logo Kompas.id
Politik & HukumMegawati Ingatkan TNI-Polri...
Iklan

Megawati Ingatkan TNI-Polri agar Tidak Intimidasi Rakyat

Di Konser Salam Metal 3 bertajuk ”Harapan Jutaan Rakyat”, Megawati ingatkan TNI-Polri jangan mengintimidasi rakyat.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 1 menit baca
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sempat ditenangkan oleh anak-anaknya agar tetap sabar melihat perlakuan aparat saat ini. Ia mengingatkan seluruh aparat, baik TNI-Polri maupun aparatur sipil negara, untuk tidak sekali-kali mengintimidasi rakyat. Sebab, rakyat juga memiliki hak yang sama di mata hukum.

Megawati dalam pidatonya pada kampanye akbar bertajuk ”Harapan Jutaan Rakyat dan Konser Salam Metal 03 Menang Total” di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024), mengatakan, rakyat merupakan pewaris kemerdekaan. Karena itu, jangan sampai rakyat justru dipecah-pecah oleh pihak yang ingin melanggengkan kekuasaan.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

”Kalau merasa sebagai warga negara Indonesia, maka sebenarnya kita tidak boleh dipecah-pecah hanya karena menginginkan, melanggengkan kekuasaan,” ujar Megawati.

Baca juga: Ribuan Warga Padati Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di GBK

Karena itu, jika ada pihak yang berniat atau melakukan hal-hal yang merugikan rakyat Indonesia, maka rakyat tidak boleh takut. Begitu pula jika ada intimidasi, rakyat harus berani melawan.

”Kenapa? Karena perundangan kita melindungi rakyat Indonesia, di mana pun berada. Apa dia presiden, menteri, TNI-Polri, dia adalah rakyat Indonesia. Ingat!” ujarnya.

Kalau merasa sebagai warga negara Indonesia, maka sebenarnya kita tidak boleh dipecah-pecah hanya karena menginginkan, melanggengkan kekuasaan.

Iklan
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo (kanan) dan Puan Maharani (kiri) berfoto bersama wartawan peliput Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo (kanan) dan Puan Maharani (kiri) berfoto bersama wartawan peliput Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Megawati mengaku, bahkan dirinya sempat diingatkan oleh kedua anaknya, Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, agar tetap sabar melihat perlakuan aparat saat ini.

”Iya ibu hari-hari ini, apa ya, sama Mbak Puan, ini Mas Nanan, bilangnya gini’Mama sabar, sabar, sabar’. Ngomong sabarnya tiga kali loh,” katanya.

Namun, Megawati merasa tak sabar lama-kelamaan dengan perlakuan aparat tersebut. ”Eh, tapi lama-lama kok enggak sabar ya. Karena saya enggak bisa melihat bahwa yang namanya kekuasaan itu dipergunakan untuk mengintimidasi yang sama-sama rakyat Indonesia,” ujarnya.

Suasana Konser Salam Metal di kampanye terbuka pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana Konser Salam Metal di kampanye terbuka pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei TNI juga jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI-P adalah partai sah di Republik ini. Artinya diizinkan untuk mengikuti pemilu, itu adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian.

Menurut dia, tak boleh kekuasaan itu dipergunakan untuk mengintimidasi rakyat yang sama-sama rakyat Indonesia dan mempunyai hak yang sama sesuai konstitusi. Setiap WNI mempunyai hak yang sama di mata hukum.

”Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei TNI juga jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI-P adalah partai sah di Republik ini. Artinya, diizinkan untuk mengikuti pemilu, itu adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian,” ujar Megawati.

Baca juga: Kampus Serukan Keprihatinan atas Kontestasi Pemilu 2024

Dalam kesempatan itu, Megawati mengajak masyarakat Indonesia di mana pun berada untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang demokratis, jujur, adil, dan bermartabat. Sebagai bentuk kewaspadaan dan melawan berbagai money politics dan intimidasi, ia secara simbolis serentak mengajak para pendukungnya memukul 10 ribu kentongan.

”Ini untuk meningkatkan kewaspadaan negara kita agar tetap berdaulat dan merdeka. Merdeka! Merdeka! Merdeka!” tegasnya.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000