logo Kompas.id
RisetJejak Dualisme Partai Politik:...
Iklan

Jejak Dualisme Partai Politik: Antara Batu Tulis dan Kuningan (Bagian Ketiga)

Sejarah mencatat, sejak kelahirannya tahun 1998, PKB telah tiga kali mengalami konflik internal yang berujung pada dualisme kepemimpinan.

Oleh
Dedy Afrianto
· 12 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-H9vqURawwtMwddQ9ceNDEnIPmo=/1024x620/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_8278182_12_0.jpeg
KOMPAS/ RIZA FATHONI

Warga melintas di depan spanduk yang mengutip pernyataan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Minggu (10/8/2014). Gus Dur dikenal sebagai tokoh bangsa yang memberi tempat lebih layak bagi kaum minoritas di Indonesia.

Tidak lama berselang setelah dualisme PDI mereda, konflik internal kepengurusan partai berpindah tangan ke PKB. Sejak kelahirannya tahun 1998, PKB telah tiga kali mengalami konflik internal yang berujung pada dualisme kepemimpinan.

Gegap gempita reformasi turut dirasakan oleh segala lini kehidupan politik di Indonesia, terutama oleh partai politik. Segera setelah mundurnya Soeharto dari jabatan presiden, partai politik baru bermunculan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah partai yang ikut serta dalam Pemilu 1999, yakni 48 partai. Inilah pemilu dengan jumlah partai terbanyak di Indonesia sejak 1955 hingga saat ini.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000