Asal Kerja Keras untuk Rakyat, Prabowo Janji Percepat Kenaikan Pangkat Prajurit
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjanji memberikan penghargaan percepatan kenaikan pangkat kepada prajurit yang berprestasi dan berdampak positif terhadap rakyat.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
BANGKALAN, KOMPAS — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjanji untuk memberikan penghargaan berupa percepatan kenaikan pangkat bagi prajurit yang bekerja keras. Elemen utama pertimbangan penghargaannya adalah dampak positif dari kinerja terhadap rakyat.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat pidato penyerahan bantuan sumur bor dan pipanisasi sumber mata air di Pondok Pesantren Al Anwar, Bangkalan, Pulau Madura, Selasa (23/1/2024). Ia melihat prajurit yang bekerja keras, khususnya pada pengadaan fasilitas ketahanan air untuk masyarakat, perlu diapresiasi.
”Selama dua tahun (para petugas) pindah dari desa ke desa, pindah dari dusun ke dusun, dari pulau ke pulau, untuk membantu rakyat. Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada mereka. Dicatat semua petugas yang bekerja dengan baik agar kami bisa beri penghargaan, dinaikkan pangkatnya mereka semua,” ujarnya.
Petugas yang dimaksud adalah prajurit yang membantu terlaksananya program bantuan air bersih bagi masyarakat. Prajurit beragam tingkatan dari perwira Universitas Pertahanan (Unhan), Komando Daerah Militer (Kodam), hingga Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Prabowo mencontohkan sosok Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan Laksamana Muda Agus Andrianto yang kini berpangkat bintang dua. Dua bulan lalu, Agus hanya berpangkat bintang satu. Namun, karena pengabdian dan prestasinya, ia naik pangkat.
Hal yang sama berlaku untuk Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan Brigadir Jenderal Kristijarso. Perwira TNI AD itu pada November 2023 naik pangkat dari bunga tiga (kolonel) ke bintang satu atau pecah bintang.
Jangan sampai wacana percepatan kenaikan pangkat menjadi bola liar yang mengganggu netralitas TNI.
”Mereka yang bekerja keras untuk membantu rakyat akan saya perhatikan dan akan saya percepat kenaikan pangkatnya untuk memberi penghargaan kepada mereka yang bekerja keras untuk rakyat,” kata Prabowo.
Secara terpisah, analis pertahanan dan militer dari Semar Sentinel, Fauzan Malufti, menuturkan, prinsip merit bukan hal yang baru di militer. Lembaga pemerintahan dan sektor swasta memang ideal untuk memberi penghargaan bagi seseorang yang berprestasi.
Prinsip tersebut diyakini bisa berdampak positif terhadap kultur militer, tetapi perlu diterapkan secara hati-hati. Pasalnya, situasi Indonesia saat ini tengah memasuki masa pemilu yang sarat akan kepentingan politik.
”Jangan sampai wacana percepatan kenaikan pangkat menjadi bola liar yang mengganggu netralitas TNI,” kata Fauzan.
Selain itu, jumlah prajurit yang akan menerima percepatan kenaikan pangkat juga perlu dipertimbangkan dengan baik. Sebab, eksekusi kebijakan promosi merit yang buruk bisa menciptakan kondisi surplus perwira.
Karena itu, Kemenhan perlu mempertimbangkan promosi merit di luar pengabdian dari program pembangunan sumur bor dan pipanisasi sumber mata air. ”Bisa juga di program atau kegiatan lain, terutama yang berkaitan langsung dengan fungsi utama TNI sebagai angkatan bersenjata atau alat pertahanan negara,” ujarnya.