PDI-P berpotensi meraih kursi DPR terbanyak sebagai hasil Pemilu 2024. Anggota DPR dari PDI-P pun berhak memimpin DPR.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dengan raihan kursi terbanyak pada Pemilu 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P akan mendapat kursi ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2024-2029. Sejumlah elite PDI-P pun meyakini posisi nomor satu di parlemen itu akan dijabat kembali Puan Maharani. Puan dianggap telah berpengalaman dan terbukti mampu menjembatani komunikasi antarpartai.
Berdasarkan simulasi konversi suara menjadi kursi menggunakan metode sainte lague, PDI-P diperkirakan mendapatkan 110 kursi pada Pemilu 2024. Meskipun berkurang 18 kursi dibandingkan Pemilu 2019, perolehan kursi PDI-P masih menjadi yang terbanyak di antara delapan partai politik yang lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3), posisi ketua DPR menjadi hak parpol peraih kursi terbanyak di DPR. Pasal 427D Ayat (1) UU MD3 menyebut, ketua DPR adalah anggota DPR dari parpol yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR.
Meski demikian, penetapan anggota DPR terpilih hasil Pemilu 2024 oleh KPU masih menanti tuntasnya perkara sengketa hasil pemilihan legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK).
Terkait hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah berkeyakinan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan memutuskan posisi ketua DPR dijabat kader PDI-P yang sudah mumpuni dan berpengalaman sebagai ketua DPR.
PDI-P tidak akan menyerahkan posisi pimpinan DPR pada kader yang belum berpengalaman untuk menjaga nama baik DPR sekaligus PDI-P.
”Sudah seharusnya posisi itu dijabat kembali oleh Mbak Puan Maharani. Saya berkeyakinan, di bawah pimpinan Mbak Puan bersama fraksi-fraksi lain, DPR ke depan akan lebih dinamis, aspiratif, dan konstruktif sebagai mitra kerja pemerintah,” ujar Said saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Ia pun meyakini, jika partai nantinya memutuskan Puan sebagai ketua DPR lagi, keputusan ini akan didukung seluruh anggota DPR dari Fraksi PDI-P. Tidak akan ada gejolak di internal partai. ”Tidak ada gesekan apa pun di internal PDI-P. Kami solid di bawah satu komando Ketua Umum Ibu Megawati,” ujarnya.
Meski demikian, sebelum sampai ke sana, Said berharap, seluruh anggota DPR terpilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 menghormati tradisi yang berkembang selama ini, yakni pemenang pemilu diberikan hak untuk menduduki jabatan sebagai ketua DPR. Hal ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang diberikan rakyat melalui pemilu bahwa suara tertinggilah yang akan menjadi ketua DPR.
Oleh karena itu, lanjut Said, PDI-P mengajak seluruh fraksi partai yang nanti akan terbentuk pada DPR periode 2024-2029 menjalankan tradisi dan menyepakati satu paket pimpinan DPR dengan merepresentasikan urutan perolehan kursi partai-partai.
”Urutan pertama hingga kelima dari hasil Pileg 2024, dengan perolehan tertinggi didapatkan oleh PDI-P, maka seharusnya PDI-P mendapatkan haknya sebagai ketua DPR, selanjutnya Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasdem mendudukkan kadernya masing-masing sebagai wakil ketua DPR,” tutur Said.
Politikus senior PDI-P, Hendrawan Supratikno, menambahkan, hingga saat ini memang belum ada pembicaraan di internal partainya mengenai kader PDI-P yang bakal ditunjuk untuk menduduki kursi ketua DPR. Namun, sependapat dengan Said, ia meyakini, kursi nomor satu di parlemen tersebut akan dijabat kembali oleh Puan.
”Belum ada pembicaraan, tetapi Mbak Puan tetap yang paling berpotensi menduduki posisi tersebut,” ujar Hendrawan.
Menurut Hendrawan, ada sejumlah alasan Puan dianggap sosok paling berpotensi duduk sebagai ketua DPR. Di antaranya, Puan selama menjabat sebagai Ketua DPR periode 2019-2024 ini dinilai mampu menjalin komunikasi yang baik dengan parpol lain.
”Jam terbangnya semakin tinggi. Perannya sebagai jembatan komunikasi antarparpol semakin nyata, dan kiprahnya di dunia internasional semakin kuat,” ucap Hendrawan.