Borobudur Marathon, Berlari Sambil Memajukan Ekonomi
Borobudur Marathon Powered by Bank Jateng 2023 akan kembali digelar di Magelang, Jawa Tengah, dengan melibatkan lebih dari 10.000 pelari dari seluruh Indonesia. Beragam dampak positif diharapkan muncul dari kegiatan ini.
Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
·6 menit baca
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Lorong yang menjadi tempat peserta Borobudur Marathon 2023 berfoto dengan latar belakang namanya di Hotel Artos, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/11/2023). Ribuan peserta lari dalam dua hari ini mempersiapkan diri dengan pengambilan perlengkapannya. Ajang lari Borobudur Marathon itu menawarkan pengalaman lari dan berwisata bagi peserta dari luar daerah.
Seiring membaiknya kondisi pascapandemi, berbagai kegiatan masyarakat kembali semarak, termasuk acara wisata olahraga yang memadukan antara kegiatan olahraga dan wisata di suatu daerah. Melalui kegiatan ini, diharapkan minat masyarakat untuk berolahraga dan berwisata semakin tinggi sekaligus berkontribusi bagi kemajuan ekonomi daerah.
Salah satu ajang wisata olahraga (sport tourism) yang ditunggu masyarakat Indonesia ialah Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda wisata olahraga yang menjaring para pencinta lari di Indonesia dan internasional. Seperti sebelumnya, Borobudur Marathon 2023 kembali digelar di kawasan Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. Borobudur Marathon tahun ini, yang bertajuk ”Voice of Unity”, dipastikan lebih semarak dengan peserta yang semakin banyak dari penyelenggaraan tahun lalu.
Pada tahun ini, Borobudur Marathon melombakan kategori 10 kilometer, half marathon (21,0975 km), dan maraton (42,195 km). Pada 2022, pandemi Covid-19 baru saja mereda sehingga Borobudur Marathon tengah bertransisi menuju kondisi pemulihan. Kondisi itu membuat kategori lomba yang dibuka untuk umum saat itu hanya half marathon. Adapun untuk jarak yang lebih pendek diakomodasi melalui Bank Jateng Friendship Run yang digelar di empat kota, yaitu Semarang, Jakarta, Medan, dan Makassar. Friendship run ini menempuh jarak 5 km dan terbuka untuk umum.
Dengan semakin banyak kategori lomba yang dibuka, jumlah pesertanya pun kian bertambah. Borobudur Marathon tahun 2023 ini diikuti lebih dari 10.000 pelari. Adapun pada Borobudur Marathon 2022, hanya menjaring sekitar 8.000 pelari. Jumlah pelari yang tembus 10.000 ini mirip dengan penyelenggaraan Borobudur Marathon tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.
Pada Borobudur Marathon tahun 2019, jumlah peserta lebih dari 10.000 pelari. Tingginya animo peserta saat itu menjadi semacam acuan bagi panitia untuk kembali mengulang pencapaian itu pada event berikutnya. Pada Borobudur Marathon tahun 2023, pencapaian itu kembali berulang dengan jumlah peserta mendekati angka pada tahun 2019.
Besarnya antusiasme peserta ini tak lepas dari tingginya tingkat kepuasan para pelari terhadap penyelenggaraan Borobudur Marathon sebelumnya. Dengan citra positif tersebut, maka banyak peserta yang ingin kembali mengikuti ajang Borobudur Marathon di tahun mendatang. Bahkan, para peserta juga merekomendasikan event Borobudur Marathon kepada para pelari lainnya.
Fenomena itu terjaring dari survei yang dilakukan Litbang Kompas terhadap para pelari pada Borobudur Marathon tahun 2022. Survei dilakukan pada 12-14 November 2022 terhadap 754 pelari. Survei ini juga menjaring opini dari 54 pelaku usaha (kuliner, cendera mata, akomodasi, transportasi, dan wisata), 62 warga sekitar, dan 40 pengunjung.
Sekitar 87 persen responden pelari menyatakan, penyelenggaraan Borobudur Marathon tahun 2022 sesuai dengan harapan mereka. Tiket yang mesti dibayar peserta sepadan dengan penyelenggaraan yang profesional.
Hal ini mengindikasikan bahwa hampir seluruh peserta puas dengan keseluruhan kegiatan Borobudur Marathon 2022. Oleh karena itu, 96 persen responden menyatakan akan merekomendasikan event Borobudur Marathon kepada orang lain. Wajar jika akhirnya pada Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng ini jumlah peserta melonjak hingga melebihi 10.000 pelari.
Ekonomi daerah
Tingginya animo pelari yang mengikuti Borobudur Marathon 2023 ini akan berdampak secara langsung bagi perekonomian daerah setempat. Banyaknya peserta yang berasal dari daerah-daerah tentu akan berimbas pada belanja sektor jasa di wilayah Magelang, terutama menjelang Borobudur Marathon 2023. Setidaknya akan terjadi lonjakan jumlah pengunjung hotel atau penginapan, konsumen rumah makan atau restoran akan meningkat, permintaan jasa transportasi bertambah untuk mobilitas para peserta, dan obyek wisata kian ramai pengunjung.
Hal itu tentu akan berdampak bagi perekonomian di wilayah Magelang dan sekitarnya. Apalagi, hampir semua peserta sudah mempersiapkan alokasi anggaran pribadinya untuk mengikuti event lari di Magelang itu. Berdasarkan hasil survei Borobudur Marathon tahun 2022, rata-rata uang yang dibelanjakan pelari berkisar Rp 4 juta per peserta.
