Menakar Kekuatan Media Sosial Capres dan Cawapres
Medsos berpengaruh terhadap kontestasi pemilu. Bagaimana performa akun medsos para capres dan cawapres pada Pemilu 2024?
Penggunaan media sosial yang masif berpotensi memengaruhi dinamika persepsi masyarakat tentang sosok atau tokoh yang akan dipilih dalam Pemilihan Presiden 2024. Memasuki masa kampanye, peta kekuatan media sosial yang dimiliki calon presiden dan calon wakil presiden menjadi hal yang tak lagi dipandang sebelah mata dalam upaya mengeruk suara.
Dinamika tahun politik kali ini semakin mendekati klimaks Pemilu 2024. Suasana tahun politik tentu makin semarak dengan masa kampanye yang mulai bergulir sejak 28 November 2023. Dalam konteks pemilu masa kini, media sosial menjadi hal yang tak lagi diremehkan pengaruhnya dalam membentuk persepsi, bahkan dapat menentukan pilihan politik.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Data Digital 2023 yang dipublikasikan We Are Social dan Meltwater menyebutkan, ada 167 juta pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2023. Jumlah pengguna tersebut mencapai 60,4 persen dari 276,4 juta penduduk Indonesia. Rata-rata para pengguna media sosial ini menghabiskan 3 jam 18 menit di platform jejaring sosial setiap hari.
Melihat potensi ini, menjadi tidak mengherankan apabila para calon yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2024 aktif bermedia sosial. Apalagi dalam percaturan di dunia maya, ada istilah pengikut (follower) dan mengikuti (following).
Mencermati pengikut setiap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi salah satu cara memetakan kekuatan media sosial yang dimiliki pada awal masa kampanye.
Pertama ialah Anies Baswedan, capres nomor urut 1. Jika ditarik ke belakang, kurang lebih 10 hari (18 November 2023-29 November 2023), Anies mengalami penambahan pengikut di media sosial X (dulu Twitter) sebanyak 3.888 pengikut.
Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh socialblade.com, jumlah pengikut akun X Anies pada Sabtu, 18 November 2023, sebanyak 4.968.984 akun. Pada 29 November 2023, pukul 19.00, jumlahnya menjadi 4.972.872 pengikut. Jika dihitung rata-rata, ada penambahan 353 pengikut per hari.
Jika dibandingkan dengan capres lain, baik dari jumlah pengikut maupun penambahan pengikut di platform X, Anies merupakan yang paling unggul. Dari sisi jumlah pengikut di X, Prabowo Subianto menyusul Anies dengan 4.701.309 pengikut pada 29 November 2023, pukul 19.00.
Akan tetapi, apabila melihat tren selama 10 hari terakhir, akun X Prabowo cenderung stagnan dalam jumlah pengikut. Jumlah pengikut capres Prabowo di X pada 18 November 2023 sebanyak 4.701.852. Artinya, malah ada sedikit penurunan pengikut Prabowo di platform media sosial ini.
Setidaknya ada 543 pengikut jika diukur selama 10 hari. Penurunan paling banyak dalam sehari, yakni 421 pengikut, terjadi pada Minggu, 26 November 2023.
Masih dari sumber data yang sama, Ganjar Pranowo menjadi capres dengan pengikut X terkecil, yakni 3.498.322, pada Minggu, 19 November 2023, pukul 19.00. Jika dilihat dalam 10 hari terakhir, tidak ada perubahan signifikan, yakni hanya penambahan 461 pengikut.
Pasalnya, pada 18 November 2023, jumlah pengikut Ganjar sebanyak 3.497.861 akun. Meskipun demikian, apabila dilihat per hari, ada dinamika menarik. Ada penambahan sebanyak 1.204 pengikut Ganjar di X pada 18 November 2023, tetapi juga ada penurunan sebanyak 542 pengikut pada Sabtu, 25 November 2023.
Baca juga : Medsos Menyimpan Potensi Kerawanan Pemilu
Media sosial cawapres
Meskipun memiliki jumlah pengikut yang paling sedikit di X dibandingkan dengan capres lain, Ganjar memiliki cawapres dengan pengikut terbanyak dibandingkan dengan cawapres lainnya. Pengikut akun cawapres Mahfud MD di X pada 29 November 2023, pukul 19.00, sebanyak 4.411.078 akun. Apabila dilihat dalam kurun sekitar 10 hari terakhir, jumlah penambahan pengikut Mahfud di platform X sebanyak 3.146 akun.
Situasi terbalik terjadi di akun X milik Muhaimin Iskandar. Meskipun Anies memiliki pengikut terbanyak di X, Muhaimin memiliki pengikut paling sedikit dibandingkan dengan cawapres lain. Pengikut dari Ketua Umum PKB ini sebanyak 309.719 akun pada 29 November 2023, pukul 19.00. Namun, jika dilihat 10 hari terakhir, terdapat peningkatan pengikut Cak Imin sebanyak 4.111 akun.
