Dengan predikat Label dari World Athletics, Borobudur Marathon tak hanya menjadi lomba lari yang lebih baik dari segi teknis perlombaan dan kenyamanan peserta, tetapi juga lebih dikenal dunia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH, JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Setelah rute maraton tersertifikasi Asosiasi Maraton dan Lari Jarak Jauh Internasional (Association of International Marathons and Distance Races/AIMS) sejak 2017, Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng kini mengajukan diri untuk meraih predikat ”Label” dari World Athletics. Dengan predikat baru tersebut, Borobudur Marathon tak hanya akan menjadi perlombaan lari yang lebih baik dari segi teknis perlombaan dan kenyamanan peserta, tetapi juga lebih dikenal dunia.
World Athletics, yang sebelumnya dikenal sebagai Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF), membagi klasifikasi perlombaan lari jalan raya menjadi empat predikat. ”Label” merupakan tingkatan paling dasar, disusul dengan ”Elite Label”, ”Gold Label”, dan ”Platinum Label”. Untuk bisa mendapatkan peringkat itu, penyelenggara perlombaan lari harus mengajukan diri kepada World Athletics yang mengatur, mengawasi, dan menyertifikasi pelaksanaan lomba maraton di seluruh dunia.
Untuk melakukan penilaian tersebut, Richard Welsh, Delegasi Teknis Internasional World Athletics, telah tiba di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/11/2023). Ada beberapa aspek yang menjadi penilaian Welsh sejak sebelum perlombaan hingga hari pelaksanaan. Aspek yang dinilai menyeluruh, antara lain pengambilan kelengkapan lomba, pelaksanaan tes antidoping, (jumlah) nominal hadiah, liputan media, standardisasi kenyamanan dan keselamatan pelari, serta kepatuhan terhadap seluruh regulasi lomba yang ditetapkan World Athletics.
”Ada beberapa keuntungan ketika perlombaan lari mendapatkan predikat dari World Athletics. Pelari elite internasional, misalnya, akan datang karena dengan berlari pada ajang berpredikat Label, mereka akan mendapat poin untuk meningkatkan peringkat. Jadi, para pelari mendapatkan manfaat nyata. Dari segi penyelenggara, perlombaan ini akan masuk ke dalam kalender World Athletics sehingga para pelari akan lebih mengenal ajang ini,” kata Welsh.
Hasil penilaian ini akan diserahkan kepada World Athletics dalam 1-2 pekan. Dalam laporan itu, katanya, akan ada pula beberapa rekomendasi bagi penyelenggara agar persyaratan untuk mendapatkan predikat itu terpenuhi. Apabila rekomendasi dijalankan dan predikat mampu diraih, perlombaan lari idealnya akan menjadi lebih baik dari segi pelaksanaan, persaingan antarpelari, hingga kenyamanan peserta.
Welsh meyakini, Borobudur Marathon memiliki peluang untuk menembus level dunia. Selain karena sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan menjadi perlombaan terbesar di Indonesia, Borobudur Marathon juga punya keunikan tersendiri. Hal itu akan menjadi daya tarik sekaligus nilai jual bagi perlombaan tersebut.
”Ada beragam alasan para pelari mengikuti perlombaan, mulai dari mengejar catatan waktu hingga mengejar hadiah. Namun, ada pula yang mengejar pengalaman. Borobudur Marathon digelar di lokasi salah satu keajaiban besar dunia, Candi Borobudur. Ketika pelari datang ke tempat terkenal dunia dan merasakan perlombaan kelas dunia, maka itu akan menjadi pengalaman yang tidak akan mereka lupakan. Jika Anda ingin berlari maraton di suatu tempat di dunia, Anda akan mengingat Borobudur Marathon,” tutur Welsh.
Meski tak menjelaskan detail setiap aspek penilaian, ia mengatakan, pada dasarnya setiap lomba lari, bahkan maraton besar seperti London, Tokyo, Chicago, atau Boston Marathon, memiliki keunggulan masing-masing. Namun, bisa jadi ada kekurangan pada aspek yang lain. ”Yang penting, secara keseluruhan lomba itu lebih baik dari lomba lari lainnya,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, maraton adalah lomba lari luar ruang sehingga akan bersinggungan dengan banyak pihak. Sangat perlu juga membangun kerja sama dengan para pemangku kepentingan, seperti pengguna jalan yang ditutup untuk lomba atau warga di daerah yang wilayahnya dilewati rute lari.
Ketika pelari datang ke tempat terkenal dunia dan merasakan perlombaan kelas dunia, maka itu akan menjadi pengalaman yang tidak akan mereka lupakan. Jika Anda ingin berlari maraton di suatu tempat di dunia, Anda akan mengingat Borobudur Marathon.
Antusias
Dari pengamatan awal di Magelang, Welsh mengaku terkesima saat meninjau proses pengambilan perlengkapan peserta (race pack collection) dan race expo yang digelar oleh penyelenggara. Dia kagum melihat banyak sukarelawan yang antusias terlibat dalam kegiatan ini.
Konsultan asal Australia itu juga sempat mencoba aktivitas di sebuah gerai peserta ekspo. Dia tak lupa memuji ide penyelenggara untuk menampilkan foto peserta di layar jika peserta tersebut memindai nomor bib mereka, yang lalu digunakan peserta untuk menjadi latar foto. ”Ini ide yang luar biasa, sangat menarik,” ujar Welsh.
Vice General Manager Event Harian Kompas Budhi Sarwiadi juga menyampaikan optimisme serupa. Menurut Budhi, Borobudur Marathon akan memenuhi persyaratan setidaknya untuk predikat Label. Sementara untuk naik ke level Elite, ada beberapa aspek yang masih perlu ditingkatkan.
Direktur Perlombaan Borobudur Marathon 2023 Andreas Kansil mengatakan, predikat dari World Athletics akan membuat Borobudur Marathon menembus level dunia. Dengan predikat itu, Borobudur Marathon akan lebih dilirik oleh para pelari internasional. Artinya, dari sisi perlombaan, peserta menjadi lebih beragam. Wisatawan yang datang juga diharapkan menjadi lebih banyak sehingga mengungkit ekonomi masyarakat setempat.
”Ketika sudah memiliki predikat dari World Athletics, saya meyakini kekuatan Borobudur Marathon akan meningkat, terutama dari segi eksposur internasional. Atlet dunia yang mau berpartisipasi juga akan lebih banyak dan ranking lebih bagus. Artinya, secara kompetisi, rekor waktu finis akan lebih tajam,” tutur Andreas.