Pola Mobilitas Masyarakat pada Libur Akhir Tahun 2023
Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memperkirakan akan terjadi potensi mobilitas masyarakat pada masa libur akhir tahun 2023 sekitar 107 juta pergerakan orang.
Oleh
YOHANES ADVENT KRISDAMARJATI
·5 menit baca
Kementerian Perhubungan memprediksi ada 107 juta pergerakan orang pada masa libur akhir tahun 2023. Terdapat pola berulang dari tahun sebelumnya yang dapat menjadi patokan untuk meningkatkan sisi keselamatan dan kenyamanan selama masa liburan akhir tahun.
Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan survei bertajuk Survei Online Pergerakan Masyarakat pada Masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Hasilnya, diprediksi akan terjadi potensi pergerakan masyarakat Indonesia sebesar 39,83 persen atau terhitung 107,63 juta pergerakan orang. Melalui hasil survei tersebut terungkap mengenai pilihan waktu perjalanan untuk pergi ataupun pulang saat momen liburan akhir tahun 2023.
Diperkirakan terjadi tiga kali momen puncak masa keberangkatan dan tiga kali momen puncak masa arus balik. Estimasi hari puncak perjalanan didasarkan dari jawaban sekitar 10.000 responden dari semua provinsi di Indonesia yang terlibat dalam survei daring dari Kemenhub.
Momen puncak arus keberangkatan yang pertama dan kedua diperkirakan terjadi pada 22 dan 23 Desember 2023, yakni pada hari Jumat dan Sabtu. Tahun ini, Natal jatuh pada hari Senin. Artinya, puncak arus pergi terjadi pada H-3 dan H-2 Natal. Kemudian, arus puncak masa keberangkatan ketiga diperkirakan terjadi pada Sabtu, 30 Desember 2023, atau H-1 perayaan pergantian tahun.
Dengan estimasi waktu arus kendaraan yang padat tersebut, sebaiknya masyarakat yang hendak bepergian dapat memilih hari perjalanan yang tidak bersamaan dengan prediksi puncak arus keberangkatan itu. Melalui perbandingan data hasil survei Kemenhub tahun ini dengan catatan mobilitas di momen libur Natal dan Tahun Baru lalu, dapat terlihat adanya kesamaan pola perjalanan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dan menghindari arus kendaraan yang padat dan rawan macet.
Dalam merencanakan perjalanan libur akhir tahun, sangat penting untuk memperhatikan momen puncak arus mobilitas masyarakat yang diperkirakan sangat padat. Hal ini sangat penting terutama bagi masyarakat yang bepergian dengan kendaraan pribadi. Menurut hasil survei Kemenhub, mobil pribadi menjadi pilihan sebanyak empat dari 10 responden dalam liburan kali ini. Selanjutnya, disusul mengendarai sepeda motor sebanyak 11,65 persen responden. Akumulasi mobil dan sepeda motor ini menunjukkan bahwa kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi yang paling banyak dipilih masyarakat.
Merujuk Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati), didapati gambaran arus pergerakan masyarakat saat libur akhir tahun 2022. Tercatat bahwa jumlah mobil pribadi yang melintas di jalan tol mengalami puncak arus pada 23, 24, dan 30 Desember 2022. Jika disandingkan dengan hasil survei Kemenhub tentang pilihan hari pergi pada tahun 2023, terdapat kemiripan di antara kedua periode tersebut.
Dengan demikian, masyarakat yang akan melakukan perjalanan dapat memperoleh gambaran bahwa kondisinya akan lebih kurang sama dengan situasi tahun lalu, khususnya bagi pengguna kendaraan pribadi. Meskipun demikian, masyarakat diharapkan senantiasa terus memonitor informasi guna mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan yang mungkin akan berbeda dari waktu yang diperkirakan.
Pada tahun 2022, survei dari Kemenhub menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat secara nasional pada masa liburan akhir tahun meningkat 22,1 persen dari rata-rata perjalanan harian. Pada tahun ini, diprediksi terjadi lonjakan hampir dua kali lipat menjadi 43,9 persen.
