"Quick Count" Litbang Kompas Dapat Cegah Kecurangan Pemilu
Tim sukses capres-cawapres meyakini "quick count" atau hitung cepat Litbang Kompas mampu mencegah kecurangan Pemilu 2024
Oleh
FAJAR RAMADHAN, SATRIO PANGARSO WISANGGENI, ALBERTUS KRISNA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim sukses ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menilai "quick count" atau hitung cepat yang dilakukan Litbang Kompas dapat mengawal kecurangan dalam pemilu 2024. Hasil hitung cepat akan menjadi gambaran hasil perhitungan suara resmi dari KPU.
Litbang Kompas akan melakukan hitung cepat Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024). Hitung cepat merupakan suatu metode verifikasi hasil pemilu yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil akhir perolehan suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Hitung cepat ini menggunakan 2.000 sampel TPS. Sampel TPS ini berbasis populasi daftar pemilih tetap (DPT) yang tersebar di 38 provinsi.
Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin Mikael Benyamin Sinaga menilai hitung cepat yang dilakukan Litbang Kompas akan berjalan secara netral dan kredibel. Dia berharap, hitung cepat ini nantinya dapat mengawal proses pemilu yang berintegritas.
“Saya dan Timnas Amin yakin bahwa Litbang Kompas akan berperan besar mengawal Pemilu 2024 tanpa berpihak ke siapa pun,” katanya.
Hal ini juga akan diperkuat dengan partisipasi masyarakat dalam memantau proses perhitungan suara di tingkat TPS. Nantinya, segala bentuk kecurangan yang terjadi akan sangat mudah didokumentasikan oleh masyarakat.
“Saya yakin masyarakat akan menjaga proses di TPS masing-masing dan siapa pun yang ingin berbuat curang akan diprotes dan diviralkan,” tambahnya.
Saya dan Timnas Amin yakin bahwa Litbang Kompas akan berperan besar mengawal Pemilu 2024 tanpa berpihak ke siapa pun
Untuk itu, Mikael berharap agar seluruh peserta dan penyelenggara pemilu dapat menjaga jalannya pemilu dengan baik. Jangan sampai proses terpilihnya capres-cawapres mencederai proses demokrasi dan kehendak masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Raja Juli Antoni sangat menantikan hasil hitung cepat oleh lembaga kredibel seperti Litbang Kompas. Menurutnya, hasil hitung cepat dapat memberikan gambaran hasil perhitungan suara yang sesungguhnya.
“Gambaran pemenang, sebelum real count yang dilakukan oleh KPU dapat kami ketahui sore besok, Insya Allah,” katanya.
Menurut Raja, hitung cepat merupakan kerja ilmiah untuk mengawal potensi kecurangan dalam pemilu. Semakin banyak lembaga seperti Litbang Kompas yang melakukan hitung cepat, maka proses demokrasi akan semakin terjaga.
“Pasca reformasi di Indonesia banyak tumbuh lembaga riset yang melakukan hitung cepat. Ini sangat baik sekali bagi demokratisasi,” tegasnya.
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Aris Setiawan Yodi percaya, lembaga-lembaga yang melakukan hitung cepat akan menjaga integritasnya dalam mengawal demokrasi. Edaran yang disampaikan oleh Perkumpulan Survei Opini Publik (Persepi) terkait dengan kesimpulan hitung cepat juga harus ditaati.
Sebelumnya, Persepi mengeluarkan Surat Edaran tentang Standarisasi Pengumuman Hasil Hitung Cepat Pemilu 2024. Dalam edaran tersebut dijelaskan, tidak boleh ada kesimpulan pemilu berlangsung satu putaran jika perolehan suara capres-cawapres tidak ada yang mencapai angka bulat lebih dari 51 persen.
“Kami percaya yang akan dilakukan akan sesuai dengan standar baku dan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Dengan begitu, Aris berharap lembaga survei akan memberikan edukasi kepada masyarakat, bukan malah menimbulkan kebingungan. “Kami percaya hitung cepat akan mengawal proses demokrasi dan mengawal kemenangan Ganjar Mahfud,” katanya.