TNI AD soal Prajurit Foto ”Prewedding” Pakai Tank: Boleh, Asal Dapat Izin Komandan Satuan
Pihak TNI AD menjelaskan, pembuatan foto ”prewedding” berlatar tank merupakan wujud rasa bangga prajurit, bukan pamer.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Prajurit TNI Angkatan Darat yang menjalani pemotretan prewedding dengan latar tank milik TNI AD menuai kontroversi. TNI AD menjelaskan, penggunaan alat utama sistem persenjataan sebagai latar foto pranikah hanya untuk menunjukkan rasa bangga sebagai prajurit, bukan untuk pamer.
”Tujuan video tersebut sebenarnya dalam rangka prewedding dan foto untuk undangan, bukan untuk pamer. Semata-mata hanya wujud rasa bangga yang bersangkutan sebagai prajurit Korps Kavaleri,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi saat dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu (30/3/2024).
Prajurit yang berfoto pranikah adalah prajurit satu berinisial TLA yang berasal dari satuan Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta. Ia merupakan salah satu Tamtama Pengemudi (Tamudi) Seksi Logistik (Silog) Kompi Markas (Kima) di satuannya.
Menurut Kristomei, foto diambil pada Minggu (24/3/2024) di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Foto tersebut juga diambil di dalam satuan, bukan di jalanan umum dan tidak mengganggu aktivitas publik.
”Untuk pengambilan foto, itu dilakukan di dalam Markas Yonkav 2/TC di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, bukan di jalanan umum. Kebetulan yang bersangkutan memang anggota satuan Silog Kima Yonkav 2/TC,” tambahnya.
Adapun pengambilan foto dan penggunaan alutsista milik negara diperbolehkan selama tidak mengganggu operasionalisasi serta mendapatkan izin dari komandan satuan. Namun, pihak yang mengunggah ke media sosial Tiktok mengemasnya seolah prajurit ingin pamer.
Tujuan video tersebut sebenarnya dalam rangka prewedding dan foto untuk undangan, bukan untuk pamer. Semata-mata hanya wujud rasa bangga yang bersangkutan sebagai prajurit Korps Kavaleri.
”Pihak yang mengunggah ke Tiktok-nya adalah pihak fotografer tanpa sepengetahuan dari pihak Pratu TLA ataupun calon istri,” ujar Kristomei.
Dipertanyakan
Foto-foto dan video prewedding berlatar tank milik TNI itu menjadi sorotan setelah akun @Miduk17 di media sosial X mengunggah video dari Tiktok yang diduga milik @kertasputih.project, vendor dokumentasi foto dan video pernikahan. Akun @Miduk17 mempertanyakan aturan yang membolehkan foto pranikah menggunakan alutsista.
”Jika prajurit saja boleh, mestinya seluruh rakyat Indonesia bisa prewedding pakai tank, pesawat tempur, bazooka, AK-47, kapal perang, apache, kapal selam, dll,” tulisnya.
Ia juga menyinggung pembelian alutsista yang berasal dari uang rakyat, bukan uang prajurit. Uang berupa anggaran itu digunakan untuk membeli alutsista guna mempertahankan pertahanan dan kedaulatan negara.
Pada bagian awal video diperlihatkan dua tank AMX-13 dan dua prajurit yang akan disusun sejajar. Pasangan calon mempelai kemudian berpose dengan sejumlah gaya di depan, di tengah, hingga di atas tank. Di antaranya, sang calon istri duduk di moncong kanon dan keduanya berdiri sembari mengulurkan tangan ke satu sama lain di atas tank.
Selain itu, Pratu TLA mengenakan pakaian dinas, sedangkan calon mempelai menggunakan gaun putih khas foto pranikah. Hingga berita dimuat, video tidak ada lagi dari akun Tiktok @kertasputih.project.
Namun, yang turut menjadi sorotan adalah teks yang mengiringi tampilan video. Teks bertuliskan ”Prewedding kok bawa bunga, minimal bawa tank lahh” diikuti tiga emoji senyum dengan mata tertutup.
Saat ditanya mengenai aturan, Kristomei menjelaskan, kegiatan tidak boleh mengganggu operasionalisasi satuan, tidak dilakukan di tempat terbatas atau rahasia, dan mendapat izin dari komandan satuan.
”Yang penting, tidak mengganggu operasionalisasi satuan, tidak dilakukan di tempat terbatas atau rahasia, dan mendapat izin dari komandan satuan,” ujarnya.