Selain kendaraan pribadi, pola mobilitas nasional tersebut juga terjadi pada pergerakan masyarakat yang menggunakan moda transportasi umum, seperti kereta api. Penumpang kereta api mengalami puncak arus keberangkatan masa libur akhir tahun 2022 lalu pada 23 Desember, yakni pada hari Jumat menjelang Natal. Mayoritas pengguna kereta api memanfaatkan waktu perjalanan jelang akhir pekan, yakni seusai bekerja pada hari Jumat. Serupa dengan prediksi Kemenhub tahun ini, pada 23 Desember nanti akan terjadi puncak kedua arus keberangkatan untuk liburan akhir tahun 2023 ini.
Masa puncak keberangkatan yang kedua pada tahun lalu terjadi pada 30 Desember 2022. Ketika disandingkan dengan hasil survei Kemenhub tahun 2023 ini, tampak adanya kesamaan. Apabila dicermati lebih jauh lagi, masyarakat pengguna kendaraan darat, baik kendaraan pribadi maupun umum, memiliki kecenderungan memilih waktu keberangkatan mendekati momen libur Natal dan pergantian tahun.
Dilihat dari segi tujuan liburan, mayoritas responden (45,29 persen) merencanakan bepergian ke lokasi wisata. Kemudian, disusul dengan tujuan pulang kampung yang setidaknya dinyatakan tiga dari 10 responden survei. Sementara itu, yang mengungkapkan tujuan utamanya untuk merayakan Natal dan atau Tahun Baru di kampung halaman hanya dua dari 10 responden.
Dari data tersebut terlihat bahwa tujuan berwisata menjadi motivasi utama masyarakat Indonesia dalam menghabiskan liburan akhir tahun. Masyarakat yang bepergian pun datang dari berbagai lapisan sosial- ekonomi. Mulai dari yang berpenghasilan kurang dari Rp 2,5 juta per bulan hingga yang memiliki penghasilan lebih dari Rp 30 juta sebulan.
Kelompok masyarakat berpenghasilan antara Rp 2,5 juta dan Rp 5 juta per bulan adalah kelompok yang paling banyak merencanakan berlibur pada akhir tahun dengan proporsi 30,86 persen. Selanjutnya, kelompok penghasilan kurang dari Rp 2,5 juta per bulan (26,62 persen). Uniknya, kalangan masyarakat yang belum berpenghasilan pun bakal turut meramaikan perjalanan liburan akhir tahun ini. Mereka menyumbang proporsi 25 persen dari responden survei yang akan liburan jelang pergantian tahun ini.
Pola arus balik
Mirip dengan pola keberangkatan, arus balik masa liburan tahun ini juga diperkirakan serupa dengan tahun 2022. Pasca-Natal, Kemenhub memperkirakan ada 12,01 juta orang yang kembali ke tempat asalnya pada 26 Desember 2023. Dilihat dari proporsinya, angka tersebut terbilang tinggi sebab pada momen puncak arus balik diperkirakan angka pergerakannya mencapai 20 juta orang. Pergerakan pada 26 Desember ini diperkirakan sebagai gelombang kepulangan pertama seusai perayaan Natal.
Pada tahun ini, libur Natal cukup panjang karena Natal jatuh pada Senin dan ditambah dengan instruksi cuti bersama dari pemerintah pada 26 Desember 2023. Hal tersebut diharapkan dapat memberi kesempatan lebih panjang bagi masyarakat untuk berlibur dan sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas.
Diperkirakan, puncak arus balik akan terjadi pada 1 Januari 2024 atau bertepatan dengan libur sekolah yang juga berakhir pada tanggal tersebut. Meskipun demikian, puncak arus balik diperkirakan masih akan berlangsung hingga 2 Januari 2024. Bahkan, sebagian masyarakat kemungkinan akan memperpanjang masa liburannya dan baru akan kembali ke tempat asal sepekan setelah Tahun Baru, yakni pada Minggu, 7 Januari 2024.
Uraian data tersebut menunjukkan bahwa sejatinya tidak ada perubahan pola liburan yang signifikan pada akhir tahun ini dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Dengan demikian, diharapkan antisipasi kepadatan arus kendaraan dan kemacetan dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga potensi kerawanan lalu lintas dapat ditekan seminimal mungkin. Liburan kali ini dapat menjadi kenangan yang indah bagi siapa pun pelaku perjalanan dan sekaligus mampu mengakselerasi roda perekonomian di semua wilayah destinasi wisata di Indonesia. (LITBANG KOMPAS)