logo Kompas.id
Politik & HukumJurus Capres-Cawapres Dekati...
Iklan

Jurus Capres-Cawapres Dekati Pemilih Muda, ”Live” Tiktok hingga Aplikasi Foto Bareng

Generasi Z mempunyai karakteristik penguasaan terhadap teknologi sehingga hal itu yang coba didekati oleh para calon presiden dan wakil presiden.

Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
· 4 menit baca
Beberapa contoh foto dari aplikasi foto berbasis AI, Fotober2.ai. Peluncuran aplikasi Fotober2.ai untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilakukan di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
DENTY PIAWAI NASTITIE

Beberapa contoh foto dari aplikasi foto berbasis AI, Fotober2.ai. Peluncuran aplikasi Fotober2.ai untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilakukan di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Setelah Mahfud MD dan Anies Baswedan menggunakan Tiktok untuk berkampanye, kini giliran Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meluncurkan aplikasi foto berbasis kecerdasan buatan (AI), Fotober2.ai, untuk menggaet suara generasi muda. Bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden, generasi muda yang mendominasi dan dikenal identik dengan penguasaan teknologi komunikasi merupakan peluang suara dalam Pemilu 2024.

Peluncuran aplikasi Fotober2.ai untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu digelar di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Sebelumnya, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, dan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, aktif menyapa masyarakat melalui live Tiktok, pada malam pergantian tahun baru, Minggu (31/12/2023).

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Komandan Tim Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid, mengklaim, inovasi TKN dalam merebut suara generasi muda lebih unggul karena memanfaatkan platform yang dibuat sendiri. ”Yang lain nebeng (platform) punya orang lain, tidak spesial. Hal yang spesial adalah yang kami kerjakan karena membuat platform sendiri,” katanya. Hadir pula dalam peluncuran ini, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin dan Koordinator Media Digital TKN Prabowo-Gibran, Noudhy Valdryno.

Menurut Arief, peluncuran aplikasi ini sangat penting untuk merebut suara generasi muda, mengingat 2024 didominasi oleh kelompok generasi z dan milenial, yakni 56 persen dari total keseluruhan pemilih. Kehadiran generasi muda dalam peta persaingan politik ini penting karena saat ini TKN Prabowo-Gibran memasang target mencapai perolehan suara lebih dari 50 persen dalam satu putaran pilpres.

Baca juga: Sentimen Negatif dari Ucapan ”Ndasmu Etik” Prabowo

Koordinator Media Digital TKN Prabowo-Gibran, Noudhy Valdryno; anggota DPR Puteri Komarudin; dan Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid (kiri ke kanan) menjadi pembicara dalam peluncuran aplikasi foto berbasis AI, Fotober2.ai. Peluncuran aplikasi dilakukan di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
DENTY PIAWAI NASTITIE

Koordinator Media Digital TKN Prabowo-Gibran, Noudhy Valdryno; anggota DPR Puteri Komarudin; dan Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid (kiri ke kanan) menjadi pembicara dalam peluncuran aplikasi foto berbasis AI, Fotober2.ai. Peluncuran aplikasi dilakukan di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

”Tren keberpihakan orang muda terhadap pasangan calon nomor 2 sudah di angka 60 persen. Ada tren peningkatan (dukungan) sebanyak 10 persen dari November ke Desember. Artinya, dengan adanya inovasi ini, kami berharap dapat membuat terobosan dalam kontestasi politik dan peta politik Indonesia ke depannya,” ujar Arief.

Ia menyebutkan, peluncuran aplikasi adalah strategi ”udara” yang dilakukan untuk mendekatkan Prabowo-Gibran dengan masyarakat. Selain itu, ada pula strategi darat yang dilakukan dengan interaksi langsung ke daerah-daerah. ”Dalam keyakinan kami, kombinasi serangan udara dan darat menambah suara Prabowo-Gibran,” katanya.

Arief mengklaim, dukungan terhadap Prabowo-Gibran saat ini sudah sebanyak 46,7 persen. ”Kami yakin, sisanya 3,4 persen (untuk menang satu putaran pilpres) dapat tercapai dalam sisa masa kampanye ini,” ujarnya.

