Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melalui jalan panjang demi bergabung dalam pemerintahan Jokowi.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
Presiden Joko Widodo melantik Ketua Umum Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono atau AHY menjadi salah satu menterinya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Setelah menjadi oposisi selama hampir dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi, akhirnya Partai Demokrat bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.
AHY merupakan putra pertama Presiden ke-6 Republik Indonesia Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Kristiani Herrawati yang akrab dikenal Ani Yudhoyono. Ia ikut berpindah-pindah sesuai perjalanan tugas dan pendidikan SBY sebagai prajurit.
Putra sulung SBY ini memulai karier militernya dengan mengenyam pendidikan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1997. AHY pun menuntaskan studinya pada 2000, kemudian melanjutkan beragam penugasan teritorial dan operasi militer.
Bersamaan bergabungnya AHY pada Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), ia menimba ilmu pada Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel pada 2001. AHY diterjunkan pada sejumlah misi wilayah berkonflik, antara lain Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh (2002) sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak.
Setelah dari sana, AHY ditugaskan ke daerah konflik di perbatasan Lebanon dan Israel. Ia turut andil menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan kedua negara itu mewakili misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon.
Tak hanya berfokus pada karier militer, AHY juga melanjutkan pendidikan formalnya di Amerika Serikat, di US Army Command and General Sraff College, Fort Leavenworth, Kansas. Sesudahnya, ia memimpin latihan gabungan pasukan militer Indonesia dan Australia di Darwin, Australia.
Berkecimpung dalam politik
AHY melepaskan karier militernya dengan pangkat terakhir sebagai mayor setelah SBY mendorongnya berkecimpung pada dunia politik. Ia memulai kiprah politiknya dengan maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah. AHY menggandeng Deputi Gubernur DKI Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni.
Keduanya lantas maju sebagai calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Mereka didukung koalisi Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun, pasangan ini kalah pada putaran pertama setelah melawan pasangan cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat serta pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kekalahan ini tak menghentikan AHY melanjutkan politik praktisnya.
SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat kemudian mengutus AHY guna menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah 2018 dan Pemilu Legislatif 2019. Ia mengemban tugas sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama. Ia dinilai berhasil lantaran membawa Partai Demokrat meraih sekitar 10,9 juta suara (7,77 persen).
Jabatannya naik menjadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pada 2019. Dalam Kongres V Partai Demokrat pada 2020, AHY dinobatkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Di bawah kepemimpinan AHY yang sah menurut Kementerian Hukum dan HAM, Partai Demokrat hampir terpecah lantaran adanya upaya kudeta yang menyeret sejumlah tokoh, antara lain kader internal, mantan pengurus partai, dan pihak eksternal. Isu ini mencuat pada awal 2021.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dinilai berusaha mengambil alih partai tersebut. Ia terpilih sebagai ketua umum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat. Alhasil, kedua kubu saling mengklaim kepemimpinannya paling sah.
Konflik yang terus berlanjut ini mereda setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan peninjauan kembali kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Demokrat pimpinan Moeldoko pada Oktober 2023. MA menilai dualisme kepengurusan adalah masalah internal partai yang perlu dituntaskan melalui mekanisme mahkamah partai.
Andil Pemilu 2024
Dinamika partai terus berjalan, AHY akan diusung partainya sebagai kontestan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Keputusan ini diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat pada September 2022.
Komunikasi intensif bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus dilakukan untuk menyukseskan Pemilu 2024. Namun, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini belum menyepakati pasangan calon yang diusung pada Pilpres 2024.
Pada Oktober 2022, Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres) dalam kontestasi Pilpres 2024. AHY digadang-dagang menjadi calon wakil presiden (cawapres), bersaing dengan nama-nama lain, seperti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam perjalanannya, PKB bergabung dengan koalisi KPP untuk mengusung capres Anies dalam kontestasi Pemilu 2024. Partai Nasdem mendeklarasikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Anies.
Tak lama setelah itu, Partai Demokrat menggelar rapimnas untuk mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024-2029. Keputusan ini menegaskan bergabungnya Demokrat pada Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Mesin politik yang ikut memenangkan pasangan calon nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, membuka peluang Demokrat mendapat kursi KIM di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.
Akhirnya, siang hari ini, AHY dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara menggantikan Hadi Tjahjanto. Sementara Hadi akan mengisi posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang kosong ditinggalkan Mahfud MD setelah mundur untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden.