Gemuruh Suporter Bola di Piala Dunia
Di Piala Dunia, sepak bola bukan cuma milik pemain dan pelatih. Ada gemuruh dukungan suporter di balik setiap laga. Cara fans negara-negara dalam memberi dukungan menjadi bentuk persaingan tersendiri dari luar lapangan.
“Football is nothing without fans”
(almarhum Jock Stein, mantan pelatih Skotlandia)
Piala Dunia merupakan pesta sepak bola terbesar di dunia. Turnamen antarnegara ini mampu menarik antusiasme penonton di setiap pertandingannya. Dalam catatan Guinness World Records, final Piala Dunia Brasil 1950 merupakan laga yang paling banyak dihadiri langsung penggemar bola sepanjang masa.
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Macarana, Rio de Janeiro tersebut, tercatat ada 173.850 penonton yang menyaksikan perebutan gelar juara dunia antara Brasil melawan Uruguay. Dari sumber lain, jumlah penonton tersebut bahkan diperkirakan lebih banyak. Football Ground Map menyebutkan jumlah penonton yang menyaksikan langsung final Piala Dunia saat itu ada 198.854 orang.
Selain pertandingan final FIFA World Cup Brasil 1950 yang paling banyak mendatangkan penonton di stadion, penyelenggaraan putaran final Piala Dunia Amerika Serikat 1994 juga memiliki catatan rekor penonton secara keseluruhan. Piala Dunia yang digelar sepanjang 17 Juni – 17 Juli 1994 ini mampu menghadirkan 3.568.567 penonton di sembilan stadion di seluruh pertandingan. Publikasi The Business of the FIFA World Cup (2022) mencatat rata-rata jumlah penonton di tiap pertandingan Piala Dunia AS 1994 saat itu mencapai 68.626 orang.
Melihat trennya sejak 1930, rerata penonton di setiap pertandingan tersebut merupakan yang paling banyak dari era penyelenggaraan Piala Dunia Uruguay 1930 hingga Piala Dunia Rusia 2018. Rata-rata jumlah penonton terbanyak setelah Piala Dunia AS 1994 ialah Piala Dunia Brasil 1950 (60.773 orang), Piala Dunia Brasil 2014 (53.772 penonton), dan Piala Dunia Meksiko 1970 (52.312 orang).
Sejumlah faktor dapat memengaruhi kehadiran suporter di Piala Dunia. Mulai dari jarak lokasi pertandingan, ketersediaan sarana transportasi pendukung, biaya tiket, akomodasi, keikutsertaan negara yang didukung, hingga tingkat popularitas sepak bola di negara tuan rumah.
Arsip Kompas menunjukkan penyelenggaraan Piala Dunia Uruguay 1930 masih banyak terkendala sarana transportasi. Timnas negara-negara dan penonton harus menempuh jarak yang cukup jauh melintasi benua menggunakan kapal laut dan kereta api. Jarak yang jauh itu berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan dan waktu perjalanan hingga 15 hari.
Perkembangan teknologi transportasi saat ini membuat kendala jarak tak lagi dominan. Empat gelaran terakhir Piala Dunia termasuk Piala Dunia Rusia 2018, jumlah penonton yang hadir ke stadion-stadion penyelenggara “World Cup” selalu di atas 3 juta orang. Total jumlah penonton tersebut lebih dari dua lipat dibandingkan pada awal-awal penyelenggaraan Piala Dunia.
Motivasi
Kehadiran suporter secara langsung memiliki peran penting dalam sebuah pertandingan sepak bola. Suporter bukan sekedar menonton pertandingan saja tetapi juga memberikan dukungan atau sokongan. Melihat definisi ini, peran penting suporter bakal lebih terlihat dari kehadirannya secara fisik untuk memotivasi tim yang didukungnya dalam sebuah laga.
Keberadaan suporter sudah lama melekat dengan pertandingan sepak bola. Dari laman klub Inggris, Everton FC, diberitakan ada 37.000 orang hadir memenuhi Stadion Goodison Park pada final Piala FA Inggris tahun 1894. Saat itu suporter memberikan dukungan di pertandingan final yang mempertemukanklub Notts County melawan Bolton.Semakin populernya sepak bola di kalangan masyarakat membuat banyak pertandingan sepak bola semakin penuh sesak oleh kehadiran penonton.
Dari pinggir lapangan, para suporter ini memberikan dukungan kepada tim kesayangannya. Di ajang Piala Dunia, banyak cara yang dilakukan fans untuk memberikan motivasi, mulai dari tepuk tangan, sorak-sorai, melukis wajah atau tubuh dengan warna bendera negara, membunyikan alat musik, hingga menyanyikan lagu mars.
