logo Kompas.id
Politik & HukumUsai Gunakan Hak Pilihnya,...
Iklan

Usai Gunakan Hak Pilihnya, Warga Berharap Pemimpin Bisa Atasi Masalah Lapangan Kerja

Antusiasme warga ikut Pemilu 2024 sangat besar. Sejumlah warga tergerak dari kesadaran sendiri salurkan hak pilihnya.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
· 3 menit baca
Suasana di TPS 106 Sambilegi, Depok, Sleman, Yogyakarta, Rabu (14/2/2024).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Suasana di TPS 106 Sambilegi, Depok, Sleman, Yogyakarta, Rabu (14/2/2024).

YOGYAKARTA, KOMPAS — Antusiasme warga Sambilegi Baru Lor, Depok, Sleman, Yogyakarta, untuk menggunakan hak pilihnya cukup tinggi. Sejumlah warga mengaku tergerak dari kesadaran sendiri untuk menyalurkan hak suaranya. Mereka berharap pemimpin terpilih bisa mengatasi permasalahan terutama membuka lapangan kerja.

Ririn (35), warga Sambilegi Baru Lor, menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 106 Sambilegi. TPS tersebut sama dengan tempat calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyalurkan hak suaranya. Ririn selesai mencoblos sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Saat ditanya alasannya mau menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024 ini, ia menyebut keinginan itu datang dari hati, bukan dari paksaan atau iming-iming dari pihak lain. Keinginan itu berasal dari dalam dirinya sendiri.

”Melihat situasi politik saat ini, menurut saya pribadi sedikit kacau karena banyak kecurangan. Makanya, saya mengambil keputusan harus menggunakan hak pilih karena satu suara berpengaruh,” kata Ririn.

Baca juga: Hitung Cepat 2024 Litbang "Kompas"

Ia berharap Pemilu 2024 ini bisa menghasilkan pemimpin yang jujur dan peduli dengan rakyat. Pemimpin juga harus bisa mewujudkan kesejahteraan untuk rakyatnya.

”Kalau saya pribadi berharapnya pemimpin bangsa ke depan bisa mengatasi masalah lapangan pekerjaan karena sekarang banyak lulusan baru yang jadi pengangguran. Kalaupun ada lowongan, yang bisa masuk dari jalur ordal (orang dalam),” ujarnya.

Ia juga berharap Pemilu 2024 tidak justru memundurkan situasi demokrasi di Tanah Air. Sebab, selama ini dia melihat ada banyak kecurangan, seperti ketidakadilan dalam pemilu. Banyak orang memihak karena iming-iming, seperti bantuan sosial dan bujukan dari orang. Warga tidak selalu memilih karena kesadaran pribadi, tetapi karena iming-iming kata-kata manis.

Melihat situasi politik saat ini, menurut saya pribadi sedikit kacau karena banyak kecurangan. Makanya, saya mengambil keputusan harus menggunakan hak pilih karena satu suara berpengaruh.

Suasana di TPS 106 Sambilegi, Depok, Sleman, Yogyakarta, pada hari pemungutan suara, Rabu (14/2/2024).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Suasana di TPS 106 Sambilegi, Depok, Sleman, Yogyakarta, pada hari pemungutan suara, Rabu (14/2/2024).

Iklan

Ade Putra (22) juga terpantau menggunakan hak pilihnya di TPS yang sama. Baginya, pemilu kali ini adalah pengalaman kali kedua. Ia antusias untuk menggunakan hak suaranya untuk memilih yang terbaik sesuai dengan pilihan masing-masing.

Suara kita lebih berguna daripada tidak ada suaranya. Jadi, jangan golputlah istilahnya. Gunakan hak suara daripada digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

”Suara kita lebih berguna daripada tidak ada suaranya. Jadi, jangan golputlah istilahnya. Gunakan hak suara daripada digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Sama seperti Ririn, ia berharap pemimpin yang terpilih nantinya adalah figur yang merakyat, pengertian, dan bisa mengatasi masalah lapangan pekerjaan. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, dia merasa bahwa mencari pekerjaan pada hari-hari ini sangat sulit.

Ade berharap pascapemilu ini, situasi keamanan tetap aman dan damai. Selain itu, demokrasi juga tidak mundur ke belakang.

Warga berswafoto usai menggunakan hak pilihnya di TPS 106 Sambilegi, Depok, Sleman, Yogyakarta, Rabu (14/2/2024).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Warga berswafoto usai menggunakan hak pilihnya di TPS 106 Sambilegi, Depok, Sleman, Yogyakarta, Rabu (14/2/2024).

Saya melihat banyak masyarakat berharap ada perbaikan demokrasi. Kalau masyarakat ingin perbaikan demokrasi, harus tampil presiden dan wakil presiden yang punya semangat untuk itu.

Masih berharap

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, menuturkan, setelah menggunakan hak pilihnya, dia optimistis akan mendapatkan kabar baik dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei setidaknya hingga pukul 17.00. Ia optimistis akan menang atau setidaknya maju hingga ke putaran kedua Pilpres 2024 ini. Ia juga berharap masa depan demokrasi di Indonesia akan lebih baik lagi.

Baca juga: Hitung Cepat dan Ikhtiar ”Kompas” Ikut Menjaga Demokrasi

”Saya melihat banyak masyarakat berharap ada perbaikan demokrasi. Kalau masyarakat ingin perbaikan demokrasi, harus tampil presiden dan wakil presiden yang punya semangat untuk itu,” tegas Mahfud.

Sebelumnya, terkait dengan animo masyarakat yang tinggi untuk menggunakan hak pilihnya, Mahfud juga mengingatkan KPU untuk berhati-hati. Sebab, di London, Inggris, sudah terjadi kekurangan surat suara. Di negara lain, seperti Kuala Lumpur, Malaysia, juga terjadi hal serupa. Ia berharap kekurangan surat suara itu tidak menjadi tragedi besar di dalam negeri.

”Kalau betul partisipasi pemilih 90 persen saja ya, itu sudah akan merupakan pemilu yang paling tinggi partisipasinya di dunia. Saya kira sepanjang sejarah pemilu ya, ini akan terbesar jadi ini akan dicatat,” kata Mahfud.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000