Momen Idul Fitri adalah saatnya bersilaturahmi dan rekonsiliasi.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Momen Idul Fitri diharapkan menjadi saat bersilaturahmi dan rekonsiliasi. Kebetulan, Idul Fitri 1445 Hijriah dirayakan setelah Pemilu 2024 usai.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut shalat Idul Fitri berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4/2024), diikuti jemaah dengan jumlah sangat banyak. ”Menurut cerita Pak Nasarudin Umar, ini jemaah shalat Id terbesar sepanjang beliau menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal,” tutur Yaqut menirukan keterangan Nasarudin seusai shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.
Di Masjid Istiqlal pula, Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana serta Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Nyonya Wury menunaikan shalat Idul Fitri. Selain itu, masih ada pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal ini dipimpin H Ahmad Husni Ismail. Adapun Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Abd A’la Basyir bertindak sebagai khatib.
Yaqut pun berharap, hal tersebut membawa berkah bagi Indonesia dan menjadi wujud penguatan persatuan. ”Sebagai bangsa, setelah melalui kontestasi politik yang luar biasa, mudah-mudahan ini menjadi titik balik dari semua perbedaan-perbedaan kita setelah sebulan kita menjalani ujian di bulan Ramadhan,” ujarnya.
Dalam khotbah Idul Fitri, Abd A’la juga mengingatkan, Idul Fitri perlu dirayakan dengan penuh raya syukur. Namun, rasa syukur ini perlu diwujudkan menjadi kebaikan-kebaikan bersama. Untuk itu, persatuan dan kesatuan bangsa menjadi pijakannya.
Sebagai bangsa, setelah melalui kontestasi politik yang luar biasa, mudah-mudahan ini menjadi titik balik dari semua perbedaan-perbedaan kita setelah sebulan kita menjalani ujian di bulan Ramadhan.
Persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh dinilai sebagai kunci untuk melakukan pembangunan. Sebab, dalam keterpecahbelahan, sulit untuk melakukan sesuatu yang bermakna.
Suasana penuh permusuhan juga tak akan menghasilkan karya besar untuk masyarakat dan bangsa, apalagi untuk kehidupan. ”Keterpecahbelahan identik dengan kelemahan dan permusuhan identik dengan kehancuran,” kata Abd A’la.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono juga menyebut silaturahmi saat Idul Fitri adalah tradisi sekaligus simbol kekuatan Indonesia ke depan. ”Mudah-mudahan bukan hanya simbol, tapi menjadi kekuatan kita ke depan,” ujarnya.
Menurut Agus Yudhoyono, hal lebih penting lagi seusai Indonesia melaksanakan Pemilu 2024 adalah soliditas para pemimpin bangsa yang besar ini untuk bersatu bersama berbagai tokoh dan kalangan masyarakat.
”Kita ingin menatap Indonesia dengan penuh optimisme. Saatnya kita kembali merekonsiliasi bangsa, bersatu, dan menyongsong masa depan yang lebih baik lagi,” katanya kepada wartawan seusai menghadiri acara gelar griya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/4/2024).
Agus Harimurti sekaligus menyampaikan salam dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Presiden Jokowi. Presiden Jokowi pun mengirimkan salam balik kepada SBY.
Saatnya kita kembali merekonsiliasi bangsa, bersatu, dan menyongsong masa depan yang lebih baik lagi.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menyinggung pemilu yang disebutnya sudah hampir usai. ”Tinggal menunggu keputusan MK dan juga semua bersatu sebagai anak bangsa untuk melangkah lebih maju, kita move on,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Tito pun berharap Idul Fitri menciptakan situasi lebih tenang dan damai saat Pemilu 2024 hampir usai. Para kepala daerah pun diminta tetap menjaga situasi pascapemilu. Mereka diharap mendorong kerukunan sosial terajut kembali setelah ada perbedaan-perbedaan sikap politik di Pemilu 2024.
Umat Islam juga perlu menjaga toleransi sebagai kelanjutan ibadah Ramadhan. Selain itu, para kepala daerah juga diminta menjaga ketersediaan pangan dan harga. ”Jangan sampai terjadi lonjakan. (Hal) Yang kedua adalah menjaga arus mudik dan arus balik tetap lancar,” tambah Tito.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menceritakan momen dia menghadiri gelar griya di Istana Negara, Jakarta. Khusus untuk para menteri dan pejabat, tersedia makanan setelah bersalaman dan memberikan ucapan Selamat Idul Fitri kepada Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana.
Menu makanan seperti ketupat, bebek, opor ayam, serta kue-kue terhidang. ”Pokoknya mantaplah. Ini, kan, sudah tiga tahun ini enggak ada open house,” kata Budi Arie.
Dia menambahkan, saat tiba di Istana Negara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah ada di dalam Istana bersama putranya, Didiet Prabowo. Adapula ajudan Prabowo, Mayor Teddy Indra Wijaya.