Presiden Jokowi Akan Kumpulkan Semua Pemimpin Partai Politik di Istana
Presiden Jokowi ingin mengundang semua ketua umum parpol. Silaturahmi dinilai penting untuk menjaga stabilitas politik.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
Meskipun real count hasil Pemilu 2024 lalu belum resmi diperoleh, Presiden Joko Widodo siap mendekati semua ketua umum partai politik untuk berkumpul. Silaturahmi dengan para tokoh bangsa dinilai sangat penting untuk mewujudkan rekonsiliasi semua komponen dan kepentingan bangsa seusai pemilu dalam kaitan stabilitas politik dan keamanan.
Sebelum ini, Presiden Jokowi sudah mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam. Saat ditanya siapa lagi ketua umum parpol yang akan ditemui saat wawancara cegat seusai peringatan Hari Pers Nasional 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024), Presiden Jokowi menjawab, ”Semua diundang.”
Ditanya lebih jauh akankah bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang saat Pemilu 2024 tidak bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, jawaban Presiden sama dan diulang kembali. ”Semua diundang. Semua, semua,” ujarnya kepada wartawan, tanpa merinci.
Sebelum pemilu, biasanya Presiden Jokowi mengumpulkan semua unsur pimpinan parpol pendukung dan pengusung pemerintahannya, kecuali ketua Partai Demokrat dan ketua Partai Keadilan Sejahtera. Selama ini, kedua partai dikenal sebagai oposisi pemerintah. Namun, saat Pemilu 2024, komposisi parpol berubah. PDI-P, Nasdem, PPP, PKB, Perindo, dan Hanura, yang selama ini mendukung pemerintahannya, berbalik menjadi lawan dalam kontestasi.
Semua diundang.
Dekati elite
Setelah hitung cepat Pemilu 2024 menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul, Presiden Jokowi tampak mulai mendekati para elite politik. Salah satunya Surya Paloh yang hadir di Istana Merdeka, Minggu (18/2/2024) sekitar pukul 19.00 sampai 20.00.
Terkait pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebelumnya, Presiden menyebutnya sebagai pertemuan politik biasa. Presiden juga sempat menyebut menjadi ”jembatan” melalui pertemuan itu.
”Ya, pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga, biasa,” tuturnya kepada wartawan saat dikonfirmasi seusai peresmian RS Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Presiden juga sempat menyampaikan ingin menjadi ”jembatan” dalam pertemuan dengan Paloh. Namun, saat ditanyakan lebih lanjut apakah Presiden menjembatani hubungan Partai Nasdem dengan Prabowo Subianto, calon presiden yang diunggulkan dalam hitung cepat Pemilu Presiden 2024, Presiden mengelak. ”Ya (jembatan untuk) semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan politik itu urusan partai,” tambahnya.
Ya, pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga, biasa.
Politik akomodatif
Sebelum pemungutan suara, Jokowi pun dikabarkan berharap bisa bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X membenarkan kabar bahwa dia diminta Presiden Jokowi untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, kabar ini diungkap pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie.
Saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sultan membenarkan kabar tersebut. ”Tapi saya, kan, menunggu Presiden. Saya akan menjembatani. Terserah Presiden itu (waktunya). Saya nunggu. Kalau memerlukan, saya bersedia,” ujarnya.
Tapi saya, kan, menunggu Presiden. Saya akan menjembatani. Terserah Presiden itu (waktunya). Saya nunggu. Kalau memerlukan, saya bersedia.
Sultan menegaskan dirinya pasif dalam hal ini. Jika Presiden Jokowi meminta, dirinya siap bergerak. ”Berarti bukan ambil inisiatif. Yang ambil inisiatif Bapak Presiden. Kalau mau ketemu Mbak Mega, saya fasilitasi. Kalau bisa ketemu sendiri, ya, syukur. Kalau saya, sifatnya pasif,” tambahnya.
Presiden Jokowi pun tidak membantah harapannya untuk bertemu dengan Megawati Soekarnoputri saat dikonfirmasi pers di lingkungan Istana. Silaturahmi dengan tokoh-tokoh dinilainya sangat baik.
”Yang namanya silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa itu sangat baik. Untuk negara ini sangat baik,” tutur Presiden Jokowi saat wartawan menanyakan permintaannya supaya Sultan Hamengku Buwono X memfasilitasi pertemuan dengan Megawati di sela peninjauan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Pertemuan Presiden Jokowi dengan para elite politik pun dinilai Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana sebagai langkah politik akomodasi. Rekam jejak Jokowi dalam merangkul semua kelompok elite dianggap sebagai kelebihan Jokowi dan akan diterapkan pula kali ini.