Di kalangan fans bola, ada lagu-lagu mars yang biasanya akan dinyanyikan berulang-ulang untuk menambah semangat tim yang didukungnya sekaligus memberikan efek gentar bagi tim lawan.Pendukung Argentina memiliki tradisi dukungan dengan mengibarkan bendera nasional berwarna biru-putih-biru sambilmenyanyikan lagu ”Vamos Argentina” saat tim “Tango” bertanding.
Tidak mau kalah, fans Inggris juga melakukan hal yang sama. Sambil membentangkan bendera atau syal, suporter Inggris akan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan tidak resmi sepanjang pertandingan. Beberapa lagu yang dinyanyikan saat timnas Inggris berlaga ialah lagu “Going All The Way”, “Freed From Desire”, “Three Lions on a Shirt”,“Lightning Seeds”, dan “Sweet Caroline”.
Selain Argentina dan Inggris, sejumlah fans dari beberapa negara sudah menyiapkan “lagu kebesaran” untuk memberikan dukungan bagi timnya di Piala Dunia Qatar 2022. Pendukung Wales menyiapkan lagu “We've Got The Red Wall” untuk mendukung timnas Wales yang tampil kembali di Piala Dunia 2022 setelah terakhir tampil 64 tahun lalu.Fans Kroasia juga menyiapkan lagu “Jedna je Croatia” untuk memotivasi pemain-pemain Kroasia agar lolos dari babak penyisihan Grup F melawan Belgia, Kanada, dan Maroko.
Antuasisme fans negara-negara dalam memberi dukungan ini menjadi bentuk persaingan tersendiri dari luar lapangan bola. Mereka berlomba-lomba menyokong timnya untuk menang. Derap antusiasme fans ini sudah terlihat dari permintaan tiket menyaksikan langsung putaran final Piala Dunia 2022.
Pada Maret 2022, FIFA menyebutkan saat periode pertama penjualan tiket yang dibuka selama 20 hari, sudah langsung muncul 17 juta permintaan tiket menonton pertandingan-pertandingan yang akan digelar. Selain berasal dari tuan rumah Qatar, penonton yang berburu tiket kebanyakan berasal dari Argentina, Brasil, Inggris, Perancis, India, Meksiko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Tiket yang paling paling dicari ialah laga final pada 18 Desember 2022 di Stadion Lusail yang sudah dipesan 1,8 juta tiket.
Loyalitas
Dari penjualan tiket pertandingan ini, sisi lain keberadaan suporter juga memberikan manfaat ganda berupa dukungan finansial bagi penyelenggara dan klub. Laporan FIFA Financial Report 2018 menyebutkan penyelenggaraan Piala Dunia Rusia 2018 mendatangkan pendapatan sebesar 5.357 juta dollar AS.
Secara umum, sumber pendanaan klub sepakbola dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu hak siar, pertandingan, dan dagangan (merchandise). Dari klasifikasi ini, bentuk dukungan suporter atau fans mengalir ke klub melalui jalur pertandingan atau matchday. Dari aspek ini kontribusi penonton masuk melalui penjualan tiket pertandingan dan makan minum.
Keberadaan fans juga dapat menjadi pasar potensial produk-produk perusahaan. Di Piala Dunia 2002 gaya rambut kapten tim Inggris, David Beckhamdengan potongan rambut ala mohican langsung ditiru ribuan penggemar Beckham, terutama di Inggris dan Jepang.
Produk yang melekat pada identitas pemain juga menjadi daya tarik para penggemarnya. Saat ditransfer ke PSG, penjualan jersei Lionel Messilangsung menghasilkan angka yang fantastis dalam waktu satu hari. Lebih dari 150.000 jersei bertuliskan nama pemain Argentina tersebut habis terjual dengannilai transaksi mencapai 23,7 juta euro atau sekitar Rp 400 miliar.
Melihat potensi besar keberadaan fans, tidak heran, jika asosiasi negara dan klub-klub sepak bola dan turut membangun komunitas suporter sebagai bagian dari identitas bangsa. Upaya membangun komunitas suporter dapat juga digunakan untuk mengetahui corak audiens bola dan menciptakan loyalitas.
