Panggung Anies Baswedan di Media Sosial
Litbang "Kompas" melakukan pemantauan media sosial dan media massa digital terhadap tokoh-tokoh politik yang berkaitan erat dengan Pemilihan Presiden 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan menjadi topik yang ramai dibicarakan di media sosial pekan lalu. Kubu pendukung ataupun pengkritik sama-sama meramaikan obrolan tentang kiprah sosok gubernur ini. Apalagi, Anies merupakan salah satu tokoh yang memiliki peluang besar untuk maju dalam bursa calon presiden pada pemilu mendatang. Jadi, apa pun yang dilakukan Anies selalu mendapat sorotan warganet.
Tagar #IndonesiaHarusBersamaOrangBaik menjadi kampanye dari akun-akun media sosial (medsos) pendukung Anies Baswedan, khususnya mereka yang bergabung dalam ”Sobat Anies”. Dalam sepekan, percakapan di medsos terkait sosok Anies begitu ramai, baik dari sisi pendukung maupun pengkritik. Apa pun narasi yang dimunculkan oleh kedua kubu ini, sosok Anies tidak pernah luput dari bursa calon presiden yang kini mulai memanas.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Litbang Kompas melakukan pemantauan terhadap sosok Anies di medsos dan pemberitaan media digital melalui aplikasi Talkwalker selama sepekan (19-25 Juni 2022). Hasilnya, percakapan warganet dan pemberitaan media massa terkait ”Anies” menghasilkan 173.900 perbincangan dengan jumlah interaksi lebih dari 1 juta pengguna medsos.
Lini masa percakapan terkait ”Anies” volumenya konsisten dari hari ke hari dengan titik tertinggi pada Selasa, 21 Juni 2022 pukul 18.00-19.00. Tingginya percakapan ini didorong oleh perdebatan antarwarganet soal label ”politik identitas”. Sehari sebelumnya, pada Senin, 20 Juni 2022 pukul 20.00-21.00, tingkat percakapan juga terlihat tinggi.
Ramainya percakapan dipicu oleh peresmian 22 nama jalan di Jakarta oleh Anies di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jakarta Selatan. Isu perubahan nama jalan baru masih bergulir di medsos hingga saat ini, baik dari sisi pendukung dan pengkritik Anies.
Puncak percakapan selanjutnya terjadi di Rabu, 22 Juni 2022 pukul 20.00-21.00. Perdebatan soal pergantian 22 nama jalan di Jakarta, kritik seniman Butet Kartaredjasa soal revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), dan isu capres 2024 menjadi tema diperbincangkan oleh warganet. Momen HUT DKI Jakarta yang jatuh pada tanggal ini justru tidak masuk bahasan populer warganet terhadap Anies.
Secara keseluruhan dalam sepekan itu, narasi negatif terkait Anies di medsos sedikit lebih banyak daripada beredarnya narasi positif. Misalnya, kritikan mengenai perubahan nama jalan dan sorotan media atas polusi udara DKI Jakarta yang sedang memburuk. Narasi ini cenderung dinaikkan oleh akun medsos yang berseberangan dengan pendukung Anies.
Di sisi lain, narasi positif terkait Anies di medsos disokong oleh barisan akun pendukung Anies. Narasi yang dinaikkan di antaranya berbagai perubahan DKI Jakarta saat Anies menjabat, gelaran Formula E yang sukses diselenggarakan, dan acara puncak Jakarta Hajatan ke-495 di Jakarta International Stadium (JIS). Semua narasi dari pendukung Anies ini bermuara pada satu pesan, yakni Anies adalah sosok yang tepat untuk maju sebagai capres dalam Pilpres 2024 mendatang.
Barisan pendukung
Dilihat dari share of media types, sebanyak 93 persen pembicaraan terkait Anies ditemukan di Twitter. Dari Talkwalker, akun-akun yang berpengaruh dalam menaikkan narasi Anies di Twitter dapat dilihat di top mentions dan top conversations. Di deretan sepuluh teratas dari dua kategori itu, deretan akun pendukung Anies berada di sana.
Di medsos, setidaknya ada tiga akun Twitter yang menjadi bagian dari pendukung Anies yang tampak militan dan aktif bergerak. Ketiganya ialah Sobat Anies (@Sobat_Anies), Berita Baik Anies (@NyataNyataKerja), dan KBA NEWS (@kba_news). Akun-akun ini secara rutin mengunggah berita terkait Anies dengan narasi positif serta secara terang mendukung Anies untuk maju Pilpres 2024.
Salah satu yang patut disorot ialah KBA News. Selain aktif di Twitter, kelompok ini memiliki situs berita swadaya (kbanews.com) berisikan konten-konten naratif yang positif khusus tentang Anies. Konten informasi yang dimuat di situs kbanews.com kemudian diamplifikasi secara luas (linkshare, QRT, retweet) di medsos oleh akun-akun pendukung Anies.
Selain itu, Sobat Anies juga patut disebutkan sebagai jaringan kelompok pendukung Anies yang solid hingga saat ini. Sobat Anies tidak hanya bermarkas di Jakarta, tetapi kini sudah mendirikan cabang di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa. Setiap cabang pun mulai mendeklarasikan dukungan terhadap Anies untuk Pilpres 2024 dan disebarluaskan di akun mereka.
Di luar kelompok besar pendukung Anies, para akun influencers pendukung Anies di Twitter cenderung lebih sporadis. Maksudnya, akun-akun tersebut terlihat bergerak sendiri-sendiri, unggahannya kerap mengkritik pemerintah, dan kurang berinteraksi dengan sesama akun pendukung Anies. Selain itu, akun-akun ini juga terkesan agresif dengan langsung menangkal narasi yang dinilai menjatuhkan Anies. Sayangnya, aksi ini justru menaikkan konten yang sekiranya menjatuhkan tokoh lain yang dianggap berseberangan.
