Setelah ditetapkan sebagai capres terpilih, Prabowo mengintensifkan lobi politik untuk merangkul kubu lawan.
Oleh
Tim Kompas
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Semua elemen bangsa diharapkan bisa menerima putusan Mahkamah Konstitusi terkait hasil sengketa Pemilihan Presiden 2024. Perbedaan pendapat terkait hasil pemilihan presiden diharapkan bisa diakhiri. Semua elemen diharapkan memulai islah dan berkonsolidasi demi kebaikan bersama. Persatuan penting, salah satunya, untuk menghadapi gejolak sosio-ekonomi yang ditimbulkan oleh dinamika di tingkat global.
Pascapenetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden-calon wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (24/4/2024), Prabowo akan mengintensifkan komunikasi dengan semua kekuatan politik untuk membangun koalisi partai politik pendukung pemerintahan yang kuat. Partai Gerindra, partai yang dipimpin Prabowo, menjanjikan akan ada kejutan dalam dua hari ke depan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Seruan agar perbedaan pendapat terkait hasil Pemilihan Presiden 2024 diakhiri pascaputusan MK pada Senin (22/4/2024) disampaikan sejumlah organisasi masyarakat keagamaan. Di antaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, semua pihak harus mematuhi putusan MK. Putusan itu merupakan solusi konstitusional yang bersifat final dan mengikat. Masyarakat mesti mengedepankan semangat bertindak seimbang, berperilaku moderat, bersikap toleran, serta bertindak adil dan proporsional dalam melihat putusan itu.
”PBNU mengajak semua elemen bangsa mengakhiri polemik atas hasil pilpres yang telah berjalan dan memulai lembaran islah (perdamaian) seiring dengan dibacakannya putusan MK sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan seperti sediakala,” ujarnya, Selasa (23/4/2024).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga menyerukan kepada semua komponen bangsa agar mulai membangun semangat persatuan setelah Pemilu 2024. Dia mengingatkan, bangsa Indonesia tidak boleh larut dalam situasi politik yang berpotensi membuat perpecahan.
”Seluruh komponen bangsa dalam keragaman orientasi politik itu harus mulai membangun semangat bersatu dalam keragaman. Jangan sampai kita larut dalam situasi politik yang kemudian membuat) kita terpecah,” ujar Haedar.
Harapan bagi masa depan
Muhammadiyah, lanjutnya, menghargai sikap kenegarawanan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD setelah putusan MK. Sikap kenegarawanan keempat tokoh yang menerima keputusan MK dinilai memberi harapan bagi masa depan bangsa.
Kepada Prabowo-Gibran, Haedar berpesan agar menyerap aspirasi dari pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Hal itu dinilai sebagai pertanggungjawaban politik dan konstitusi yang besar dan berat karena Indonesia ke depan harus mampu mengatasi problem dalam berbagai aspek.
”Jadi, kita tak boleh merasa berada dalam fase yang sudah maju. Kita ini masih tertinggal dalam berbagai aspek yang memerlukan strong leadership, tetapi sekaligus kepemimpinan yang memiliki hikmah kebijaksanaan dan kecerdasan tinggi,” ujarnya.
Ketua Umum PGI Gomar Gultom juga meminta Prabowo-Gibran merangkul masyarakat dan semua elemen bangsa yang sempat terbelah akibat pilihan yang berbeda dalam pilpres. Dengan demikian, polarisasi akibat pilpres akan berakhir dan kini dapat merajut kembali ikatan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.
Terlebih, Gomar mengingatkan, tugas presiden dan wakil presiden terpilih ke depan tidak mudah karena berkuasa di tengah gejolak sosio-ekonomi yang ditimbulkan oleh masalah global saat ini. Karena itu, dibutuhkan kerja bersama dalam membangun bangsa.
Di sela kunjungannya ke Mamuju, Sulawesi Barat, Presiden Joko Widodo juga mengharapkan semua elemen masyarakat kembali bersatu. ”Ini saatnya kita bersatu karena faktor eksternal, geopolitik, betul-betul menekan ke semua negara. Saatnya bersatu, bekerja membangun negara kita,” ujarnya.
Anggota KPU, Idham Holik, mengatakan, penetapan pasangan capres-cawapres terpilih dijadwalkan pada Rabu (24/4/2024) pukul 10.00, di kantor KPU, Jakarta. Penetapan sesuai batas waktu yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih, yakni paling lambat tiga hari setelah putusan dibacakan MK, Senin lalu.
Koalisi yang kuat
Pasca-agenda penetapan tersebut, Prabowo menyatakan akan mulai mengintensifkan komunikasi ke seluruh unsur kekuatan politik, terutama yang menjadi rivalnya di pilpres. ”Kami akan berusaha membangun suatu koalisi yang kuat, koalisi yang efektif,” ujarnya.
”Pertandingan sudah selesai, sudah ada keputusan (dari MK). Rakyat sekarang berharap, menuntut semuanya untuk bersatu, bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat. Saya kira itu,” tambah Prabowo.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta publik menunggu satu hingga dua hari ke depan karena ada kejutan. Menurut dia, akan ada pertemuan besar antarelite partai politik. Hal ini tak terlepas dari upaya Prabowo merangkul lawan politiknya. (SYA/DYT/ENG/INA/WIL/NCA)