Riset yang dilakukan Deloitte menyebutkan ada dua hal yang dapat digunakan untuk melihat sejauh mana keterlibatan dan loyalitas fans dengan negara atau klub bola. Dua aspek tersebut ialah hari pertandingan dan lokasi pertandingan. Fans dapat disebut memiliki loyalitas jika terlibat bukan hanya di hari pertandingan, tapi juga ketika timnya tidak melakoni pertandingan. Demikian pula dengan lokasi pertandingan, yakni saat fans akan terlibat intens mendukung bukan hanya di tempat bertanding, tetapi juga di luar tempat pertandingan.
Karenanya, membuat kenyamanan bagi suporter menjadi perhatian negara, klub, atau bahkan penyelenggara pertandingan untuk meningkatkan loyalitas fans. Berbagai strategi telah dirancang dan diterapkan pengelola klub atau timnas. Misalnya, membuat stadion yang nyaman, menyediakan ruang-ruang pertemuan untuk menjamu penggemar, menghubungkan fans dengan pemain idola, hingga memfasilitasi mobilitas penggemar agar dapat terus mengikuti agenda klub atau timnas bertanding di dalam maupun di luar negeri, termasuk datang ke Qatar untuk menyaksikan langsung laga-laga Piala Dunia 2022.
Pengorbanan
Di Piala Dunia Qatar nanti, penonton tidak perlu mengkhawatirkan kualitas stadion. Delapan tempat pertandingan yang dipersiapkan tuan rumah Qatar telah memenuhi standar FIFA Stadium Guidelines 2022 baik dari aspek konstruksi, keselamatan, fasilitas darurat, jalur evakuasi, ketersediaan pusat pengendali dan CCTV.
Kekhawatiran lain justru muncul dari ketersediaan akomodasi penunjang seperti hotel dan penginapan. Kantor berita BBC memberitakan daya tarik Piala Dunia bakal mendatangkan lebih dari satu juta pengunjung ke Qatar. Namun, lonjakan pengunjung ini belum didukung sepenuhnya dengan fasilitas penginapan yang memadai. Tuan rumah hanya memiliki 29.222 kamar hotel. Itupun sebagian besar telah dipesan oleh FIFA untuk timnas negara-negara peserta dan sponsor Piala Dunia.
Sejumlah alternatif disiapkan seperti menggunakan kamar-kamar apartemen, vila, hingga menyediakan tenda-tenda. Alternatif lain ialah menyediakan hotel terapung dengan memanfaatkan kapal-kapal pesiar. Upaya-upaya ini diharapkan dapat menambah 70.000 akomodasi kamar.
Masih kurangnya fasilitas penginapan memaksa penggemar-penggemar bola untuk berjuang mencari opsi penginapan di luar Qatar. Kamar-kamar penginapan di negara-negara tetangga seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Oman mulai dilirik para fans bola dari seluruh dunia. Untuk memudahkan mobilitas para suporter, negara-negara tersebut akan mengoperasikan penerbangan untuk mengangkut penggemar menonton pertandingan ke Qatar.
Baca juga: Piala Dunia Qatar 2022, dari ”Branding” Wisata hingga Menyuarakan Perdamaian
Di antara negara-negara terdekat dengan Qatar, kota Dubai di Uni Emirat Arab menjadi tujuan para penggemar bola untuk menginap. Otoritas penerbangan Dubai berencana mengoperasikan hampir 50 penerbangan setiap hari ke Doha dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan.
Butuh perjuangan berat bagi para suporter untuk mendukung timnas kesayangannya berlaga di Piala Dunia. Dari luar lapangan bola, persaingan antarnegara sudah dimulai dengan berebut tiket pertandingan dan mencari penginapan. Bagaimanapun, kehadiran suporter menjadi energi tambahan bagi para pemain di laga-laga Piala Dunia. Tidak ada salahnya memberikan sedikit kemudahan bagi suporter agar bisa datang dan nyaman dalam memberikan motivasi ke tim yang didukung.
Demikian juga bagi penggemar bola yang belum beruntung dapat datang ke Qatar. Mereka akan menonton laga-laga Piala Dunia dari televisi atau internet. Sorak-sorai saat menyaksikan pertandingan secara bersama-sama (nobar) menjadi bentuk kemeriahan sekaligus hiburan bagi masyarakat di tengah isu kelesuan ekonomi dan politik pencitraan sosok capres.
Jangan sampai ruang-ruang sederhana kemeriahan suporter "wong cilik" ini dihadang kepentingan koalisi bisnis sepak bola. Gemuruh fans hingga seluruh pelosok dunia akan menjadi nilai tambah kemeriahan turnamen itu sendiri. Bagaimanapun, sepak bola akan terasa hambar tanpa dukungan suporter. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Messi dan Ronaldo, Siapakah yang Berpeluang Memenangi Piala Dunia 2022?