Dari Isosolo, Manortor, hingga ”Bagimu Negeri” Dilantunkan di Selandia Baru...
Di Selandia baru, Wapres Amin blusukan ke rumah potong hewan dan kemudian berdialog dengan para diaspora.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
Tarian adat Papua, Isosolo, menyambut kehadiran Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Nyonya Wury di ruang pertemuan Hotel Cordis, Auckland, Selandia Baru, Kamis (29/2/2024) sore waktu setempat. Tarian yang biasa ditarikan sekelompok masyarakat dari satu kampung ke kampung lain di suku Sentani kali ini hanya dipertunjukkan satu orang. Tarian perlambang kerukunan antarsuku dan ungkapan sukacita ini mengawali pertemuan Wapres dengan warga Indonesia di Auckland.
Tak hanya itu, para mahasiswa dan pelajar di Auckland yang menamakan diri sebagai Grup Sabilulungan menampilkan lagu Maori, suku asli di Selandia Baru, berjudul Pokarekare Ana dalam permainan angklung dan piano. Lagu cinta yang diciptakan sekitar masa Perang Dunia I itu pun mengalun syahdu. Setelahnya, kelompok Bona Pasogit New Zealand mempertunjukkan tarian khas Sumatera Utara, Manortor.
Suasana Indonesia pun kental di acara dialog kebangsaan yang diselenggarakan di ruang pertemuan Hotel Cordis, Auckland. Dalam pertemuan, isi sambutan Wapres di awal mengapresiasi warga Indonesia di Selandia Baru yang sudah menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2024. Warga juga diminta untuk menunggu hasil akhir penghitungan suara resmi dari KPU.
Para mahasiswa dan pelajar di Auckland yang menamakan diri sebagai Grup Sabilulungan menampilkan lagu Maori, suku asli di Selandia Baru, berjudul ’Pokarekare Ana’ dalam permainan angklung dan piano. Lagu cinta yang diciptakan sekitar masa Perang Dunia I itu pun mengalun syahdu.
Kemitraan komprehensif
Hubungan Indonesia dan Selandia Baru juga disinggung Wapres dalam pertemuan itu. Kendati kedua negara sudah memiliki kerja sama yang disebut kemitraan komprehensif, diakui saat ini perdagangan bilateral Indonesia-Selandia Baru sedang menurun. Karena itu, potensi perdagangan dan industri halal dilihat pula potensinya. Wapres pun menyebutkan beberapa sektor yang prioritas untuk dikembangkan, seperti makanan dan minuman, pariwisata ramah Muslim, media dan rekreasi, serta farmasi dan kosmetik halal Indonesia. Sejauh ini, produk ekspor Selandia Baru yang juga dominan adalah keju dan susu. Adapun Indonesia banyak mengekspor rempah-rempah dan produk lain.
Dalam sesi tanya jawab, salah seorang warga, Nicholas Tian, menanyakan sektor ekonomi yang akan disasar dalam perdagangan Indonesia-Selandia Baru. Wapres pun menyebut industri halal serta sektor energi bersih, yakni listrik tenaga panas bumi (geothermal) sangat potensial.
Industri halal disebutkan Wapres karena memang menjadi perhatian Wapres Amin. Tak heran jika Wapres pun sempat menyambangi salah satu rumah potong hewan (RPH) Taylor Preston di Wellington, Selandia Baru, sebagai industri halal di sana. Wapres bahkan ikut meninjau proses penyembelihan sapi halal di Selandia Baru itu. Produk Taylor Preston yang menggunakan jenama Taylor Preston, Natural Farm, dan Taylored Foods diekspor ke lebih dari 60 negara, termasuk Perancis, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, Jepang, China, dan Indonesia.
RPH ini memang penting bagi Indonesia. Pasalnya, setiap hari disembelih 450-600 ekor sapi. Sekitar 16 persen produksinya diekspor ke Indonesia. Namun, memang, selain dari RPH ini, daging sapi yang diekspor ke Indonesia juga berasal dari beberapa perusahaan lain di Selandia Baru.
Penyembelihan di RPH Taylor Preston disebutkan Wapres sudah mendapat pengakuan halal dari beberapa lembaga halal di Selandia Baru dan yang sudah mendapat dukungan dari lembaga halal Indonesia, baik Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Selain tidak ada hewan lain yang disembelih selain sapi dan domba, Wapres juga memastikan prosedur penyembelihan sesuai aturan agama. Sapi disetrum di dagunya supaya dalam keadaan tidak sadar saat disembelih secara manual. Proses selanjutnya, seperti menguliti dan memotong, dikerjakan dengan bantuan mesin sehingga berlangsung cepat.
Apapun sektor industri halal berpotensi sangat besar karena bisa berkontribusi sampai 5 miliar dollar AS per tahun pada pendapatan domestik bruto (PDB) nasional. ”China sendiri mengembangkan produk halal. Dan kita sudah punya kawasan industri halal, sekarang baru tiga kawasan dan akan kita kembangkan lebih banyak lagi,” tuturnya. Ke depan, lanjut Wapres, Indonesia harus melanjutkan pengembangan sapi seperti yang sudah dimulai di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur. Harapannya, swasembada bisa dilakukan ke depannya.
Perkuat perdagangan
Di hadapan warga negara Indonesia itu, Wapres menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak sumber energi panas bumi. Sementara Selandia Baru unggul dalam teknologi geothermal. PT PLN terbukti juga sudah mengirimkan beberapa orang untuk belajar di Selandia Baru.
Wapres kemudian mengajak para diaspora Indonesia di Selandia Baru untuk bersama-sama mendorong penguatan perdagangan kedua negara. ”Saya melihat ada peluang bagi WNI atau diaspora Indonesia di Selandia Baru untuk berpartisipasi dalam upaya tersebut. Silakan manfaatkan KBRI untuk memfasilitasi langkah tersebut,” ujarnya.
Tak hanya membahas kerja sama ekonomi Indonesia-Selandia Baru, Wapres Amin juga menceritakan hasil pertemuannya dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon dan Wakil Perdana Menteri Winston Peters. Demikian pula mengenai komitmen Indonesia terkait perdamaian dunia dan sikap Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Wapres pun tak lupa memberi pesan kepada WNI di Selandia Baru untuk selalu menunjukkan keluhuran budaya dan karakter bangsa Indonesia yang cinta damai, toleran, dan menghargai kebinekaan. Sesama WNI juga diharapkan menjalin solidaritas dan berperan aktif menciptakan lingkungan perantauan yang tenang dan nyaman.
Mahasiswa Indonesia di Selandia Baru pun diharap bersemangat belajar. ”Kembangkan inovasi dan riset yang bermanfaat. Ciptakan peluang kolaborasi dengan semua kalangan di Tanah Air maupun dengan sesama WNI di sini,” kata Wapres Amin.
Di akhir dialog, Wapres Amin pun mengajak warga bersama-sama menyanyi lagu ”Padamu Negeri”, maka mengalunlah... Padamu Negeri, kami mengabdi, Padamu Negeri kami berbakti....