logo Kompas.id
RisetAnalisis Debat Cawapres:...
Iklan

Analisis Debat Cawapres: Kelestarian Lingkungan Jadi Isu Penting

Debat keempat cawapres berlangsung cukup sengit dengan munculnya kritik dalam sejumlah pertanyaan dan sanggahan.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
· 2 menit baca
Para calon wakil presiden tampil di babak terakhir dalam debat keempat calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Para calon wakil presiden tampil di babak terakhir dalam debat keempat calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Debat keempat antarcalon wakil presiden berlangsung cukup sengit. Setiap kandidat memaparkan visi-misi dengan mengedepankan keberlangsungan kelestarian alam sebagai landasan penting dalam rencana program kerjanya. Meskipun demikian, antarkandidat tetap saling memberikan kritik dalam sejumlah pertanyaan dan sanggahan.

Pada debat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (21/1/2024), diangkat tema terkait dengan pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Setiap bahan pertanyaan yang dilontarkan tim panelis dapat dijawab oleh setiap cawapres dengan baik. Setiap pertanyaan atau sanggahan oleh kandidat dapat dijawab oleh kandidat lainnya, terkadang disertai contoh-contoh riilnya.

Ada sejumlah topik yang membuat suasana cukup riuh. Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, misalnya, melontarkan pertanyaan tentang greenflation dan lithium ferrophosphate (LFP). Namun, kandidat lain menjawab diplomatis dan mendapat atensi yang semarak dari pemirsa yang hadir langsung.

Tayangan debat keempat tersebut mendapat respons cukup tinggi dari masyarakat. Hal ini tampak dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas saat debat berlangsung. Sebanyak 64,8 responden menyatakan menonton debat itu.

Dibandingkan dengan ketiga debat capres-cawapres sebelumnya, antusiasme kali ini tetap terjaga. Pada debat ketiga, animo responden untuk menonton debat mencapai 63,3 persen walau turun dari debat kedua yang menyedot animo 66,5 persen responden.

https://cdn-assetd.kompas.id/hKnCGbMi-n3EvBGqOOWqj8NchIU=/1024x2302/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F22%2F71004265-b42c-49ee-a82d-2960801f0ad3_png.png

Analisis diksi

Dalam ajang debat tersebut, jumlah kata dan diksi yang dilontarkan setiap kandidat bervariasi, tetapi jumlahnya tidak terpaut terlalu jauh. Untuk cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, terucap 2.686 kata dengan durasi waktu 24 menit 27 detik. Kata paling dominan diucapkan adalah ”petani”, ”desa”, dan ”pembangunan”.

Iklan

Selanjutnya, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menuturkan 2.539 kata dengan durasi sepanjang 24 menit 12 detik. Kata terbanyak yang diucapkan adalah ”tanah”, ”energi”, dan ”masyarakat”.

Baca juga: Di Debat Keempat Pilpres, Tingkat Kematangan Sikap Cawapres Terlihat

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, melontarkan kalimat hingga 2.568 kata dengan tempo waktu 25 menit 36 detik. Kata terbanyak yang diucapkan adalah ”ekonomi”, ”hukum”, ”adat”, dan ”masyarakat”.

Pola diksi yang bervariatif itu sejatinya saling melengkapi karena besarnya cakupan materi yang dibahas dan secara umum menekankan pada keberlanjutan pembangunan. Kelestarian alam, mencegah kerusakan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan bagi segenap warga negara adalah kunci penting untuk mendorong kemajuan di masa depan.

Sejumlah perdebatan oleh para kandidat tersebut ternyata minim menarik minat publik untuk beralih pilihan. Responden yang menyatakan akan berpindah pilihan sebesar 7,5 persen, sedangkan sekitar 86 persen lainnya tetap setia pada pilihannya.

https://cdn-assetd.kompas.id/Nn17Jxu9_Jbo966wU6OgSs4d2S0=/1024x2405/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F22%2F55cfb927-ea08-4f61-9ce7-97d58dc88569_png.png

Penilaian performa

Tiga aspek yang dinilai responden adalah kemampuan menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, penguasaan masalah, serta penampilan kandidat di atas panggung. Penampilan ini diukur dari pakaian, sikap, dan ekspresi yang ditunjukkan.

Hasil penilaian responden menunjukkan, setiap kandidat mendapatkan penilaian baik dengan skor rata-rata 7. Skor ini merujuk dari jawaban responden (64,8 persen) yang terikat margin of error penelitian.

Kemampuan menjawab Mahfud mendapat skor 7,4, penilaian terhadap penguasaan masalah 7,4, dan penampilan cawapres nomor urut 3 ini dinilai dengan skor 7,7.

Adapun Gibran mendapat penilaian publik sebesar 7,1 untuk kriteria menjawab pertanyaan, 7,0 untuk poin penguasaan masalah yang diperdebatkan, serta 7,3 untuk penampilan yang meliputi cara berpakaian, sikap, dan ekspresivitas.

Selanjutnya Muhaimin mendapat skor penilaian 6,9 untuk kemampuan menjawab pertanyaan, 6,9 tentang penguasaan topik yang dipermasalahkan, dan 7,6 untuk skor penampilannya. (LITBANG KOMPAS)

Baca juga: Persaingan Pertajam Diskursus soal Pertahanan

Editor:
ANTONY LEE, YOHAN WAHYU
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000