Presiden Jokowi: Ramadhan Kesempatan Membersihkan Hati dan Jiwa
Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus. Esensi Ramadhan, menurut Presiden Jokowi, adalah pembersihan hati dan jiwa.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ramadhan adalah saat untuk beribadah dengan menahan nafsu lapar dan haus. Namun, lebih dari itu, Ramadhan juga menjadi saat untuk membersihkan hati dan jiwa dengan ibadah.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengucapkan selamat menunaikan ibadah Ramadhan kepada umat Islam. Masyarakat Muslim Indonesia memulai ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah pada Selasa (12/3/2024) kendati sebagian umat sudah memulai berpuasa sehari sebelumnya.
”Selamat menyambut ibadah puasa. Marhaban, ya, Ramadhan. Selain menahan lapar dan dahaga, puasa merupakan kesempatan untuk membersihkan hati dan jiwa,” tutur Presiden Jokowi dalam unggahan di laman Instagram @jokowi, Senin (11/3/2024) malam.
Presiden Jokowi baru tiba di Bogor, Jawa Barat, pada Senin petang setelah pada akhir pekan berada di Surakarta, Jawa Tengah. Menurut Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini, Presiden pun kemudian menunaikan shalat Tarawih di Masjid Jami Baitussalam di Istana Kepresidenan, Bogor.
Adapun sepanjang Selasa (12/3/2024) belum ada jadwal kegiatan Presiden Jokowi. Pada hari cuti bersama setelah hari raya Nyepi dan bertepatan dengan hari pertama puasa ini, Presiden dikabarkan berada di Istana Bogor.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga berada di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta, sepanjang Selasa (12/3/2024). Tidak ada kegiatan resmi sepanjang hari cuti bersama.
Selain menahan lapar dan dahaga, puasa juga merupakan kesempatan untuk membersihkan hati dan jiwa.
Pada tarawih pertama, Senin (11/3/2024), Wapres memilih melakukannya di kediaman resmi bersama keluarga. Saat pelaksanaan shalat Maghrib dan Isya, Wapres bertindak sebagai imam. Namun, untuk shalat Tarawih dan Witir, salah satu menantunya, Muhammad Syahid, menjadi imam.
Hadir dalam barisan makmum, antara lain, Nyonya Wury bersama anak dan cucu. Selain itu, juga segenap perangkat melekat Wapres, seperti ajudan dan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pesan Ramadhan dari Wapres
Menyambut Ramadhan tahun ini, Wapres berpesan supaya semua umat Islam menyiapkan fisik dan mental. Persiapan fisik dinilai penting karena umat Islam akan menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Persiapan mental juga penting karena sangat perlu untuk menyucikan niat.
Dengan demikian, berbagai ibadah yang dilakukan di bulan suci menjadikan umat Islam sebagai kaum bertakwa. ”Persiapan fisik ataupun mental perlu dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan karena umat Islam akan berpuasa dan mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT,” kata Wapres Amin.
Wapres juga memaparkan tiga manfaat ibadah puasa yang dilaksanakan umat Islam selama Ramadhan. Pertama, membiasakan diri untuk bersikap sabar dan menahan hawa nafsu. Kedua, manfaat sosial kemasyarakatan, yaitu pembiasaan diri untuk bersikap tertib, disiplin, dan setara dengan orang lain tanpa melihat status sosialnya.
”Ketiga, manfaat kesehatan (atau) fa'idah shihhiyyah di mana kita melakukan pembiasaan diri untuk membersihkan organ-organ,” kata Wapres Amin.
Ramadhan secara umum juga bermanfaat besar bagi umat Islam untuk menempa diri. ”Ramadhan merupakan madrasah bagi umat Islam untuk melakukan tarbiyyatun nafs (pendidikan diri) dalam rangka mencapai tazkiyyatun nafs (penyucian jiwa) dan tashfiyatun nafs (pemurnian jiwa),” ujar Wapres Amin.