Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Bandung diisi silaturahmi dengan nasabah PNM Mekaar dan membagi sertifikat.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para ibu pelaku usaha mikro yang menjadi nasabah Permodalan Nasional Madani atau PNM bisa menikmati pinjaman berbunga ringan. Namun, tetap diperlukan kedisiplinan dalam mengelola pinjaman sebagai modal usaha.
Presiden Joko Widodo mengingatkan para nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mempergunakan pinjaman dari Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai modal usaha. Selain perlu kalkulasi benar, disiplin dalam menggunakan pinjaman serta membayar cicilan juga sangat penting.
”Yang saya titip, agar setiap mendapatkan pembiayaan dari PNM Rp10 juta, entah Rp 5 juta, gunakan 100 persen, semuanya, untuk modal usaha, untuk modal kerja. Harus 100 persen,” kata Presiden saat bersilaturahmi dengan para nasabah Mekaar binaan PNM di Gedung Bale Rame, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024).
Hadir pula dalam acara ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.
Para nasabah bisa saja membeli barang konsumtif. Namun, bukan pokok pinjaman yang digunakan untuk itu, melainkan hasil keuntungan usaha yang diperoleh.
Para ibu pelaku usaha mikro diharapkan tetap disiplin mengelola dana pinjamannya untuk menguatkan usaha. ”Saya lihat ibu-ibu ini karakternya sudah baik, kedisiplinannya sudah baik. Jangan tergoda untuk membeli barang-barang konsumsi yang belum tentu manfaatnya baik,” kata Presiden.
Presiden mengajak para peserta program Mekaar ini terus memupuk kerja keras, produktivitas, dan kedisiplinan dalam berusaha. Ketiga hal itu disebut kunci dalam mengembangkan usaha guna menyejahterakan keluarga.
”Ini kalau terus berkembang, ini akan menjadi gerakan kewirausahaan, entrepreneurship yang bisa membantu keluarga kita, tetapi juga bisa membantu ekonomi nasional negara kita Indonesia,” katanya.
Yang saya titip, agar setiap mendapatkan pembiayaan dari PNM Rp10 juta, entah Rp 5 juta, gunakan 100 persen, semuanya, untuk modal usaha, untuk modal kerja. Harus 100 persen. (Joko Widodo)
Sebelum bersilaturahmi, Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana sempat mengamati produk-produk para peserta program Mekaar. Presiden mengapresiasi produktivitas dan kreativitas tinggi dari para pengusaha UMKM di Kabupaten Bandung. Kemasan yang baik dinilai akan memudahkan produk masuk ke pasar ritel modern, bahkan ke pasar ekspor.
Sejauh ini, program Mekaar yang diluncurkan pada 2015 dinilai mendapat sambutan baik dari para pelaku usaha, terutama UMKM. Dalam laporan tahunan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), pada akhir 2022, total pinjaman yang diberikan mencapai Rp 35,81 triliun (gross). Adapun jumlah nasabah aktif sebanyak 13.482.706 perempuan.
Pada 2016, nasabah PNM baru 432.364 orang dengan pinjaman senilai Rp 884.96 miliar. Dalam keterangan kepada wartawan seusai acara, Presiden Jokowi bahkan menyebut total pinjaman saat ini sudah mencapai Rp 244 triliun. Adapun nasabah PNM sudah mencapai 15,2 juta.
Sertifikat
Setelah bertemu para nasabah PNM, Presiden membagikan 3.000 sertifikat kepada warga di Hall Gedung Indoor Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Hadir pula dalam acara ini Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto.
Dalam sambutannya kepada masyarakat pemegang sertifikat, Hadi menjelaskan, setelah bersertifikat, tidak ada oknum yang bisa mengambil alih atau menyerobot tanah atau lahan warga. Kendati adanya sertifikat melindungi tanah milik, Hadi juga mengingatkan supaya sertifikat disimpan baik-baik. Sebab, jika dipinjamkan kepada saudara atau tetangga, bisa saja sertifikat ini diagunkan ke rentenir. Akibatnya, pemilik lahan terjebak dan harus membayar pinjaman yang tidak diajukannya.