Sudahkah Prabowo Merindukan Nasi Goreng Megawati?
Kabar pertemuan Prabowo dengan Megawati sudah berembus sepekan terakhir. Apakah akan terwujud dalam waktu dekat?
Nasi goreng racikan Megawati Soekarnoputri berulang menjadi simbol kemesraan antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Apakah sudah waktunya kemesraan itu terlihat kembali saat Lebaran kali ini dengan menu yang sama?
Hampir sebulan setelah pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum, persisnya pada 24 Juli 2019, Prabowo menyambangi kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Selama 1,5 jam pertemuan, kerja sama pascapilpres dijajaki keduanya, sambil bersama-sama menikmati nasi goreng masakan Megawati. Prabowo seperti diketahui merupakan rival Jokowi di Pilpres 2019. PDI-P merupakan salah satu partai politik (parpol) pengusung Jokowi-Amin kala itu.
Namun, nikmatnya nasi goreng masakan Megawati pun tampak berhasil meluruhkan rivalitas di pilpres. Seusai pertemuan, keduanya berseri-seri saat melayani setiap pertanyaan wartawan. Kerinduan yang terbayarkan pada nasi goreng racikan Megawati sempat pula dilontarkan oleh Prabowo.
Baca juga: Akhir Penantian Prabowo Subianto
”Tadi Ibu Mega memenuhi janjinya, memasak nasi goreng untuk kami. Luar biasa nasi gorengnya. Saya sampai nambah, padahal beliau sudah mengingatkan saya sudah terlalu gemuk,” ujar Prabowo, sambil menepuk perutnya dan tertawa lepas, seusai pertemuan dengan Megawati. Megawati yang berdiri di sebelah Prabowo ikut tertawa (Kompas, 25/7/2019).
Tadi Ibu Mega memenuhi janjinya, memasak nasi goreng untuk kami. Luar biasa nasi gorengnya. Saya sampai nambah, padahal beliau sudah mengingatkan saya sudah terlalu gemuk.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Megawati mengatakan, ”Untunglah, kalau seorang perempuan menjadi pemimpin dan politisi, punya bagian yang sangat meluluhkan hati laki-laki. Nah, politik nasi goreng itu ternyata ampuh.”
Setahun sebelum pertemuan, Prabowo melalui utusannya sudah menyampaikan kerinduan calon presiden peraih suara terbanyak di Pilpres 2024 itu pada nasi goreng racikan Megawati. Megawati dalam acara ”Bu Mega Bercerita” pada Januari 2019 mengisahkan soal utusan Prabowo yang pernah mendatanginya itu saat dia dan Prabowo menonton laga pencak silat di Asian Games 2018.
Prabowo sudah lama kepincut dengan menu-menu masakan Megawati. Di masa tenang menjelang Pilpres 2009, Megawati pernah masak bersama Prabowo di kediaman Megawati di Kebagusan, Jakarta. Kala itu, Megawati-Prabowo merupakan salah satu pasangan capres-cawapres di Pilpres 2009.
Baca juga: Megawati Tugaskan Puan Berkomunikasi dengan Prabowo
"Warisan" Fatmawati
Dari ibunya, Fatmawati, Megawati mewarisi kepiawaian memasak. Istri pertama dari Presiden pertama RI Soekarno itu gemar memasak sejak muda. Selain memperoleh pelajaran tambahan yang didapat saat bersekolah di HIS Muhammadiyah, di Bukit Tambang, Palembang, Fatmawati juga mempelajari cara memasak beraneka ragam menu masakan dari ibu dan tetangganya saat masih tinggal di Bengkulu.
Dikutip dari artikel ”Fatmawati Suka Memasak” di Historia.id, Fatmawati bahkan pernah memberikan kursus memasak kepada murid-murid sekolah di Bengkulu pada 1943. Tak berhenti di situ, Fatmawati kerap menyediakan masakan bagi para pejuang kemerdekaan di Bengkulu. Di masa revolusi, Fatmawati bersama ibu-ibu lainnya kembali turut membantu perjuangan. Mereka membuat dapur umum bagi para pejuang kali itu.
