Megawati Bertemu Prabowo, Ganjar Nilai Penting jika untuk Kebaikan Bangsa
Calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo, tak mempersoalkan jika Megawati bertemu Prabowo sejauh untuk kebaikan bangsa.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P, Ganjar Pranowo, menyebut ada banyak tokoh yang ingin bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Ia pun tak mempersoalkan jika akhirnya calon presiden peraih suara terbanyak di Pemilihan Presiden 2024, Prabowo Subianto, bertemu dengan Megawati, sejauh tujuan pertemuan tersebut demi kebaikan bangsa dan negara.
Pertemuan antara Prabowo dan Megawati tengah direncanakan, sebagaimana disampaikan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, beberapa waktu lalu. Putri Megawati yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani pun ditugaskan oleh Megawati untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo. Hasil pertemuan Puan dan Prabowo akan menentukan jadi atau tidaknya pertemuan Prabowo dengan Megawati.
Saat ditanyakan mengenai rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati tersebut, Ganjar Pranowo enggan berkomentar banyak. Ia hanya menyampaikan bahwa banyak tokoh ingin bertemu dengan Megawati.
”Ketika agendanya untuk kebaikan bangsa dan negara, saya kira itu penting,” ujar Ganjar saat dihubungi di Jakarta, Senin (8/4/2024).
Untuk diketahui, permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kini tengah diajukan oleh dua rival Prabowo, yakni pasangan calon presiden-calon wakil presiden Ganjar-Mahfud MD dan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Jika merunut pada jadwal, para hakim Mahkamah Konstitusi akan membacakan putusannya terhadap sengketa hasil pilpres tersebut pada Senin (22/4/2024).
Pelanggaran etika serius
Di tengah proses tersebut, Megawati sebagai warga negara Indonesia menuliskan sebuah opini di harian Kompas, yang terbit pada Senin ini. Dalam opininya, Megawati menegaskan bahwa ada unsur-unsur yang merupakan pelanggaran etika serius dalam pelaksanaan Pilpres 2024 sebagaimana disampaikan oleh rohaniwan Franz Magnis-Suseno. Ia kemudian berbicara mengenai keadilan, demokrasi, sampai beban MK yang tidak sederhana dalam memutus perkara Pilpres 2024.
Untuk itu, ia berharap kepada para hakim MK agar mengambil keputusan sengketa Pilpres 2024 sesuai dengan hati nurani dan sikap kenegarawanan. Semua pendapat dan pemikirannya tersebut disampaikan sebagai bagian dari sahabat pengadilan atauamicus curiae.
Menurut Ganjar, semua yang tertulis di opini tersebut merupakan pemikiran utuh dari Megawati. ”Beliau jarang menulis. Maka, momen ini menjadi begitu penting sehingga beliau menuliskan apa yang beliau pikirkan dan rasakan,” katanya.
Kawal aspek legal
Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menegaskan bahwa petunjuk dari Megawati kepada para kadernya sangatlah jelas. Pertama, mengawal aspek legalitas atas keputusan Komisi Pemilihan Umum yang menetapkan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wakil presiden peraih suara terbanyak di Pilpres 2024.
”Kalau petunjuk dari Ibu Ketua Umum (Megawati), itu legalnya dulu. Kami telah mengajukan (gugatan) ke Mahkamah Konstitusi. Kami akan tempur habis-habisan di Mahkamah Konstitusi,” ujar Said.
Said juga menekankan bahwa Megawati selalu menjaga tiga aspek, yakni aspek etik, legal, dan tujuan yang mau dicapai. ”Tiga hal itu tidak pernah ditinggalkan oleh Ibu Ketua Umum (Megawati),” katanya.