Menanti Anies Diusung Parpol
Litbang ”Kompas” melakukan pemantauan media sosial dan media massa digital mengenai tokoh-tokoh politik yang erat dikaitkan dengan Pemilu Presiden 2024.
Di media sosial, para pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makin merapatkan barisan seusai Anies menyatakan kesiapannya menjadi calon presiden dalam Pemilu Presiden 2024. Kini, Anies tinggal menunggu dipinang partai politik untuk melancarkan jalannya.
Tagar #AniesForRI2024 sudah mulai muncul di linimasa media sosial (medsos) menjelang sebulan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta selesai. Pernyataan Anies Baswedan untuk siap mengikuti kontestasi Pilpres 2024 tetap menjadi perhatian media pemberitaan daring di tengah banyaknya isu politik dan hukum selama sepekan. Sejumlah partai pun sudah memberikan respons terhadap pencalonan Anies.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Litbang Kompas melakukan pemantauan terhadap sosok Anies di medsos dan pemberitaan media digital melalui aplikasi Talkwalker selama sepekan (11-17 September 2022). Hasilnya, percakapan warganet dan pemberitaan media massa terkait Anies menghasilkan 147.700 perbincangan dengan jumlah interaksi sebanyak 888.500 pengguna media sosial. Jika dirata-rata, dalam sehari terdapat 21.100 percakapan yang menggunakan kata ”Anies”.
Dilihat dari linimasa percakapan terkait Anies, terlihat volumenya konsisten dari hari ke hari. Hal itu dapat mengindikasikan setidaknya dua hal. Pertama, warganet dan media daring selalu mengunggah konten-konten terkait Anies secara berkala sehingga menjaga intensitas percakapan. Kedua, baik kubu pro, kontra, maupun netral terhadap sosok Anies, ketiganya membuat ekosistem percakapan di media sosial terlihat terbentuk secara natural.
Dari pantauan sepekan, termonitor ada tiga volume percakapan tertinggi. Pertama, pada 11 September 2022 pukul 17.00-18.00 WIB. Di waktu itu, intensitas percakapan dipicu oleh polemik Jakarta International Stadium (JIS) karena PSSI menyebut bahwa stadion tersebut belum memenuhi standar internasional. PSSI melalui tim Infrastructure safety and security menilai bahwa bagian concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh, dan sarana-prasarana pendukung (kantong parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion) belum sesuai standar.
Uniknya, pernyataan PSSI tersebut langsung ditanggapi oleh para pendukung Anies di medsos. Meskipun tidak langsung berkaitan dengan Anies, para pendukung tersebut beranggapan bahwa eksistensi JIS tetap melekat pada figur Anies sebagai penggagasnya. Oleh karena itu, apa pun kritik yang berkaitan dengan hasil kinerja Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta akan dianggap sebagai ”serangan” terhadap sosok Anies sebagai individu.
Puncak percakapan berikutnya terjadi pada 13 September 2022 pukul 19.00-20.00 WIB. Pada hari yang sama, DPRD DKI Jakarta mengumumkan pemberhentian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta. Menanggapi berita tersebut, para pendukung Anies menyampaikan apresiasi dan pujian melalui unggahan-unggahan di medsos. Di antaranya dengan menampilkan deretan prestasi yang telah diterima Anies selama menjabat.
Puncak percakapan ketiga terjadi pada 16 September 2022 pukul 16.00-17.00. Kali ini tingginya volume percakapan didorong oleh narasi pencalonan Anies sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Di medsos, tanggapan kontra terhadap narasi ini tetap ada, tetapi kalah secara jumlah dan intensitas dibandingkan dukungan yang dilambungkan para pendukung Anies.
Secara ringkas, percakapan terkait Anies di awal pekan dimulai dengan polemik kelayakan JIS yang dipicu oleh pernyataan PSSI. Narasi kemudian bergeser di tengah pekan ketika DPRD DKI Jakarta mengumumkan pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebulan lagi. Menjelang akhir pekan, narasi tentang Anies kemudian terarah pada pencalonan Anies sebagai capres 2024. Obrolan terkait Anies berkembang sangat dinamis.
Baca juga : Panggung Anies Baswedan di Media Sosial
Sorotan partai
Narasi pencalonan Anies dalam Pilpres 2024 masih bergulir hingga kini. Di tataran akar rumput, warganet mengeluarkan narasi asumtif tentang tokoh-tokoh yang nantinya akan menjadi cawapres Anies. Selain itu, tanggapan sejumlah tokoh dari partai politik masing-masing menyumbang dinamika tersendiri terhadap narasi ini di medsos.
