Partai Politik Sepakat Kawal Pemilu Jujur dan Adil
Partai-partai politik peserta Pemilu 2024 memiliki komitmen yang sama: mewujudkan pesta demokrasi yang jujur dan adil.
JAKARTA, KOMPAS — Seluruh peserta Pemilu 2024 memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang jujur dan adil di tengah masifnya potensi kecurangan. Namun, komitmen ini juga harus dibarengi komitmen dari pihak lain.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno berharap pemilu berjalan lancar dan mendapatkan legitimasi dari seluruh elemen masyarakat. Namun, ia tidak menafikan bahwa pemilu kerap diwarnai sejumlah masalah.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
”Tidak pernah ada pemilu yang sempurna, pasti ada permasalahan di dalam pemilu. Namun, sepanjang pemilu itu bisa berjalan sesuai dengan rencana,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (14/2/2024).
Adapun permasalahan yang timbul cenderung tidak fundamental, tidak instrumental, dan masyarakat masih bisa menerima hasil pemilu. Dengan demikian, itu adalah hasil terbaik bagi Indonesia.
Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor berharap Pemilu 2024 bisa berlangsung dengan lancar. Sebagai partai nonparlemen, PBB bertekad lolos ambang batas minimal 4 persen. Dengan demikian, partai bisa menempatkan kadernya di kursi DPR.
”Kami dari PBB, insya Allah dengan semua infrastruktur dan kemampuan yang kami punya, bisa lolos 4 persen dan mengisi posisi di Senayan,” kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf berharap masyarakat tidak menjadi golongan putih (golput) saat pemungutan suara besok. Mereka perlu antusias hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih guna mewujudkan kebaikan bangsa dan negara.
”Jangan sampai ada yang golput. Golput tidak mengubah keadaan. Jika ingin mengubah keadaan, pilihlah pemimpin yang terbaik dari calon-calon yang ada,” kata Al Muzzammil.
Baca juga: Satu Suara Pemilih yang Berharga
Selain mencoblos, masyarakat juga bisa ikut memantau jalannya pemungutan suara. Mereka perlu memastikan pemilu berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil (luber jurdil).
”Semoga pemungutan suara besok berlangsung aman, damai, antusias, luber jurdil. Hal tersebut sangat mungkin diwujudkan jika petugas penyelenggara pemilu semua bertugas amanah hingga selesai penghitungan suara,” tuturnya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim menilai pencoblosan adalah proses pemilu rutin untuk memperkuat rasa persatuan bangsa. Ia berharap pemungutan suara besok berlangsung secara adil tanpa tekanan dan intimidasi dari pihak yang wajib netral, seperti aparatur sipil negara (ASN), Polri, dan TNI.
”Netralitas aparat harus dijunjung tinggi. Mereka perlu menahan diri agar pencoblosan tidak ternodai. Dengan demikian, pemilu akan berintegritas, kredibel, bermartabat, dan mendapatkan legitimasi yang kuat dari rakyat,” tuturnya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Pemilu secara otomatis akan berjalan damai apabila kecurangan sirna. Karena itulah, siapa pun yang melakukan manipulasi pemilu dan mengerahkan seluruh elemen kekuasaan untuk kecurangan masif akan berhadapan dengan kekuatan rakyat.
Setelah pemilu, semua pihak bisa kembali bergandengan tangan untuk membangun bangsa. Apabila pemilu diwarnai kecurangan, tidak akan mendapat legitimasi oleh masyarakat. ”Mari bersama menjadikan pemilu sebagai sarana demokrasi yang terhormat dan bermartabat,” ujarnya menambahkan.
Kecurangan harus sirna
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto berharap Pemilu 2024 berjalan jujur, adil, dan damai. PDI-P percaya pemilu itu mengandung kesakralan karena suara rakyat adalah suara Tuhan.
”Pemilu secara otomatis akan berjalan damai apabila kecurangan sirna. Karena itulah, siapa pun yang melakukan manipulasi pemilu dan mengerahkan seluruh elemen kekuasaan untuk kecurangan masif akan berhadapan dengan kekuatan rakyat,” kata Hasto menegaskan.
Baca juga: Reportase Langsung
Namun, lanjut Hasto, untuk mewujudkan pemilu jujur dan adil itu perlu dipastikan pula netralitas seluruh aparatnya, mulai dari aparatur sipil negara hingga TNI dan Polri. Ia meminta aparat TNI dan Polri bersikap netral. TNI dan Polri jangan sampai mau dimanfaatkan atau diarahkan untuk tidak netral dan terlibat dalam kampanye terselubung di masa tenang.
”Aparatur jangan mau disalahgunakan supaya tetap pada perintah undang-undang. Nah, demikian pula kami juga konsisten tidak menggunakan masa tenang ini sebagai masa untuk kampanye,” kata Hasto.
Di sisi lain, ia meminta agar masyarakat tak takut melaporkan setiap dugaan kecurangan. Sebab, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan siap membela jika terjadi intimidasi.
”Jangan takut membela rakyat karena suara rakyat adalah suara Tuhan. Maka, kepada seluruh lapisan masyarakat, kami serukan untuk jangan takut menghadapi intimidasi. Kami akan memberikan pembelaan sebaik-baiknya buat mengawal suara rakyat tersebut,” kata Hasto.