Bung Karno jelas terpikat dengan menu-menu makanan yang dimasak Fatmawati. Bahkan, tak jarang saat sudah menjadi presiden dan menerima menteri hingga tokoh-tokoh internasional, first lady Soekarno itu juga kerap terlibat dalam menyiapkan makanan.
Baca juga: Gerindra Yakin Pertemuan Prabowo-Megawati Terjadi Sebelum Putusan MK
Kerap melihat dan ikut membantu ibunya memasak, Megawati pun perlahan menjadi piawai memasak beraneka menu masakan. Tak sebatas itu, masakannya kerap dijadikan sarana untuk merekatkan atau justru mencairkan pembicaraan dan hubungan sama seperti yang pernah dilakukan oleh Fatmawati.
Meredakan tensi
Selain dengan Prabowo, hal itu tampak saat Megawati masih menjadi wakil presiden dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Calon wapres yang diusung PDI-P di Pilpres 2024, Mahfud MD, pernah menuliskannya di Kompas, 11 April 2001, dengan judul ”Sarapan Pagi Mbak Mega dan Mas Dur”.
Dalam tulisannya itu, Megawati memasak sendiri menu masakan yang diinginkan Gus Dur setiap Rabu pagi di kediaman Wapres, sebelum rapat. Setelah pembicaraan serius selama rapat, Megawati meredakan tensi dengan menanyakan menu sarapan pagi seminggu berikutnya. ”Mas Dur minggu depan ingin sarapan apa? Apakah soto, nasi timlo, nasi hainan, nasi rawon?”
Mas Dur minggu depan ingin sarapan apa? Apakah soto, nasi timlo, nasi hainan, nasi rawon?
Sebelum Gus Dur menjawab, biasanya Kepala Staf TNI Angkatan Darat kala itu, Endriartono Sutarto, yang menjawab, ”Nasi gudeg saja, Bu.” ”Oh, ya, aku sudah lama tidak makan nasi hainan, Mbak. Nasi hainan saja, ya,” timpal Gus Dur, meralat usul KSAD. Dan, pada minggu berikutnya Mbak Mega menghidangkan nasi hainan sebagai menu utama sarapan pagi sesuai pesan ”Mas Dur"-nya.
Megawati pun kerap menyuguhkan menu kesukaan Bung Karno, seperti sayur lodeh, serta masakan khas Indonesia lain, seperti ayam goreng bumbu rujak, tempe goreng, dan bubur jagung, saat berjumpa Presiden Joko Widodo.
Demikian pula sebaliknya. Presiden Joko Widodo pun menghidangkan sayur lodeh khas Istana saat menjamu makan siang Megawati pada awal 2023. Biasanya, setelah momentum makan bersama ini, ada keputusan penting yang bisa diambil.
Momentum Lebaran
Kini, lima tahun berlalu setelah Prabowo menikmati masakan nasi goreng racikan Megawati. Apakah momentum itu akan terulang dalam waktu dekat? Sudahkah Prabowo merindukan kembali nasi goreng Megawati?
Kabar pertemuan dua figur yang kembali menjadi rival di Pilpres 2024 itu sudah berembus sepekan terakhir. Momentum Lebaran 2024 yang jatuh pada 10-11 April dispekulasikan sejumlah pihak sebagai waktu yang tepat untuk pertemuan.
Sejumlah elite Gerindra pun membuka kemungkinan itu. Namun, sejumlah elite PDI-P membuka kemungkinan lain, yakni setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 yang salah satunya diajukan capres-cawapres dari PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yakni pada 22 April.
Baca juga: Parpol Lawan Masih Hitung Untung-Rugi Sebelum Merapat ke Prabowo-Gibran
Yang jelas, sejumlah elite kedua partai itu memastikan pertemuan akan terjadi. Saat ini, pihak masing-masing berhitung kapan momentum yang tepat untuk perjumpaan dua sahabat lama tersebut. Dan, jika saatnya tiba, bisa jadi itulah saat ketika Prabowo kembali membayarkan kerinduannya atas ”nasi goreng” masakan Megawati.