KSAD: Mayor Teddy Siap Jabat Wakil Komandan Batalyon Infanteri
Mutasi Mayor Teddy, ajudan Prabowo Subianto, dinilai sudah pas. Pengalaman dan pendidikannya memadai.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mutasi Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya, dinilai akan melengkapi pengalamannya. Setiap perwira berpangkat mayor memiliki awal yang sama untuk menuju masa depan.
"Gerbong" mutasi di jajaran TNI Angkatan Darat bergerak dan membawa nama Mayor Teddy Indra Wijaya. Dalam Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Nomor 137/II/2024 tanggal 26 Februari 2024, sebanyak 349 perwira menengah mengalami rotasi. Teddy termasuk di dalamnya.
Dalam keputusan tersebut, Teddy akan menjabat Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 2011 itu akan menggantikan Mayor Ade Fian Agestiyono, lulusan Akmil 2009 yang dimutasi menjadi Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Sops Divisi Infanteri 1 Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).
Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak menilai pengalaman Teddy, baik di kementerian maupun di satuan ketentaraan, akan sangat bermanfaat. Harapannya, dia bisa menyinkronkan dinamika tugas di satuan maupun di kementerian.
Teddy yang lulus Akmil, di Magelang, Jawa Tengah, pada 2011 memasuki kecabangan Korps Infanteri dan memulai kariernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Saat berpangkat Letnan Satu, Teddy menjadi salah satu asisten ajudan Presiden Joko Widodo. Sekitar 2019, dia melanjutkan studi di United States Army Ranger School di Fort Benning, Amerika Serikat.
Seusai menempuh pendidikan di AS, Teddy kembali ke Indonesia dan menjadi ajudan Prabowo Subianto yang menjabat Menteri Pertahanan sejak 2020.
Dari pengalaman dan pendidikannya, Maruli menyebut Teddy sudah memiliki pendidikan dan pengalaman memadai untuk menjabat Wakil Komandan Batalyon. ”Sudahlah, dia, kan, sudah (lulus) Akmil, sudah latihan komando. Sudah sempet masuk satuan grup satu, kan, bareng saya dulu dia. Saya Wadangrup, dia letnan,” tambah Maruli.
Selain itu, Teddy memulai menjadi wakil komandan dan bukan langsung menjadi komandan. Hal ini dinilai menjadi kesempatan baik untuk melihat kualitas kepemimpinannya.
Ketika ditanya prospek masa depan cerah untuk Teddy, Maruli mengelak. ”Semua (masa depan cerah)-lah. Kalau namanya mayor, masa depannya pasti cerah karena masih sama-sama jalan, gini, kan. Nanti di tengah jalan, ada yang sukses, ada yang (tidak), ini baru bisa dinilai,” katanya.
Menurut Maruli, semua perwira menengah memiliki prospek untuk maju. Pada prinsipnya, semua yang lulus Akademi Militer bisa dikatakan calon jenderal. Sebab, semua sama-sama memiliki modal dan kemampuan dasar yang sama untuk itu. Namun, perjalanan dan proses Teddy menuju perwira tinggi tentu masih panjang.