PDI Perjuangan Menang Telak di Bali, Ganjar-Mahfud Tertinggal
Untuk pertama kalinya sejak era Reformasi, capres-cawapres yang diusung PDI Perjuangan kalah dari kandidat lain di Bali.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PDI Perjuangan menang telak di Bali pada pemilihan anggota legislatif tahun 2024. Meski demikian, perolehan suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, justru tertinggal dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kandidat yang diusung Koalisi Indonesia Maju.
Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Minggu (10/3/2024), di Provinsi Bali, PDI-P memperoleh 1.290.884 suara, disusul Partai Golkar yang memperoleh 333.521 suara dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan 295.313 suara. Adapun jumlah pengguna hak pilih pada pemilu legislatif di Bali sebanyak 2.728.900 orang. Jumlah suara sah sebanyak 2.460.686, sedangkan suara tidak sah sebanyak 268.214.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Berbeda dengan PDI-P, pasangan Ganjar-Mahfud, capres-cawapres yang diusung PDI-P bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo), justru tertinggal dari pasangan Prabowo-Gibran. Dari hasil rekapitulasi nasional yang disahkan oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari diketahui, perolehan suara Ganjar-Mahfud di Provinsi Bali sebanyak 1.127,134 suara sah. Adapun Prabowo-Gibran yang di antaranya diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), meraup 1.454.640 suara sah. Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), memperoleh 99.233 suara.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, tidak ada kejadian khusus selama penyelenggaraan pemilu di Bali. ”Semua lancar,” katanya dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil pemilu serentak tahun 2024 di kantor KPU, Jakarta, Minggu (10/3/2024) siang.
Menurut Lidartawan, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya untuk pilpres sebanyak 2.740.692 orang. Adapun suara sah sebanyak 2.681.007, sedangkan suara tidak sah 59.685.
Kemenangan Prabowo-Gibran di Bali sebenarnya sudah bisa diprediksi dari hasil hitung cepat (quick count) ataupun survei setelah pencoblosan (exit poll) oleh sejumlah lembaga, termasuk Litbang Kompas. Hasil survei setelah pencoblosan Litbang Kompas, misalnya, menunjukkan Prabowo-Gibran menguasai 51,6 persen pemilih di gugus pulau Bali-Nusa Tenggara.
Meski demikian, hasil rekapitulasi suara untuk Provinsi Bali ini mengejutkan publik. Sebab, selama ini pasangan capres-cawapres yang diusung PDI-P selalu menang dari kandidat lainnya.
Pada Pemilu 2009, pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto meraup 60 persen suara pemilih di Bali meskipun secara nasional Megawati-Prabowo kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Kondisi itu memunculkan pandangan Bali termasuk daerah basis PDI-P alias kandang banteng di Indonesia dalam kontestasi pemilu (Kompas.id, 16/2/2024).
Dalam Pemilu 2014 dan 2019, calon presiden Joko Widodo, yang juga diusung PDI-P, menang telak. Pada Pemilu 2014, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, memperoleh 71,42 persen suara dan mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh 28,58 persen suara di Bali.
Dalam Pemilu 2019, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang mutlak dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dengan perolehan suara mencapai 91,7 persen di Bali.