Sah Dibeli, PT PAL Akan Ikut Bangun 2 Kapal Selam Scorpène di Indonesia
Indonesia membeli 2 kapal selam Scorpène dengan teknologi baterai lithium-ion dari Naval Group Perancis dan PT PAL.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Produsen kapal selam asal Perancis, Naval Group, dan PT PAL Indonesia menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan RI untuk pembelian dua kapal selam Scorpène. Kapal selam konvensional tersebut telah dilengkapi dengan teknologi baterai lithium-ion atau LiB.
Melalui akun resminya di X, Naval Group menyebut, kapal selam Scorpène akan dibangun di Indonesia melalui mekanisme transfer teknologi dari Naval Group. ”Untuk memperkuat kapabilitas TNI AL,” demikian sebagaimana dikutip Kompas, Selasa (2/4/2024).
Senada dengan itu, dalam keterangan pers, PT PAL Indonesia menyatakan, penandatanganan kontrak itu dilakukan untuk pembelian 2 kapal selam Scorpène Evolved Full LiB. Kedua unit kapal selam tersebut akan dibangun di galangan kapal PT PAL Indonesia melalui mekanisme transfer teknologi dengan memanfaatkan aset produksi yang dimiliki PT PAL Indonesia.
Presiden Direktur PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan, kontrak tersebut merupakan komitmen dan kepercayaan yang tinggi dari Pemerintah Indonesia terhadap kemampuan rekayasa anak bangsa dalam memajukan teknologi pertahanan, khususnya teknologi kapal selam. Untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan, pemerintah mendukung dengan memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT PAL Indonesia.
”Ke depan, Indonesia diharapkan mampu menguasai teknologi kapal selam,” katanya.
Ke depan, Indonesia diharapkan mampu menguasai teknologi kapal selam.
Karakternya tersembunyi
Di laman resminya, kapal selam jenis Scorpène disebut berkarakteristik tersembunyi, mudah bermanuver, serta mampu beroperasi, baik di laut dalam maupun perairan dangkal. Kapal selam itu disebut mampu mendukung berbagai misi, seperti pertempuran melawan kapal permukaan, kapal selam, pengumpulan data intelijen, hingga operasi khusus.
Dengan panjang 72 meter, kapal selam Scorpène yang nantinya dioperasikan TNI AL akan mampu menjalankan misi bawah air hingga 80 hari. Dilengkapi dengan 6 tabung peluncur senjata, kapal selam tersebut akan diawaki 31 orang kru dengan total muatan senjata sebanyak 18 torpedo atau peluru kendali (rudal). Kapal selam Scorpène yang akan dioperasikan TNI AL juga dilengkapi dengan teknologi baterai lithium-ion yang mutakhir.
Penandatanganan kontrak tersebut merupakan babak baru dalam aliansi strategis antara Indonesia dengan Perancis.
CEO Naval Group Pierre Éric Pommellet mengatakan, penandatanganan kontrak tersebut merupakan babak baru dalam aliansi strategis antara Indonesia dan Perancis. Menurut Pommellet, kapal selam tersebut akan memperkuat kedaulatan maritim Indonesia serta meningkatkan keunggulan TNI AL.
Selain kapal selam, kata Pommellet, kemitraan Naval Group dengan PT PAL Indonesia juga akan mendukung industri pertahanan Indonesia. ”Kami sangat senang menyambut TNI Angkatan Laut dalam keluarga Scorpène,” ujarnya.
Kami sangat senang menyambut TNI Angkatan Laut dalam keluarga Scorpène.
Malaysia terlebih dahulu pakai
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia bukan yang pertama menggunakan kapal selam asal Perancis. Negara tetangga Indonesia, Malaysia, sudah lebih dulu mengoperasikan dua kapal selam Scorpène. Namun, berbeda dari kapal selam Scorpène yang dioperasikan Malaysia, Indonesia disebut akan mengoperasikan kapal selam Scorpène seperti yang dibuat untuk Brasil, yakni Scorpène kelas Riachuelo.
Sebelumnya, Brasil telah membeli 4 Scorpène. Naval Group kemudian bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam bidang bantuan teknis, infrastruktur, dan torpedo F21. India juga membangun sendiri enam kapal selam Scorpène yang dibelinya dari Naval Group. Sementara Malaysia yang membeli 2 Scorpène sebelumnya telah membeli enam kapal korvet Gowind, termasuk fasilitas penunjangnya (Kompas.id, 10/3/2023).