Terlepas dari hasil lembaga survei soal elektabilitas tokoh dan partai, medsos memiliki ekosistem tersendiri yang bergerak secara dinamis. Hal ini dapat dilihat pada pantauan medsos Litbang Kompas pada Juni 2022 lalu. Saat itu, narasi pencalonan Anies dalam Pilpres 2024 lebih santer dipasangkan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.
Setelah pernyataan kesiapan Anies untuk berkontestasi di Pilpres 2024, narasi para pendukung Anies lebih banyak mengarah pada Partai Demokrat. Hal ini, salah satunya, terlihat dari tagar yang ditautkan dalam narasi pencalonan Anies. Tagar #21TahunPartaiDemokrat terlihat berada di deretan lima terpopuler terkait Anies pekan ini.
Para pendukung Anies mulai membawa narasi duet Anies dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam narasi ini, Anies lebih dinarasikan sebagai capres dan AHY menjadi cawapres. Di kalangan akun pendukung Partai Demokrat, narasi ini masih pro dan kontra karena lebih menginginkan AHY menjadi capres dan Anies menjadi cawapres.
Meskipun demikian, perjalanan menuju Pilpres 2024 masih cukup panjang dan situasi politik masih dinamis. Intinya, duet kedua tokoh ini menjadi topik hangat di medsos yang diusung oleh dua kelompok besar dari pendukung masing-masing. Tidak tertutup kemungkinan narasi duet AHY-Anies atau Anies-AHY akan menjadi pemantik bagi Partai Demokrat mengusung duet ini untuk Pilpres 2024.
Selain Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PKS juga terlihat tidak ingin ketinggalan isu. Dari deretan percakapan terpopuler, kedua partai ini sering kali disebut-sebut dalam narasi pencalonan Anies. Warganet menduga bahwa duet antara Anies dan AHY juga akan mendapat dukungan dari Partai Nasdem. Meskipun nama Anies termasuk dalam tiga tokoh yang diusung dalam rakernas pada Juni 2022 lalu, kepastian dukungan partai masih menunggu keputusan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Sementara itu, PKS masih terlihat malu-malu kucing untuk menyatakan dukungan kepada Anies, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem. Sejauh ini, PKS hanya menyatakan bahwa hubungannya dengan Partai Demokrat dan Partai Nasdem masih harmonis. Padahal, di medsos, para pendukung PKS sudah mengangkat narasi agar PKS segera ikut menyokong Anies untuk Pilpres 2024.
Pendukung militan
Dari pantauan media sosial dan media berita daring sepekan lalu, militansi para pendukung Anies di medsos makin jelas terlihat. Mulai dari isu JIS hingga pencalonan Anies, para pendukung di medsos secara agresif dan konsisten menunjukkan kehadirannya di linimasa percakapan. Secara tersirat juga ditunjukkan bahwa pihak lain perlu berhati-hati jika ingin mengangkat isu terkait Anies ataupun hal-hal lain yang terkait dengan sosok ini.
Sejumlah isu seputar Anies di medsos selalu diwarnai pro dan kontra. Dalam setahun ini, misalnya, ada isu penyelenggaraan Formula E, isu peresmian JIS, isu penggantian nama jalan, serta isu-isu lain terkait Ibu Kota. Dari semua isu itu, pendukung Anies selalu sigap bergerak membela Anies dan berusaha meredam kubu yang kontra dengannya.
Para pendukung Anies di medsos inilah yang patut diperhitungkan oleh pihak mana pun. Pasalnya, narasi di medsos secara tidak langsung nantinya akan membentuk persepsi publik di dunia nyata karena turut didukung media konvensional, salah satunya melalui pemberitaan di televisi. Bagi partai yang nantinya merapatkan diri kepada sosok Anies, para pendukung Anies di medsos menjadi modal tersendiri untuk meyakinkan koalisi itu.
Barisan sukarelawan inilah yang menjadi garda depan dalam menyuarakan dukungan kepada Anies di Pilpres 2024 nanti. Apalagi, setelah pernyataan Anies untuk maju dalam Pilpres 2024, Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (Korean) Muhammad Ramli Rahim menyatakan akan menyatukan 12 simpul sukarelawan Anies. Bisa jadi, simpul ini akan berkembang dan bertambah banyak seiring perjalanan menuju 2024.
Dilihat dari daftar 10 pemengaruh terpopuler (top influencers), terlihat bahwa narasi dukungan terhadap Anies di medsos disokong oleh delapan akun Twitter dan dua akun media berita daring. Sementara itu, dilihat dari share of media types, platform Twitter mendominasi konten terkait Anies sebanyak 93,3 persen. Dominasi ini juga disebabkan oleh media berita daring yang selalu mengunggah kontennya di Twitter, yang kemudian direspons para pendukung Anies. (LITBANG KOMPAS)