Bermalam di IKN, Paginya Presiden Jokowi Disuguhi Sukun Goreng
Memori dan momen kebersamaan Presiden Jokowi di IKN dapat tercipta dari sarapan rebusan dan sukun goreng.
Menurut Anda, seperti apa menu makanan yang dinikmati seorang Presiden? Mewah? Mahal? Memakai bahan pangan khusus yang jarang dikonsumsi masyarakat umum? Informasi seputar Presiden yang disampaikan pihak Istana dapat membantu menjawab rentetan pertanyaan itu.
Pada Jumat (1/3/2024) pagi, Presiden Joko Widodo menikmati suasana pagi hari di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur. Menikmati matahari yang mulai merekah, Presiden bersama para menteri yang turut mendampingi tampak sarapan bersama di area mereka sebelumnya bermalam.
Lantas, menu apa yang disuguhkan bagi Presiden dan jajarannya? Ternyata suguhan sarapan pagi mereka cukup menggoda dan lazim pula dinikmati warga di negeri ini. Selain teh hangat, Presiden juga disuguhi aneka rebusan beserta sukun goreng saat di IKN.
Baca juga: Tradisi Presiden Jajan di Pinggir Jalan, dari Era Soekarno ke Jokowi
Sekitar pukul 07.05 Wita, Presiden Jokowi keluar dari kabinnya. Ia lantas menyapa para menteri yang telah duduk berkeliling setengah lingkaran. ”Selamat pagi semua,” ujar Presiden Jokowi disambut ucapan serupa dari para menteri.
Setelah Presiden Jokowi duduk, rebusan dan sukun goreng pun disajikan oleh para pramusaji Presiden. Tak ketinggalan, segelas teh hangat dihadirkan melengkapi menu sarapan tersebut.
Presiden pun tampak menikmati sarapan sambil berbincang hangat bersama para menteri. Obrolan menjadi makin hangat karena sesekali diselingi tawa ringan. Lepas sarapan, Presiden Jokowi menghampiri para penyedia makanan. ”Terima kasih semuanya,” ucap Presiden.
Baca juga: Jokowi dan Kuliner Klangenan Kota Solo
Presiden Jokowi pun melayani permintaan foto bersama mereka. Ibu Jumiatun, salah satu penyedia makanan, tak menyangka bisa berfoto dengan Presiden Jokowi. Ia mendoakan agar Presiden Jokowi sehat selalu. ”Alhamdulillah, tadi bisa foto sama Pak Jokowi, luar biasa. Semoga Bapak sehat selalu,” ucapnya.
Sekitar pukul 07.40 Wita, Kepala Negara beranjak dari tempatnya bermalam. Bersama para menteri, Presiden kemudian melihat area IKN dari ketinggian sambil menikmati hangatnya mentari pagi.
Baca juga: Bermalam di IKN yang Bikin ”Nagih”
Tak berselang lama, Presiden Jokowi menaiki kendaraan yang telah disiapkan untuk kemudian mengawali rangkaian kegiatan kunjungan kerja hari ketiganya di Provinsi Kalimantan Timur. Presiden direncanakan melakukan peninjauan dan peletakan batu pertama (groundbreaking) sejumlah infrastruktur.
Alhamdulillah, tadi bisa foto sama Pak Jokowi, luar biasa. Semoga Bapak sehat selalu.
Tampak mendampingi Presiden, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hadir juga Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil.
Udara sejuk di pagi hari juga dimanfaatkan AHY untuk berolahraga lari di sekeliling IKN. Di laman media sosial, AHY menunjukkan, ia berada di sebuah bukit, tepatnya di sebuah helipad. Dari lokasinya beristirahat di sela lari, AHY bisa memandang gedung-gedung pusat pemerintahan yang sedang dibangun, Istana Kepresidenan, hingga lapangan yang akan digunakan untuk upacara 17 Agustus mendatang.
Baca juga: Upacara 17 Agustus di IKN Akan Dihadiri 2.800 Undangan
AHY lantas memuji keindahan perbukitan yang hijau. Ia merasa bangga karena Indonesia memiliki pusat kebudayaan dan pusat peradaban yang juga tinggi. Kehadiran IKN merupakan upaya pemerintah menghadirkan ibu kota yang memiliki karakteristik cerdas dan ramah lingkungan. ”Akan dibangun bertahap dan progresif. Semua representasi Indonesia semakin maju,” ujarnya.
Menikmati durian
Malam sebelumnya, di bawah langit Kalimantan yang cerah, Presiden Jokowi bermalam di kawasan IKN. Jarum jam menunjukkan pukul 19.45 Wita saat Presiden Jokowi keluar dari kabin tempatnya bermalam untuk kemudian bergabung dengan para menteri yang tengah bercengkerama.
Tampak Menteri Erick Thohir, Menteri Bahlil Lahadalia, Menteri Zulkifli Hasan, Menteri Basuki Hadimuljono, Menteri Agus Harimurti Yudhoyono, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Hadir juga Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kurator IKN Ridwan Kamil.
Mereka berbincang hangat sambil menyantap hidangan yang disajikan, dari barbeku hingga buah durian. ”Bapak (Presiden) minta nasi goreng sama telur ceplok. Bapak juga minta teh sama kopi gula aren,” ujar Claudio, juru masak Presiden.
Baca juga: Semalam di Ibu Kota Nusantara dan Optimisme Presiden
Santap malam tersebut terasa makin hangat dan akrab dengan iringan musik. Dalam satu kesempatan, Pak Basuki tampil bermain drum bersama Panglima TNI yang memetik gitar. Berperan sebagai vokalis, Bahlil pun menyenandungkan lagu ”Titip Rindu Buat Ayah” karya Ebiet G Ade yang menghangatkan malam.
Baca juga: Stik Drum Patah dan Momen Berkesan di Nusantara
Presiden Jokowi dan para menteri tampak menikmati malam itu dan melepas lelah setelah seharian melakukan sejumlah agenda kerja di IKN. Ridwan Kamil, kurator pembangunan IKN, mengatakan, Presiden Jokowi selalu tampak sangat ceria jika sedang bermalam di IKN.
Bapak (Presiden) minta nasi goreng sama telur ceplok. Bapak juga minta teh sama kopi gula aren.
Ridwan pun mencoba menafsir suasana. ”(Hal) Ini menandakan apa? Suasana, ada semangat optimisme melihat mimpi menjadi kenyataan, glamping-nya juga di tengah hutan. Kalau banyak pohon itu oksigen turun, jadi lebih rileks. Ditemani orang-orang yang menghibur juga, ada Pak Bahlil, ada Pak Erick. Saya kadang suka ngelucu juga, ternyata itu mahal,” ujar Ridwan.
Baca juga: Saat Material Belum Datang, Itu Waktu Kami Berdendang
Menurut Ridwan, mengurus negara memang berat, tapi harus ada momen-momen yang rileks. ”Bapak sering ketawa lepas, luar biasa. Jadi, saya kira ini peristiwa bersejarah. Ada di memori saya,” ujarnya.
Malam itu, di IKN, peristiwa yang berlangsung tidak hanya tentang rapat atau diskusi serius, tetapi juga tentang momen kebersamaan. Ini tentang bagaimana pemimpin-pemimpin negara bisa bersantai sejenak sambil tetap memikirkan urusan negara.