Merayakan Liburan Akhir Tahun dengan Lebih Aman
Terpaan pandemi Covid-19 banyak mengubah agenda warga dalam merayakan malam Tahun Baru. Sebagian warga memilih tetap di rumah selama liburan.
Menikmati libur akhir tahun dengan teman atau kerabat tentulah menjadi waktu yang sangat dinantikan dan dipersiapkan. Banyak rencana yang disusun dan dana yang dikumpulkan untuk menikmati masa pergantian tahun dengan pergi berlibur atau mudik pulang kampung.
Baca juga: Tetap Waspada Saat Bepergian Jarak Jauh
Namun, terpaan pandemi Covid-19 telah banyak mengubah agenda warga masyarakat yang setiap tahun biasanya berlangsung menggembirakan itu. Semua orang kini tengah menahan hasrat bergembira di akhir tahun bersama orang-orang terdekat.
Sebagaimana tecermin dari hasil jajak pendapat Kompas, hampir seluruh responden (88,9 persen) menyatakan tidak memiliki rencana untuk melakukan perjalanan liburan di akhir tahun ini. Mayoritas dari warga yang tidak bepergian ini juga menyatakan, mereka akan lebih banyak berdiam di rumah dan berkumpul bersama keluarga.
Dari jajak sebelumnya, terekam berbagai kegiatan dilakukan warga masyarakat selama di rumah, antara lain membaca, bermain games di ponsel atau komputer, merawat hewan peliharaan, hingga bercocok tanam. Jika jenuh di dalam rumah, bisa pula melakukan kegiatan di sekitar lingkungan rumah, seperti berolahraga, bermain di sekitar rumah, hingga staycation alias piknik di sekitar kawasan tempat tinggal.
Untuk mencegah merebaknya penularan virus, pemerintah juga membatalkan keputusan cuti panjang untuk Natal dan Tahun Baru. Padahal, sebelumnya direncanakan seluruh pemotongan hari libur pada Idul Fitri lalu akan dialihkan di akhir tahun. Pemerintah juga mengimbau masa liburan akhir tahun dinikmati dengan cara sederhana dan mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Pintu Teater Telah Dibuka Kembali
Angka penyebaran kasus Covid-19 yang terus naik dan pernah mencapai 8.000 kasus positif baru per hari membuat semua pihak harus waspada. Memilih tak melakukan perjalanan dalam masa liburan menjadi kontribusi nyata untuk menekan penyebaran Covid-19.
Turun
Memang, tetap ada sebagian orang bepergian. Meski demikian, angka perjalanan liburan di akhir tahun tercatat menurun di sejumlah moda transportasi. Jumlah penumpang kapal dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera pada libur Natal 2020 turun hingga 22 persen dibandingkan libur Natal 2019.
Untuk pesawat, penurunan tercatat sampai 19 persen. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, penurunan penumpang lebih dari 400.000 orang. Pada 19-24 Desember 2019 tercatat 1,02 juta penumpang dan hanya 523.592 orang pada 19-24 Desember 2020.
Pencatatan penumpang di tengah kekhawatiran terhadap ancaman pandemi menunjukkan sebagian warga tetap bepergian ke luar kota selama masa ibur Natal dan Tahun Baru. Memang, meski proporsinya lebih sedikit, sebagian responden (10,9 persen) tercatat tetap akan melaksanakan perjalanan liburan di tengah pandemi Covid-19. Masa akhir tahun bagi sebagian orang sudah menjadi acara rutin tahunan dengan melakukan perjalanan baik itu pulang ke kampung halaman maupun mengunjungi suatu destinasi wisata.
Baca juga: Malioboro Tetap Buka, Ingat Protokol Kesehatan
Kendaraan pribadi menjadi pilihan paling optimal dibandingkan angkutan umum. Lebih dari 62 persen responden menyatakan biasanya dalam berlibur melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi.
Adanya persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan perjalanan juga turut memengaruhi pilihan perjalanan di tengah pandemi, termasuk lokasi tujuan dan moda yang digunakan. Dengan pilihan kendaraan pribadi, persyaratan tes cepat antigen ataupun jenis tes lainnya akan relatif lebih ”ringan” ketimbang menggunakan transportasi umum, seperti pesawat terbang ataupun kereta api.
Tujuh dari sepuluh responden yang berencana pergi berlibur menyatakan akan melakukan perjalanan lintas kota yang masih berada di dalam wilayah provinsi yang sama. Sementara selebihnya, responden justru berencana melakukan perjalanan dengan jarak yang lebih jauh di luar provinsi.
Baca juga: Sumbar Tutup Obyek Wisata Saat Liburan Tahun Baru 2021
Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di daerah hingga operasi penertiban protokol kesehatan sederetan hal yang harus dipertimbangkan untuk melakukan perjalanan akhir tahun. Persyaratan administrasi tes bebas Covid-19 membuat persiapan perjalanan liburan jadi lebih tak semudah biasanya.
Setuju persyaratan
Selain melakukan pemeriksaan secara ketat, di sejumlah lokasi pemberangkatan, seperti bandara, stasiun, hingga terminal, disediakan pos-pos pengecekan Covid-19 yang dapat dipergunakan calon penumpang.
Kebijakan harus bebas Covid-19 tersebut dianggap tepat oleh mayoritas publik responden meski ada seperlima bagian responden yang tak setuju. Adanya pengecekan awal mengenai keberadaan virus menjadi langkah tepat antisipasi penyebaran Covid-19 di dalam angkutan yang memiliki risiko kerumunan atau menyalahi aturan protokol kesehatan lainnya. Kekhawatiran akan penularan Covid-19 di dalam angkutan umum diungkap oleh tak kurang dari 75 persen responden.
Sejalan dengan itu, kekhawatiran akan tertular Covid-19 pada angkutan umum cukup besar diungkap baik oleh responden yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan liburan ataupun yang memutuskan tidak. Sekitar tujuh dari sepuluh responden menyatakan khawatir, sementara sepertiga responden yang memiliki rencana perjalanan mengaku tak merasa waswas.
Baca juga: Pemkot Larang Warga Luar Kota Rayakan Pergantian Tahun di Kendari
Dengan segala risikonya, melakukan perjalanan dalam kondisi pandemi akan membutuhkan pertimbangan dan persiapan matang. Penerapan segala bentuk protokol menjadi kunci yang wajib dipenuhi agar pilihan melakukan liburan tak berbuntut pada penularan Covid-19.
Lebih dari itu, tak ada yang salah pula jika untuk sementara waktu mengikuti anjuran tak berpergian terlebih dahulu. Tanpa mengurangi kegembiraan, barangkali momentum mengisi liburan dengan cara yang sederhana justru dapat menjadi pengalaman baru yang berkesan. Selamat Tahun Baru, rayakan dengan sukacita dan penuh keyakinan bahwa semua akan kembali membaik.