Target Kunjungan Wisatawan Asing Terlampaui
Sesuai dengan perkiraan, target kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tahun 2023 tercapai pada September.
Kunjungan wisatawan asing ke Indonesia terus bertumbuh. Pada September 2023, jumlah turis asing yang datang mencapai 1,07 juta atau tumbuh 52,76 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2022. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan bulan sebelumnya (Agustus 2023), terjadi penurunan sebanyak 5,51 persen.
Meski sedikit turun, jumlah kunjungan turis asing ini masih terjaga di angka satu juta orang per bulan. Sejak Juni 2023, jumlah kunjungan turis asing ajek di angka satu juta per bulan. Dengan tren ini, sepanjang tahun ini (Januari-September) total turis asing sudah mencapai 8,51 juta orang.
Jumlah tersebut melebihi total turis asing tahun 2022 yang hanya mencapai 5,89 juta orang. Bahkan, jumlah tersebut sudah melampaui target turis asing yang ditetapkan sebanyak 7,4 juta orang untuk tahun 2023. Jika jumlah kedatangan turis asing tetap konstan minimal 1 juta orang per bulan, hingga akhir tahun secara kumulatif bisa mencapai 12 juta orang.
Total kumulatif berpeluang lebih dari 12 juta orang mengingat terdapat sejumlah kegiatan internasional di Indonesia sepanjang Oktober hingga Desember 2023. Beberapa di antaranya ialah penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Lombok (Oktober) dan Piala Dunia FIFA U-17 (November-Desember). Juga ada sejumlah pergelaran sport tourism di bulan November, seperti IFG Labuan Bajo Marathon dan Borobudur Marathon.
Dengan demikian, pada akhir tahun jumlah turis asing yang datang akan mendekati kondisi sebelum pandemi. Pada 2019 tercatat 16,1 juta turis asing berkunjung ke Indonesia.
Pertumbuhan yang tinggi ini menggambarkan pemulihan ekonomi pascapandemi yang sesuai dengan rencana, bahkan di luar perkiraan. Masyarakat dunia dahaga bepergian setelah pergerakannya dibatasi karena pandemi. Kesejahteraan pun mungkin bagi sebagian orang mengalami peningkatan sehingga ada dana yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan tersier.
Laporan World Tourism Barometer yang dilansir oleh United Nation The World Tourism Organization (UNWTO) pada September 2023, pariwisata dunia pada periode Januari-Juli 2023 telah pulih 84 persen dibandingkan masa sebelum pandemi. Artinya, kurang 16 persen lagi untuk menyamai kondisi seperti sebelum pandemi.
Diperkirakan sebanyak 700 juta turis melakukan perjalanan ke sejumlah negara selama tujuh bulan pertama tahun 2023. Jumlah ini meningkat 43 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Eropa merupakan kawasan yang paling banyak menerima turis asing, yaitu 375 juta atau 54 persen dari total turis dunia. Jumlah tersebut berasal dari perjalanan turis intrakawasan tersebut dan turis dari Amerika Serikat (AS).
Selama semester pertama 2023, turis AS yang bepergian ke Eropa tumbuh 43 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 atau setara dengan 20 persen warga AS yang bepergian ke luar negeri.
Indonesia tentu mendapat limpahan pergerakan turis internasional dan termasuk dalam daftar destinasi wisata para turis. Namun, porsinya hanya sekitar 1 persen dari total turis internasional.
Laporan UNWTO menyebutkan, tren pergerakan turis dunia ini karakternya masih mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan. Turis-turis mengutamakan mendapat kepuasan yang lebih dari berwisata dengan pengeluaran yang tidak terlalu besar sehingga pilihannya ialah bepergian yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu lama (shorter trips).
Itu sebabnya, banyak warga Eropa bepergian ke negara yang masih dalam satu kawasan. Termasuk dari AS yang masih berdekatan. Pola ini pun terlihat di Indonesia, dengan turis asing yang datang kebanyakan adalah dari negara tetangga terdekat.
Jika dilihat berdasarkan kebangsaan, turis asing yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Malaysia, Australia, Singapura, dan China. Jumlah turis dari empat negara ini hampir separuh dari total turis asing ke Indonesia. Pada September 2023, jumlahnya 495.740 orang atau 46,3 persen.
Baca juga :Menjadi Turis yang Mendukung Wisata Berkelanjutan
Pariwisata Bali pulih
Destinasi wisata di Indonesia yang masih menjadi magnet utama bagi turis asing adalah Bali. Tahun 2022 menjadi penanda bangkitnya pariwisata Bali setelah terpukul akibat pandemi Covid-19. Bangkitnya pariwisata Bali ini menjadi indikator bangkitnya pariwisata nasional.
Roda perekonomian Bali yang sangat bergantung pada kedatangan turis asing pernah melambat selama dua tahun, 2020-2021. Tingkat hunian hotel di Bali menurun karena minimnya tamu yang datang.
Tahun 2020, turis asing yang datang ke Bali turun 83 persen, dari sebelumnya 6,27 juta orang pada 2019 menjadi 1,07 juta orang pada tahun berikutnya. Pada 2021 tercatat hanya 51 turis asing yang berkunjung ke Bali.
Bali kehilangan potensi aliran uang yang dibawa turis asing yang biasanya hampir 1 miliar dollar AS per tahun. Potensi pendapatan pemerintah dari visa kedatangan yang nilainya puluhan miliar rupiah per tahun pun ikut lenyap.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada 2020 terkontraksi cukup dalam, menjadi minus 9,34 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan kondisi nasional yang hanya terkontraksi 2,07 persen. Penganggur di Bali pun ikut meningkat, dari 1,57 persen (2019) menjadi 5,63 persen (2020).
Perekonomian Bali tahun 2021 lebih membaik dengan pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi menjadi hanya minus 2,46 persen. Namun, angka itu masih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah positif ke angka 3,69 persen.
Ketika tanda-tanda pandemi mulai mereda, pemerintah langsung menetapkan kebijakan yang memprioritaskan pemulihan ekonomi Bali. Kebijakan tersebut, antara lain, meniadakan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri yang ke Bali. Kebijakan berlaku sejak Maret 2022 sebelum pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) resmi dihapuskan.
Kebijakan ini efektif meningkatkan jumlah turis asing. Sepanjang tahun 2022 terdapat 2,15 juta turis asing yang datang ke Bali. Hal itu didorong pula oleh banyaknya kegiatan internasional di Bali. Perekonomian Bali tahun 2022 tumbuh 4,84 persen.
Jika jumlah turis asing yang datang ke Bali sebelum pandemi per tahun berkisar 40-42 persen terhadap total turis asing yang datang ke Indonesia, tahun 2022 angkanya mulai mendekati normal, yaitu di kisaran 36 persen.
Tahun 2023 ini persentasenya akan kembali seperti sebelum pandemi karena hingga Agustus jumlah turis asing yang ke Bali sudah 45 persen dibandingkan dengan total turis asing ke Indonesia. Optimisme terus berkembang seiring stabilnya kedatangan turis asing ke Indonesia di angka 1 juta orang per bulan. Semoga. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : Pariwisata Dunia Bangkit, tetapi Belum Sepenuhnya Pulih