BNPT Mitigasi Narasi Dukungan Serangan Teroris Rusia di Medsos
BNPT memitigasi risiko bangkitnya sel teroris jaringan NIIS pascaserangan di Rusia. Aksi serupa diwaspadai di Tanah Air.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pakar terorisme Noor Hudha Ismail menyatakan, meskipun dampak dari serangan kelompok ekstrem Negara Islam di Irak dan Suriah atau NIIS di Rusia itu belum terbaca pada jaringan NIIS di Indonesia, bahaya serangan tiruan (copy cat) tetap harus diwaspadai. Pasalnya, saat ini dunia terhubung dengan kemajuan teknologi dan digital. Dengan situasi dunia yang terhubung itu, ideologi ekstremis dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform daring lainnya.
”Ketika serangan-serangan berdampak besar terjadi, hal itu memang bisa menjadi inspirasi bagi individu yang sudah teradikalisasi atau simpatik terhadap perjuangan ISIS (NIIS),” kata Noor Hudha saat dihubungi, Selasa (26/3/2024) pagi ini, di Jakarta.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa otoritas berwenang tetap harus waspada dan proaktif untuk memantau dan menangani potensi ancaman. Kewaspadaan tidak cukup hanya mengumpulkan informasi intelijen dan upaya penegakan hukum, tetapi juga melibatkan komunitas dan program-program kontraradikalisasi. Caranya adalah dengan mengatasi akar penyebab radikalisasi dan mempromosikan toleransi dan pemahaman. Dengan demikian, semua pihak dapat bekerja mencegah individu terpengaruh ideologi ekstremis dan mengurangi risiko serangan tiruan.
Sebelumnya, serangan teroris saat konser di Crocus City Hall, dekat kota Moskwa, Rusia, terjadi dan menewaskan 137 orang. Hal itu membuat Pemerintah Indonesia prihatin. Senin (25/3/2024) sore kemarin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal (Purn) Hadi Tjahjanto tak hanya mengutuk peristiwa tersebut. Hadi juga menggelar rapat koordinasi bidang politik, hukum, dan keamanan dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Hasilnya, BNPT telah memantau percakapan di media sosial yang cenderung mendukung aksi biadab tersebut. Langkah antisipasi dan mitigasi pun diperlukan agar serangan itu tak membangkitkan sel-sel teroris baru dan lama di Tanah Air. Apalagi memberikan inspirasi munculnya aksi yang sama di Tanah Air.
Ketika serangan-serangan berdampak besar terjadi, hal itu memang bisa menjadi inspirasi bagi individu yang sudah teradikalisasi atau simpatik terhadap perjuangan ISIS.
Indonesia mengutuk
Menko Polhukam Jenderal (Purn) Hadi Tjahjanto atas nama Pemerintah RI mengutuk serangan teror yang diduga dilakukan kelompok ekstrem NIIS itu. Hadi menyebut bahwa aksi teror merupakan tindakan yang sungguh tidak beradab. Apa pun alasannya, serangan teroris selalu mengorbankan pihak-pihak yang tidak berdosa.
”Apalagi dilakukan di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah ini. Kami Pemerintah Indonesia menyampaikan duka yang mendalam,” kata Hadi.
Apalagi dilakukan di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah ini. Kami Pemerintah Indonesia menyampaikan duka yang mendalam.
Menyikapi peristiwa penembakan warga yang sedang menikmati konser di Crocus City Hall itu, Hadi pun menggelar rapat koordinasi dengan BNPT. Menurut dia, hasil pantauan BNPT, potensi aksi terorisme di Indonesia dapat digolongkan rendah, sedang, atau menengah.
Walakin, kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama pemerintah. Ke depan, pemerintah akan melakukan pengamanan terbuka dan preventif, apalagi terkait kegiatan keagamaan. Pemerintah akan mengamankan perayaan Paskah yang dimulai pada Rabu hingga Minggu (28-31/3/2024), mulai dari ibadah Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi, dan Minggu Paskah. Upaya preventif dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang merayakan Paskah.
Termasuk juga dalam waktu yang tidak lama, kita akan merayakan Idul Fitri. Sesuai tradisi, mudik tahunan juga akan menimbulkan konsentrasi massa di berbagai tempat yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, seperti terminal, bandara. Kami akan amankan obyek-obyek vital tersebut.