Alokasi uang itu diperuntukkan bagi sejumlah pengeluaran, mulai dari biaya pendaftaran peserta, biaya transportasi ke wilayah Magelang, biaya rekreasi, biaya penginapan, konsumsi harian, transportasi selama di Magelang, hingga belanja oleh-oleh. Pos anggaran terbesar adalah biaya transportasi pergi-pulang menuju Magelang dengan kisaran Rp 860.000 per peserta. Relatif besarnya pengeluaran transportasi ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelari Borobudur Marathon berasal dari luar daerah. Bahkan, ada sejumlah pelari yang berasal dari luar Pulau Jawa dan mancanegara.
Belanja berikutnya yang tergolong besar adalah biaya pendaftaran Borobudur Marathon tahun 2022 yang rata-rata berkisar Rp 700.000 per peserta. Setelah itu, disusul biaya rekreasi dan penginapan per hari yang masing-masing sekitar Rp 550.000. Angka ini belum termasuk biaya makan dan belanja oleh-oleh yang masing-masing berkisar Rp 300.000.
Dengan rincian belanja tersebut, tentu saja akan berimbas pada perekonomian di wilayah Magelang. Sektor yang paling tampak mencolok aktivitas ekonominya adalah penginapan. Hampir seluruh penginapan dari mulai kelas melati hingga hotel berbintang akan dipenuhi pelari dari banyak daerah. Tipe homestayumumnya dipilih para pelari untuk menginap bersama-sama dengan para peserta lainnya. Selain lebih hemat, model penginapan seperti ini juga menawarkan suasana keakraban layaknya di rumah.
Kusir dokar melintas di dekat deretan rumah yang dimanfaatkan untuk homestay di Desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2023). Mayoritas rumah penginapan (homestay) di sekitar Candi Borobudur telah terpesan oleh calon penginap yang akan mengikuti ajang Borobudur Marathon 2023.
Bidang usaha lainnya yang tampak semarak dengan kegiatan Borobudur Marathon adalah rumah makan ataupun kuliner. Di sekitar Magelang ataupun di Candi Borobudur akan tampak banyak rumah makan berjejal pengunjung dari luar daerah yang akan mengikuti Borobudur Marathon. Warung-warung tenda kaki lima juga banyak diserbu para pelari yang berbaur dengan pengunjung lainnya di sekitar Candi Borobudur. Sepintas, event Borobudur Marathon menambah semarak suasana wisata di sekitar Candi Borobudur.
Berkaca pada pengalaman Borobudur Marathon tahun 2022, bagi para peserta dari luar daerah, terutama yang menggunakan transportasi umum, seperti kereta api dan pesawat, keseruan event Borobudur Marathon mulai terasa di stasiun ataupun bandara di Yogyakarta. Banyak peserta yang berkumpul di stasiun dan bandara di Yogyakarta untuk bersama berangkat menuju Magelang.
Kelompok-kelompok pelari ini menambah citra bahwa olahraga lari itu mampu mendatangkan suasana keseruan dan keceriaan bagi masyarakat yang melihatnya. Tentu saja, selain atmosfer positif itu, kehadiran para peserta dari luar kota ini juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi sektor jasa transportasi.
Pelaku usaha
Borobudur Marathon diharapkan mampu memberikan efek positif bagi masyarakat di sekitarnya. Khusus untuk para pelaku usaha, agenda lari yang disponsori Bank Jateng itu diakui mendorong peningkatan pendapatan usaha mereka. Sekitar 50 persen responden pelaku bisnis menyatakan hal itu.
Peningkatan pendapatannya pun bervariasi, tetapi yang terbesar adalah di bawah 50 persen. Sekitar 74 persen pelaku usaha mengakui peningkatannya sebesar itu. Hanya sedikit responden yang mengalami peningkatan pendapatan hingga 100 persen atau bahkan lebih dari 100 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa dampak Borobudur Marathon itu belum merata di semua sektor usaha ataupun di semua wilayah yang terkait kegiatan tersebut.
Elisa Anggraeni menunjukkan wedang rempah dan telang dari D'Lizfood Borobudur yang menjadi salah satu menu minuman Pawone Kuliner Borobudur Marathon Powered by Bank Jateng 2023 di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2023).
Oleh karena itu, sejumlah responden pelaku usaha mengusulkan agar pelaksana event memperluas lagi keterlibatan masyarakat dan pelaku usaha lainnya agar daya tarik Borobudur Marathon terus meningkat. Dengan demikian, akan semakin banyak daya tarik yang dapat dikenalkan kepada masyarakat yang lebih luas melalui penyelenggaraan agenda lari tahunan tersebut. Apalagi, Borobudur Marathon ini merupakan titik puncak dari serangkaian kegiatan lari yang diawali dengan agenda Bank Jateng Friendship Run yang diselenggarakan di sejumlah kota di Indonesia.
Dengan mengenalkan daya tarik Magelang, bukan tidak mungkin sejumlah peserta Bank Jateng Friendship Run di sejumlah kota besar itu berkeinginan untuk hadir secara langsung di Magelang pada event Borobudur Marathon tahun berikutnya. Semakin banyak peserta yang hadir dan mengenal Magelang secara lebih luas, maka daya tarik wisata di sekitar Borobudur, Magelang, bahkan Jawa Tengah dan Yogyakarta dapat terdongkrak lebih tinggi lagi.
Untuk meningkatkan efek positif bagi penyelenggaraan Borobudur Marathon ini, pihak penyelenggara dan sponsor perlu terus meningkatkan keterlibatan masyarakat sekitar untuk berperan aktif dalam agenda tahunan itu. Semakin banyak masyarakat yang menikmati dampak positifnya, maka kegiatan itu akan terus lestari sehingga kian semarak dan menarik hadirnya para pelari dari seluruh pelosok negeri. Para pencinta lari pasti akan selalu mempersiapkan diri guna menghadiri salah satu event lari terbesar di Indonesia ini. (LITBANG KOMPAS)