Di tengah-tengah kedua cawapres di atas, Gibran Rakabuming Raka memiliki pengikut di X sebanyak 1.216.387 akun pada 29 November 2023, pukul 19.00. Dibandingkan dua cawapres lain, Gibran memiliki penambahan pengikut paling banyak, yaitu 8.286 akun.
Secara umum, hal yang menarik untuk dicermati dari akun X para cawapres ini adalah adanya penambahan yang lebih konsisten daripada akun X para capres. Bahkan, untuk Muhaimin dan Gibran, tidak ada penurunan pengikut (unfollow) sama sekali dalam 10 hari ke belakang dari 18 November 2023 hingga 29 November 2023. Hanya Mahfud yang mengalami beberapa kali penurunan dalam sehari meski tidak signifikan memengaruhi tren kenaikan.
Platform X atau dulu bernama Twitter memang bukan media sosial terfavorit di Indonesia. Namun, platform ini cukup ampuh dalam membangun isu dan narasi. Hal ini tidak lepas dari platform X yang lebih memberi porsi utama terhadap teks dan narasi ketimbang gambar dan suara. Berbeda dengan X, Instagram lebih menonjolkan dari sisi visual dan audio.
Baca juga : Media (Sosial) di Tahun Pemilu
Jika melihat jumlah pengikut akun Instagram para capres pada 29 November 2023, pukul 19.00, ketiganya memiliki jumlah pengikut sekitar 6 juta. Prabowo memiliki pengikut terbanyak di Instagram, yaitu 6,6 juta pengikut. Posisinya diikuti Ganjar dengan 6,4 juta pengikut. Dengan selisih tidak terlampau jauh, Anies diikuti sebanyak 6,2 juta pengikut di Instagram.
Yang menarik, Muhaimin yang tertinggal pengikutnya di X menjadi yang paling banyak diikuti di Instagram dibandingkan dengan dua cawapres lainnya. Pengikut akun Instagram Muhaimin tercatat 2,2 juta. Gibran berada di urutan kedua dengan 1,4 juta pengikut. Terakhir, Mahfud dengan 1,2 juta pengikut.
Menjadi menarik untuk melihat kapital media sosial yang dimiliki para kandidat dengan mengambil nilai rata-rata dari kedua platform, yakni X dan Instagram. Memang ketika berbicara media sosial, masih ada platform lain, seperti Tiktok, Youtube, Telegram, dan Facebook.
Namun, paling tidak X dan Twitter menjadi representasi media sosial yang memfasilitasi teks, audio, dan visual dengan penekanan yang berbeda. Sebagaimana disinggung sebelumnya, X lebih menitikberatkan pada teks, sedangkan Instagram condong ke visual dan audio meskipun juga membawa teks pada takarir (caption).
Dengan menghitung rata-rata dari kedua platform ini, capres dengan kapital media sosial paling kuat adalah Prabowo dengan rata-rata 5,65 juta pengikut. Berselisih sedikit dengan itu, Anies memiliki rata-rata 5,58 juta pengikut dan Ganjar mempunyai rata-rata 4,9 juta pengikut. Meskipun ada selisih, tidak ada yang tampak paling menonjol dari ketiganya.
Bergeser ke cawapres, Mahfud MD berada di posisi paling tinggi dengan rata-rata 2,81 juta pengikut. Sementara itu, Gibran memiliki rata-rata 1,31 juta pengikut. Berikutnya, Muhaimin memiliki rata-rata 1,21 juta pengikut. Melihat angka ini, Mahfud tampak menjadi yang paling menonjol dengan rata-rata hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Gibran dan Muhaimin.
Jika memandang kontestasi politik dalam Pemilu 2024 sebagai arena sosial, kapital sosial menjadi salah satu modal yang berpotensi menaikkan elektabilitas. Dalam era digital, media sosial merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengakumulasi kapital sosial. Meskipun begitu, jumlah pengikut di media sosial tidak lantas serta-merta akan menjadi faktor yang determinan.
Lebih dari itu, capres dan cawapres saat ini selayaknya tidak hanya menggunakan kapital media sosial sebagai sarana untuk mendulang elektabilitas semata. Menjadi lebih fundamental ketika media sosial menjadi sarana untuk menawarkan gagasan dan ide yang otentik tentang kehidupan bernegara.
Selain itu, suara dan dinamika yang terjadi di media sosial bisa menjadi salah satu referensi bagi para calon untuk lebih tanggap dalam memahami dinamika sosial di masyarakat. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : Citra Politik Dibalut Konten