Prabowo Minta Sukarelawan di Kalbar Bergerak Memenangkan Pemilu
Prabowo meminta sukarelawan bergerak untuk memenangkan Pemilu 2024. Pembangunan IKN akan dilanjutkan jika dia terpilih.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F20%2F2a34cd1a-bec6-43b2-ae7d-d7806bc59d1c_jpg.jpg){kind=logo}
Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, menghadiri konsolidasi dan silaturahmi sukarelawan di Kalimantan Barat, Sabtu (20/1/2024).
PONTIANAK, KOMPAS — Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, menghadiri konsolidasi dan silaturahmi sukarelawan Kalimantan maju di Kalimantan Barat, Sabtu (20/1/2024). Ia meminta sukarelawan menggerakkan masyarakat untuk memberi kemenangan pada Pemilu 14 Februari. Isu keberlanjutan Ibu Kota Nusantara juga mencuat dalam acara itu.
Acara bertajuk ”Konsolidasi dan Silaturahmi Relawan Kalimantan Maju untuk Ibu Kota Nusantara” dilaksanakan di area Qubu Resort Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu, dihadiri ribuan sukarelawan dari sejumlah kabupaten/kota di Kalbar. Para sukarelawan mengenakan kaus bertuliskan Prabowo-Gibran serta bendera partai koalisi.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Prabowo, di hadapan para sukarelawan itu, mengatakan, ia tidak gentar diberi nilai rendah dalam debat capres beberapa waktu lalu. Menurut dia, yang diperlukan saat ini adalah bagaimana kader menggerakkan masyarakat Kalbar untuk memberi kemenangan kepada Prabowo-Gibran pada pemilu 14 Februari mendatang.
Hari pencoblosan tinggal 24 hari lagi menuju 14 Februari. Prabowo menegaskan, pada hari pencoblosan tersebut, pilihan masyarakat akan mementukan apakah Indonesia akan ”melompat” menjadi negara maju atau negara biasa-biasa saja.
”Saudara (sukarelawan) akan menentukan nasib bangsa Indonesia,” ujarnya.
Apabila terpilih menjadi presiden, Prabowo akan melanjutkan semua yang dikerjakan Presiden Joko Widodo. ”Kami akan menyempurnakan yang belum sempurna, memperbaiki yang belum baik, dan melengkapi yang belum lengkap,” ujar Prabowo.
Ia juga kembali menegaskan tentang program makan siang gratis dan bergizi untuk anak-anak Indonesia jika terpilih menjadi presiden pada pemilu nanti. Menurut dia, semua anak Indonesia harus mendapat makan bergizi agar tumbuh dengan kuat sebagai generasi penerus bangsa.
”Sudah ada 76 negara yang memberi makan gratis untuk anak-anak,” kata Prabowo.
Bagi Prabowo, bertemu dengan sukarelawan sekaligus mendapat sambutan meriah menjadi suntikan semangat baru. ”Kalau ada yang menjelek-jelekkan, jogetin aja,” ujar Prabowo sembari berjoget di hadapan sukarelawan.
Baca juga: Kaesang Bawa PSI Dukung Kakaknya
Dalam kesempatan itu, juga hadir para pengurus partai dari Koalisi Indonesia Maju. Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Kalbar, Maman Abdurrahman, dalam kesempatan itu, mengatakan, terjadinya percepatan pebangunan di Kalbar atau tidak berada di tangan masyarakat Kalbar dalam beberapa pekan ke depan. Pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Joko Widodo telah memberikan kado terindah untuk masyarakat Kalimantan dengan menunjuk IKN di Pulau Kalimantan.
”Ini bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat Kalimantan. Hari ini telah hadir tokoh (Prabowo) yang memastikan keberlanjutan IKN di Kalimantan,” kata Maman.
Maman mengemukakan, mengenai komitmen pemekaran Provinsi Kapuas Raya, yaitu kabupaten-kabupaten di timur Kalbar seperti Kabupaten Sanggau, Sekadau, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu, pihaknya telah mendorong melalui Prabowo untuk pemekaran provinsi baru bernama Kapuas Raya.
”Dengan kerendahan hati, saya mohon untuk semua sukarelawan agar bisa menjadi juru bicara memenangkan Prabowo-Gibran di Kalbar,” ujar Maman.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Kalbar, pada Pilpres 2019, Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno memperoleh suara 1,2 juta suara. Sementara pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin memperoleh 1,7 juta suara.
Dalam Pilpres 2024, di Kalbar terdapat 3.958.561 jumlah pemilih. Sebanyak 25,37 persen atau sekitar 1 juta di antaranya pemilih generasi Z (kelahiran 1997-2012). Kemudian, 35,49 persen atau 1,4 juta pemilih dari generasi milenial (kelahiran 1981-1996).
Baca juga: Saat Para Mantan Hakim Konstitusi Ingatkan Budaya Malu demi Marwah MK
Kemudian, 26,23 persen atau sekitar 1 juta di antaranya pemilih dari generasi X (kelahiran 1965-1980). Selebihnya 1,26 persen atau 49.879 pemilih kategori pre-boomer (kelahiran sebelum 1945) dan 11,65 persen atau 461.116 lagi merupakan pemilih baby boomer (kelahiran 1946-1964).
