logo Kompas.id
Politik & HukumSinyal Jokowi Dukung Prabowo...
Iklan

Sinyal Jokowi Dukung Prabowo Kian Kasat Mata

Sejumlah kalangan menilai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto merupakan kode keras untuk menunjukkan dukungan total Jokowi kepada Prabowo.

Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR, HIDAYAT SALAM, MAWAR KUSUMA WULAN
· 3 menit baca
Presiden Joko Widodo bersantap malam berdua dengan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga calon presiden, di Jakarta, Jumat (5/1/2023).
ISTIMEWA

Presiden Joko Widodo bersantap malam berdua dengan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga calon presiden, di Jakarta, Jumat (5/1/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Sinyal dukungan Presiden Joko Widodo kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, semakin kuat. Setelah bertemu empat mata dengan Prabowo pada Jumat malam, Presiden Jokowi berolahraga dan sarapan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar, partai pengusung Prabowo-Gibran, pada Sabtu (6/1/2024) pagi.

Presiden Jokowi bersantap malam bersama Prabowo di sebuah rumah makan di bilangan Menteng, Jakarta, pada Jumat (5/1/2024). Pertemuan sekitar satu jam itu berlangsung hanya beberapa jam setelah Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana menegaskan bahwa menjelang Pemilu 2024, Presiden tetap fokus bekerja menjalankan pemerintahan.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Saat itu, Ari juga menyatakan, ada kemungkinan Presiden Jokowi tak menghadiri hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada 10 Januari 2024 atau Rabu pekan depan. Pasalnya, Presiden akan melakukan lawatan ke luar negeri pekan depan.

Baca juga : Bertemu Tiga Bakal Capres, Presiden Jokowi Janji Netral di Pemilu 2024

Adapun perjumpaan dengan Airlangga berlangsung di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Dalam video yang diunggah akun Instagram Partai Golkar, tampak Presiden dan Airlangga berkeliling Kebun Raya Bogor dengan mengendarai mobil golf.

Ditemui di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu siang, Airlangga mengatakan, ada banyak hal yang didiskusikan bersama Presiden. Selain target pertumbuhan ekonomi tahun 2024, keduanya juga membahas Pilpres 2024. Namun, ia tak menjelaskan secara rinci tema pilpres yang dibahas bersama Presiden.

Seusai Sarapan Bersama Jokowi, Airlangga Sebut Jokowi Akan Netral di Pemilu 2024
KOMPAS

Seusai Sarapan Bersama Jokowi, Airlangga Sebut Jokowi Akan Netral di Pemilu 2024

Pertemuan empat mata dengan Prabowo, yang kemudian dilanjutkan dengan Airlangga, makin memicu spekulasi bahwa Jokowi memberikan dukungan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, pertemuan itu tidak hanya menunjukkan dukungan Jokowi kepada Prabowo, tetapi juga harapan untuk melanjutkan pembangunan selama 10 tahun terakhir.

”Kenapa kemudian ini dianggap sebagai dukungan dari Pak Jokowi kepada Pak Prabowo? Karena program-program Pak Prabowo adalah program-program yang menyelamatkan rakyat kecil, memperkuat pengentasan (rakyat dari) kemiskinan, dan menolong orang-orang miskin. Jadi, dukungan dan support dari Pak Jokowi itu mantep, madhep, karep untuk Pak Prabowo,” ujarnya.

Menurut Muzani, Prabowo pasti akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi yang telah berjalan, di antaranya dana desa, bantuan langsung tunai, dan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Selain itu, Prabowo juga akan merealisasikan program lain, seperti makan siang dan susu gratis, dana abadi pesantren, serta pupuk subsidi bagi petani.

Pengamat politik Adi Prayitno berpandangan, pertemuan itu merupakan kode keras untuk menunjukkan dukungan total Jokowi kepada Prabowo. ”Kalau pertemuan tokoh ini sebatas bicara kinerja, bisa dibicarakan dalam rapat resmi kabinet dan tentunya melibatkan semua menteri. Jadi, jangan diinterpretasikan sebatas hubungan biasa, tapi relasi kuasa sebentuk dukungan Pilpres 2024,” ujarnya.

Iklan

Menurut Adi, pertemuan itu merupakan sebuah kesengajaan untuk memberikan pesan kepada publik bahwa hanya Prabowo ”orangnya” Jokowi dan hanya Prabowo yang didukung penuh oleh Jokowi, bukan Ganjar apalagi Anies. Oleh karena itu, materi pembicaraannya kemungkinan besar mengenai pilpres, hasil survei, tren elektabilitas, serta isu menjelang debat yang akan dilangsungkan pada Minggu (7/1/2024) ini.

Tak sejalan

Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo tak sejalan dengan seruan netralitas kepada aparatur negara. Sebab, Presiden sebelumnya telah mengumpulkan aparatur negara, mulai dari petinggi TNI, Polri, hingga kepala desa, untuk menyampaikan pesan agar semua aparatur sipil negara (ASN) netral dalam Pemilu 2024.

”Kalau pesan itu sudah disampaikan kepada rakyat dan ASN, Presiden harus menunjukkan contoh dan teladan kepada para penyelenggara negara itu,” kata Komarudin

https://cdn-assetd.kompas.id/VvgrVwyiPraale1EERmcx3XPsQk=/1024x1925/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F28%2F8b19140d-efb4-44ee-aa23-7ca5f274e63b_png.png

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera juga menyampaikan, pertemuan Presiden dengan menteri merupakan hal yang wajar. Namun, karena status Prabowo yang juga capres, wajar pula ketika publik mempertanyakan tujuan pertemuan tersebut.

”Ini bukan contoh etika yang baik. Apalagi (pertemuan) pada malam hari, di luar jam kerja. Orang bisa berspekulasi,” katanya.

Baca juga : Presiden Jokowi Makan Malam Berdua dengan Prabowo

Menurut Mardani, Presiden semestinya juga menjaga marwahnya sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. Sudah semestinya Presiden menjaga etika. Sebab, sebagai pemimpin, ia harus memberikan teladan kepada rakyat.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengingatkan, warisan berharga Jokowi sebagai presiden adalah dengan menjamin Pemilu 2024 berjalan jujur, adil, dan demokratis. Salah satunya dengan memastikan penyelenggara negara, termasuk TNI dan Polri, bersikap netral.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah dengan ditemani kader PDI-P muda dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
KOMPAS/NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah dengan ditemani kader PDI-P muda dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

”Presiden dituntut netral. Ini yang menjadi harapan PDI Perjuangan dan masyarakat,” kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu sore.

Hasto menilai, pertemuan Presiden dengan kedua menterinya, yakni Prabowo dan Airlanggga, wajar asalkan dilangsungkan untuk membahas kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan partisan. Dengan demikian, Pemilu 2024 diharapkan akan menjadi kontestasi yang adil bagi semua pihak.

Sementara itu, sebelumnya, saat ditanya tujuan pertemuan Presiden dengan Prabowo, Ari Dwipayana mengatakan tidak mengetahui apa yang dibicarakan keduanya. ”Saya tidak tahu apa yang beliau bicarakan sambil makan malam. Katanya, masakan Nusantara di rumah makan itu enak,” ucap Ari.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000