Fenomena tersebut rawan mengundang polarisasi di masyarakat. Dukungan bagi sejumlah tokoh politik yang tidak terkoordinasi secara baik justru akan memicu munculnya kampanye hitam yang berpotensi memecah belah masyarakat. Sayangnya, di ranah medsos postingan yang bermuatan fitnah dan hoaks lebih cepat menyebar dibandingkan postingan yang berintonasi positif. Akibatnya, dapat menimbulkan potensi konflik lebih besar bagi masyarakat akar rumput daripada risiko konflik antartokoh politik yang menjadi idola masyarakat.
Inilah tantang besar yang dihadapi oleh barisan pendukung para tokoh politik. Model dukungan yang agresif dan menyinggung pesaing di medsos bukanlah langkah yang tepat karena dapat memicu antipati dari warganet yang belum menentukan pilihan politik. Akan lebih bijak apabila dalam meraih simpati publik para kelompok pendukung tokoh politik beserta tokoh bersangkutan melakukan aksi nyata yang memberikan hasil positif bagi masyarakat.
Partai
Anies Baswedan adalah salah satu kandidat capres yang kuat, tetapi belum bergabung bersama parpol hingga saat ini. Padahal, masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober 2022 nanti. Artinya, waktu yang tersisa semakin sempit sehingga semakin membatasi ruang geraknya dalam mengakselerasi sejumlah kebijakan pembangunan Ibu Kota yang berpeluang meningkatkan elektabilitasnya. Perlu soliditas tim pendukung Anies guna meyakinkan parpol dan juga masyarakat bahwa Anies layak dipilih sebagai kandidat presiden pada pemilu mendatang
Sejauh ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem adalah dua partai yang kerap dikaitkan akan mendukung atau mengusung Anies di Pilpres 2024. Suara warganet di medsos makin gencar seiring pertemuan kedua partai pada Kamis, 22 Juni 2022 di Nasdem Tower, Jakarta Pusat. Namun, sebagian simpatisan Nasdem di medsos menyatakan kekecewaannya jika Anies menjadi capres yang diusung partainya itu.
Bila sebagian simpatisan Nasdem kecewa dengan pengajuan Anies tersebut, berbeda halnya dengan PKS yang tampaknya lebih solid dalam mendukung Anies. Mulai dari akar rumput hingga elite PKS sepertinya sepakat untuk menyukseskan Anies sebagai calon presiden 2024-2029. Apalagi, dari rekam jejak relasi antara Anies dan PKS terbilang harmonis.
Kedekatan keduanya dimulai sejak Anies tidak lagi menjabat sebagai menteri setelah perombakan kabinet 2016. Relasi ini berlanjut hingga mengantar Anies bersama dengan Sandiaga Uno ke Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan dukungan dari PKS dan Gerindra.
Harmonisnya hubungan Anies dengan PKS juga tampak dari dukungan PKS kepada Anies selama dirinya mengemban tugas sebagai gubernur. Misalnya, tahun lalu Anies sempat mendapat pengajuan hak interpelasi dari fraksi PDI-P dan PSI terkait penyelenggaraan Formula E. Namun, PKS menjadi satu dari tujuh fraksi yang memutuskan untuk tidak mengajukan hak interpelasi.
Akan tetapi, politik senantiasa bergerak dinamis. Tidak jarang muncul kejutan-kejutan politik yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dukungan partai politik bagi Anies sangat terbuka lebar. Apalagi, dengan elektabilitas yang tinggi di sejumlah survei, nama Anies sudah pasti diskenariokan dipasang-pasangkan dengan sejumlah tokoh lain guna menjaring suara terbanyak.
Apabila hipotesis tersebut benar, maka beban Anies untuk mencari dukungan partai relatif sedikit lebih ringan. Anies tinggal fokus pada prioritas pembenahan Ibu Kota yang waktunya tersisa sedikit ini. Tentu saja, bagi penduduk Jakarta persoalan Ibu Kota masih banyak yang harus diselesaikan. Diharapkan sebelum masa jabatannya berakhir, Anies dapat mencurahkan seluruh tenaga, pikiran, dan hatinya bagi Ibu Kota. Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, ini perlu meninggalkan warisan karya yang baik di Jakarta sebelum melangkah maju dalam persaingan Pilpres 2024.
Bagaimanapun juga, jargon ”Maju Kotanya, Bahagia Warganya” diharapkan akan diwujudkan Anies selama menjabat di DKI Jakarta. Bila masyarakat puas dengan kinerjanya, bukan mustahil dukungan masyarakat Ibu Kota kepada Anies dalam menuju Pilpres 2024 akan semakin besar.
Terlepas dari itu semua, pilihan maju pilpres beserta pilihan parpol pengusung sepenuhnya berada di tangan Anies. Kalkulasi hitungan akan dilakukan dengan cermat sehingga akan menghasilkan dukungan parpol yang optimal. Namun, dukungan itu harus dibangun melalui kerja sama yang intens. Diperlukan banyak pertimbangan dan strategi dalam menjalin kerja sama dengan beberapa parpol. Kesamaaan visi, dukungan konstituen, hingga kontrak politik atau power sharing akan menjadi hal-hal yang dipertimbangkan parpol. Dalam konteks ini, Anies juga harus bersiap-siap pula menghadapi dinamika politik dan koalisi parpol yang penuh kejutan. Karena tanpa dukungan parpol, panggung Anies hanya akan tetap berada di medsos. (LITBANG KOMPAS)