logo Kompas.id
Politik & HukumPerjuangan Caleg Susuri Sungai...
Iklan

Perjuangan Caleg Susuri Sungai dan Mendaki Bukit demi Mendulang Suara

Para calon anggota legislatif di sejumlah daerah harus ”bertarung” dengan medan yang menantang untuk mendulang suara.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ArJyzOyoU7ZEAoudy_by29DkapE=/1024x768/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F31%2Fb6bda405-2abd-42b9-9d17-61fb31736897_jpg.jpg

Para calon anggota legislatif di sejumlah daerah harus bertarung dengan alam untuk mendulang suara. Karena sulitnya medan untuk dilintasi kendaraan, mereka rela menyusuri sungai deras berbatu dan berjalan kaki berjam-jam demi menjumpai calon pemilih.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Hal tersebut dijalani sejumlah calon anggota legislatif di beberapa daerah di Kalimantan Barat pada masa kampanye Pemilu 2024. Salah satunya Agapitus, calon anggota DPRD Kabupaten Ketapang Dapil 3 dari Partai PDI Perjuangan, Rabu (31/1/2024) menceritakan pengalamannya berkampanye menuju beberapa desa di Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang. Ia harus menyusuri sungai deras dan berbatu dengan menggunakan perahu cepat (speed boat).

Saat melintasi bebatuan, penumpang harus turun dari perahu cepat. Mereka lalu berjalan di tepi sungai sampai kondisi perahu kembali aman ditumpangi. Setelah itu, perjalanan pun berlanjut.

”Kami tidak bisa membawa barang terlalu banyak. Jumlah penumpang pun maksimal lima orang,” ujarnya.

Berkampanye menggunakan jalur sungai dari sisi biaya lebih tinggi dibandingkan jika melalui jalur darat. Namun, karena jalur sungai menjadi satu-satunya akses ke lokasi tujuan kampanye, ia pun tidak punya pilihan lain.

Baca juga: Pemilih Muda Mulai Berdatangan ke Lokasi Kampanye Ganjar di Pontianak

Dengan menggunakan jalur sungai menuju desa yang berjarak 50 kilometer dari pusat kecamatan diperlukan bahan bakar sekitar 20 liter. Lama perjalanan 2 jam. Harga bahan bakar per liter di daerah itu rata-rata Rp 14.000. Jika ada jalur darat, menggunakan sepeda motor kemungkinan hanya menghabiskan bahan bakar 2-3 liter.

”Belum lagi sewa perahu motor dan pengendaranya. Selain itu harus mencari pengendara perahu motor yang berpengalaman,” ujarnya lagi.

Iklan

Demikian juga dengan Marlensia Emy, calon anggota DPRD Kabupaten Sintang Dapil Sintang 4 dari Partai Hanura. Emy menuturkan, ia pernah sampai menangis di jalan karena menempuh beratnya medan untuk menuju salah satu desa di Kecamatan Kayan Hulu. Kala itu, kendaraannya untuk berkampanye tidak sanggup menembus ke kampung tujuan karena beratnya medan.

Alhasil, kendaraan ditepikan. Ia pun berjalan kaki selama 3 jam menuju desa tempat berkampanye. Kala itu, cuaca tak bersahabat karena hujan. Jalan pun menjadi licin. Ia juga harus berjalan kaki mendaki beberapa tanjakan curam dan rawan tergelincir.

”Ada belasan tanjakan yang saya lintasi. Bahkan, ada salah satu tanjakan yang memerlukan waktu setengah jam untuk mendaki dengan berjalan kaki,” ujarnya.

Kendati jalur yang dilintasi sulit, ia tetap menempuhnya. Dari situ ia dapati keluhan warga akan kondisi jalan yang buruk. Setelah itu, sejumlah warga beberapa kali mengunjungi rumahnya. Perjumpaan dengan warga membawanya dapat lebih memahami derita yang mereka rasakan.

Baca juga: Anies Kunjungi Pontianak, Tawarkan Gagasan Perubahan dan Bertemu Tokoh Agama

Peggy Savira Mangundap, calon anggota DPRD Provinsi Kalbar Dapil 8 Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara dari Partai Solidaritas Indonesia, menuturkan, di masa kampanye ini ia juga pernah menyusuri medan menantang di Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang. Saat ingin mencapai salah satu desa menggunakan jalur darat, ia harus melintasi jalan tanah yang licin terlebih dahulu.

https://cdn-assetd.kompas.id/XzShDJ5haJwOS3YomxmBuQPf88c=/1024x768/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F31%2F91367e32-6ed8-4a19-8a61-6badd694b54a_jpg.jpg

Perjalanan kami sempat terhambat karena kehabisan logistik, termasuk bahan bakar.

Mobil yang dipergunakan harus dengan spesifikasi tertentu. Bahkan, mobil harus melintasi jembatan dari papan. Untuk melintasi medan seperti itu, juga diperlukan sopir yang berpengalaman.

Baca juga: Prabowo Minta Sukarelawan di Kalbar Bergerak Memenangkan Pemilu

Setelah itu, harus berganti moda transportasi speed boat menyusuri sungai yang deras untuk menuju sejumlah kampung. ”Perjalanan kami sempat terhambat karena kehabisan logistik, termasuk bahan bakar,” kata Peggy.

Maka, ia dan tim harus mencari daerah yang bersinyal untuk menghubungi saudaranya di rumah agar mengirim logistik. Kendati dengan segala tantangan tersebut, para calon anggota legislatif tetap mencapai daerah-daerah tujuan agar orang lebih mengenal mereka dan berdialog.

Editor:
IRMA TAMBUNAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000