Laiskodat Terseok, Sang Istri Melenggang, dan Anak Setya Novanto ke Senayan
Selain anggota DPR petahana di daerah pemilihan NTT, juga masuk istri mantan Gubernur NTT dan anak Setya Novanto.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon anggota legislatif DPR dari petahana Partai Nasdem, Julie Sutrisno Laiskodat, memastikan melenggang kembali ke Senayan, gedung DPR, dalam perebutan kursi DPR dalam Pemilu Legislatif 2024, di Nusa Tenggara Timur. Adapun sang suami, yang juga mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, justru tersungkur dan gagal menyusul istrinya di DPR.
Dalam rekapitulasi suara nasional hasil pemilu Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/3/2024), diketahui, Julie yang maju dari daerah pemilihan (dapil) NTT I memperoleh 57.522 suara dari total sebanyak 131.150 suara. Adapun, di dapil NTT II, Viktor hanya meraih 63.359 suara, kalah dengan rekannya satu partai, yaitu Ratu Gadu Bonu Wulla, istri mantan Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu.
Ratu Gadu yang sebelumnya petahana di posisi nomor 5 daftar caleg Nasdem bisa meraup 76.331 suara. Y Jacki Ully, rekannya petahana di Nasdem dapil II justru tersungkur dan hanya meraih suara 10.885 suara. Total raihan suara untuk Nasdem di dapil NTT II, yakni sebesar 207.732 suara.
Dengan raihan suara itu, kemungkinan besar Nasdem di dapil 1 NTT hanya akan mendapatkan satu kursi DPR dari Julie Sutrisno Laiskodat. Dan, di dapil II NTT, hanya akan ada satu kursi saja untuk Ratu Gadu Bonu Wulla dari sebelumnya dua kursi. Adapun rekannya Y Jacki Ully gagal masuk kembali ke DPR pada pemilu 2024 ini.
Kegagalan Viktor ini seperti mengulang kegagalan pendahulunya, Frans Leburaya, Gubernur NTT 2008-2018 yang kalah dalam perebutan kursi DPR di dapil NTT I pada Pemilu 2019. Saat itu, Frans maju lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Sementara itu, para calon anggota DPR petahana kembali menguasai kontestasi di dua daerah pemilihan di Nusa Tenggara Timur. Dari hasil rekapitulasi nasional yang disahkan oleh anggota KPU, August Mellaz, diketahui bahwa di dapil NTT I yang meliputi wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor, para petahana sejak Pemilu 2019 berpotensi kembali menduduki kursi DPR.
Mereka adalah adalah Dipo Nusantara dari Partai Kebangkitan Bangsa (73.249 suara), Andreas Hugo Pareira dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (173.295 suara), Melchias Markus Mekeng dari Partai Golkar (67.809 suara), Julie Sutrisno Laiskodat dari Partai Nasdem (57.522 suara), Ahmad Yohan dari Partai Amanat Nasional (84.103 suara), dan Benny Kabur Harman dari Partai Demokrat (79.335 suara).
Para calon anggota DPR petahana kembali menguasai kontestasi di dua daerah pemilihan di Nusa Tenggara Timur.
Dari sisi partai politik, PDI-P mendominasi perolehan suara di dapil NTT I, yakni 250.622 suara, disusul PAN (159.112 suara), dan PKB (153.153 suara). Sementara itu, Demokrat meraih 141.202 suara, Nasdem (131.150 suara), serta Golkar (127.965 suara).
Lewat kalkulasi perolehan kursi, ketujuh parpol teratas lainnya kemungkinan bakal mendapatkan jatah masing-masing satu kursi. Namun, kalkulasi itu harus melalui tahap penetapan hasil rekapitulasi nasional untuk menentukan parpol yang masuk.
Saat membacakan perolehan suara peserta pemilu, Ketua KPU NTT Jemris Fointuna menyampaikan, jumlah pengguna hak pilih di dapil NTT I tercatat 1.366.625 pemilih. Dia menyebut jumlah itu sesuai dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah.
Anak Setya Novanto lolos
Kejutan datang dari Partai Golkar di dapil NTT II. Golkar yang meraih suara tertinggi, yakni 251.031 suara, akan menempatkan dua wakilnya di Senayan. Kursi Golkar pun bertambah satu dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 lalu.
Kursi pertama akan diduduki Emanuel Melkiades Laka Lena yang meraih 95.138 suara, kemudian diikuti Gavriel P Novanto yang mendapatkan 58.176 suara. Gavriel adalah anak terpidana kasus korupsi KTP-el, Setya Novanto, yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR.
Kursi pertama akan diduduki Emanuel Melkiades Laka Lena yang meraih 95.138 suara, kemudian diikuti Gavriel P Novanto yang mendapatkan 58.176 suara. Gavriel adalah anak terpidana kasus korupsi KTP-el, Setya Novanto, yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR.
Secara umum, para petahana yang kembali maju melalui dapil NTT II juga kembali lolos ke Senayan. Selain Emanuel dan Ratu Ngadu Bonu Wulla, mereka adalah Yohanis Fransiskus Lema meraih 72.833 suara (PDI-P) dan Anita Jacoba Gah meraih 131.396 suara (Demokrat).
Adapun nama baru yang berpeluang menduduki kursi DPR dari NTT II ialah Esthon Foenay dari Gerindra meraih 43.115 suara dan Usman Husin dari PKB yang meraih 29.886 suara.
Dari sisi partai politik, Golkar telah meraih suara tertinggi, yakni 251.031 suara, lalu diikuti Nasdem (207.703 suara), serta Gerindra (205.847). Kemudian, Demokrat (200.799 suara), PDI-P (196.820 suara), dan PKB (102.124 suara) mengekor. Melalui kalkulasi perolehan kursi, Golkar akan mendapatkan dua kursi, sedangkan lima parpol teratas lainnya bakal mendapatkan jatah masing-masing satu kursi.
Total tersedia 13 kursi DPR yang diperebutkan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan rincian dapil NTT I terdapat 6 kursi dan dapil NTT II 7 kursi. Walau demikian, penentuan peraih kursi akan ditentukan saat penetapan hasil rekapitulasi tingkat nasional oleh KPU RI.
Penentuan kursi juga tak hanya mengacu pada raihan suara tinggi, tetapi ada syarat parpol harus lolos ambang batas parlemen 4 persen suara sah nasional selain penghitungan konversi suara menjadi kursi yang ditentukan dengan menggunakan metode Sainte Lague.