logo Kompas.id
RisetPublik Menolak Politisasi...
Iklan

Publik Menolak Politisasi Bansos

Pemberian bansos marak di tengah pandemi Covid-19. Publik berharap aktivitas ini tidak dikaitkan dengan agenda politik dan pencitraan. Pengawasan menjadi penting agar bantuan ini tetap jadi bagian dari kerja kemanusiaan.

Oleh
Eren Marsyukrilla/ Litbang Kompas
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U-Tq01Zf8wxUyUdGg8o78fMHDX8=/1024x585/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F4491eb24-6b99-4412-8b40-69581c49038e_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pekerja mendata paket bantuan sosial (bansos) di Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (23/4/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos masing-masing Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan sebagai upaya untuk mencegah warga tidak mudik dan meningkatkan daya beli selama pandemi Covid-19 kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek.

Munculnya persoalan pemberian bantuan sosial atau bansos oleh sejumlah elite politik membuka wacana soal potensi kepentingan politik di balik itu. Tentu saja, politisasi ini mencederai maksud baik dari program yang diselenggarakan pemerintah. Praktik politisasi bansos ini dinilai tak etis dan tak peka terhadap masa sulit yang tengah dilalui warga selama pandemi.

Hasil jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas merekam, sekitar 79 persen responden tidak setuju jika pemberian bansos disusupi kepentingan politis. Pandemi Covid-19 diharapkan tidak digunakan sebagai momentum cari simpati.

Editor:
susanarita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000