Enam kursi lainnya terdistribusi masing-masing satu kursi untuk Gerindra, PKB, PKS, Golkar, Demokrat, dan PSI.
Dari fenomena di atas tampak bahwa total perolehan suara masing-masing partai tetap menjadi faktor utama kemenangan politik. Akan tetapi, penghitungan model Sainte Lague memungkinkan partai-partai mendapatkan jumlah kursi yang sama meskipun terdapat selisih suara yang mungkin saja signifikan.
Jika melihat simulasi penghitungan kursi DPR dan DPRD, PDI-P dan Gerindra tampak menjadi dua partai yang bersaing ketat di Dapil Jatim I. Untuk kursi DPR, keduanya mendapatkan dua kursi, sementara untuk DPRD, hanya PDI-P yang berpotensi mendapatkan dua kursi.
Berbicara soal ambang batas parlemen, konsekuensi dari penerapannya adalah adanya suara terbuang sebab tak terkonversi menjadi kursi. Di wilayah Dapil Jatim I ada setidaknya 341.161 suara sah yang terbuang. Jika dihitung proporsinya, angkanya mencapai 13 persen dari total suara sah di dapil ini. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Tragedi PPP Tergerus Ambang Batas