”Termasuk juga dalam waktu yang tidak lama, kita akan merayakan Idul Fitri. Sesuai tradisi, mudik tahunan juga akan menimbulkan konsentrasi massa di berbagai tempat yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, seperti terminal, bandara. Kami akan amankan obyek-obyek vital tersebut,” kata Hadi.
Percakapan di medsos
Seusai rapat, lebih jauh, Kepala BNPT Mohammad Rycko Amelza Dahniel menjelaskan, berdasarkan pantauan lembaganya, beredar narasi-narasi di media sosial yang justru mendukung serangan teror di Rusia. Dukungan terhadap aksi teror itu ditemukan dalam platform media, baik yang terbuka, tertutup, tersembunyi, pribadi, maupun kelompok. Bahkan, ada narasi yang bersifat propaganda.
Saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, saudaraku sebangsa dan setanah air, apa yang terjadi di Rusia adalah serangan kejahatan kemanusiaan. Saudara kita yang tersesat menyerang saudara sendiri.
”Saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, saudaraku sebangsa dan setanah air, apa yang terjadi di Rusia adalah serangan kejahatan kemanusiaan. Saudara kita yang tersesat menyerang saudara sendiri,” kata Rycko.
Ia menegaskan bahwa serangan teror itu tidak berperikemanusiaan, merobek-robek rasa kemanusiaan, serta menghancurkan peradaban umat manusia. Padahal, tidak ada satu pun agama di dunia yang mengajarkan kekerasaan, kebiadaban, dan kekejian.
Bagi saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air yang tidak cukup informasinya, ini adalah kebiadaban, kekejian. Mari kita tolak kekerasan, jaga kebinekaan, dan rasa kasih sayang. Jauhkan tindakan kekerasan seperti itu.
”Bagi saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air yang tidak cukup informasinya, ini adalah kebiadaban, kekejian. Mari kita tolak kekerasan, jaga kebinekaan, dan rasa kasih sayang. Jauhkan tindakan kekerasan seperti itu,” ujarnya.
Bangun pemahaman publik
Rycko juga mengakui bahwa sel teroris NIIS di Indonesia masih ada karena mereka menyebarluaskan ideologi. Oleh karena itu, salah satu langkah mitigasi dan antisipasi yang dilakukan BNPT adalah membangun pemahaman publik bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan.
BNPT tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun pemahaman publik itu. Mereka melakukan berbagai upaya, mulai dari pendekatan lunak hingga keras. Pendekatan lunak dilakukan dengan membangun ketahanan publik bahwa terorisme adalah kejahatan kemanusiaan.
Oleh karena itu, salah satu langkah mitigasi dan antisipasi yang dilakukan BNPT adalah membangun pemahaman publik bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan.
Selain itu, ada juga upaya penegakan hukum untuk menciptakan efek jera bagi para pelaku terorisme. Para teroris ditangkap dan diproses hukum. Setelah keluar dari penjara juga masih ada program deradikalisasi untuk merehabilitasi mereka agar bisa kembali hidup di tengah-tengah masyarakat.
Rusia Tuding Peledakan Jembatan Kerch sebagai Serangan Teroris
Pakar terorisme Noor Hudha Ismail menambahkan, di Indonesia, seperti di banyak negara lain, masih ada individu yang menyatakan dukungan terhadap tindakan terorisme di media sosial. Walakin, fakta bahwa masih ada narasi dukungan di medsos terhadap aksi terorisme itu menunjukkan bahwa masih ada tantangan serius untuk mengatasi radikalisasi dan propaganda ekstremis.
”Penembakan terbaru di Moskwa bisa menjadi pemicu atau inspirasi bagi teroris laten yang sudah sejalan secara ideologis dengan kelompok ekstremis. Sifat global dari terorisme berarti bahwa peristiwa di satu bagian dunia bisa memiliki dampak di tempat lain, dan kelompok seperti ISIS dan pendukung mereka sering mencoba memanfaatkan insiden-insiden tersebut untuk mempromosikan agenda mereka,” tuturnya.