Puteri Komarudin menilai, kampanye dengan media sosial sangat relevan untuk merebut suara. Berdasarkan pengalamannya maju sebagai calon anggota legislatif pada kampanye Pemilu 2019, hanya 39 persen masyarakat yang menggunakan media sosial sebagai sumber berita. Sisanya, atau sebanyak 41 persen, lebih sering menonton televisi.

Sementara saat ini, jumlah pengguna sosial media berkembang pesat. Memasuki Pemilu 2024, sebanyak 59 persen masyarakat mencari berita melalui media sosial dan 31 persen menonton televisi. Selain itu, jangkauan media sosial membantu kampanye.

Baca juga: Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu Tak Tertera di Program Prabowo-Gibran

Iklan
Ilustrasi
KOMPAS

Ilustrasi

”Indonesia sangat luas dengan waktu kampanye pendek. Ada keterbatasan, tidak semua kabupaten dan kota bisa didatangi langsung. Padahal kalau keliling kota, kita melihat animo masyarakat sangat luas terhadap Prabowo-Gibran,” katanya.

Menurut Puteri, kehadiran generasi muda penting bukan hanya karena menyimpan potensi suara. Generasi muda juga dinilai sangat menentukan dalam pembangunan negara, terutama menyambut visi Indonesia Emas 2045. ”Terobosan Fotober2.ai merupakan cara bagaimana generasi muda dapat berperan aktif dalam kampanye positif yang jauh dari penyebaran ujaran kebencian,” katanya.

Kesempatan langka

Fotober2.ai dapat diakses melalui ponsel pintar (smartphone). Begitu situs dibuka, terdapat foto Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan penjelasan bahwa aplikasi ini memberi kesempatan langka foto bersama Prabowo dan Gibran.

Tak hanya itu, terdapat juga latar belakang foto sesuai dengan suasana hati penggunanya sehingga foto dapat lebih personal. Terdapat empat jenis latar belakang foto, yaitu suasana pegunungan, kafe, Tahun Baru, dan lapangan udara.

Anggota sukarelawan memperlihatkan pin bergambar calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
KOMPAS/ZULKARNAINI

Anggota sukarelawan memperlihatkan pin bergambar calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Pengguna kemudian diajak memasukkan deskripsi diri, seperti jenis kelamin, umur, provinsi, dan bentuk tubuh untuk menciptakan hasil foto sesuai keinginan. Dalam waktu 3-5 detik, muncul foto yang diinginkan. Foto itu dapat dibagikan di kanal media sosial untuk menunjukkan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden.

Koordinator Media Digital TKN Prabowo-Gibran, Noudhy Valdryno, mengatakan, aplikasi Fotober2.ai menggabungkan seni dengan teknologi sehingga foto yang dihasilkan terlihat realistis. ”Dalam hal seni, kami membuat templates sketsa dari foto asli. Jadi, memang kualitasnya lebih baik dari platform lain yang sepenuhnya mengandalkan mesin,” ujar pria yang dipanggil Ryno ini.

Ia juga menyebutkan, meski baru diluncurkan, sebanyak 120.000 foto bersama Prabowo-Gibran sudah dihasilkan oleh aplikasi itu. Ia berharap semakin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi dan menyatakan dukungannya.

Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia Hurriyah, generasi Z mempunyai karakteristik penguasaan terhadap teknologi sehingga hal itulah yang coba didekati oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia.

Baca juga: Palagan Pasukan Siber Anies, Prabowo, dan Ganjar di Jagat Maya

Tiga pasangan calon foto bersama seusai rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Tiga pasangan calon foto bersama seusai rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Umumnya, generasi Z menggunakan kanal media sosial karena memaparkan tampilan visual, interaktif, dan informatif. Generasi Z juga menghindari informasi yang terlalu panjang.

Namun, ia mengingatkan, generasi Z juga punya karakter kecenderungan apatis terhadap politik dan kritis dalam melihat suatu permasalahan. Oleh karena itu, antusiasme dan minat engagement terhadap konten kampanye di media sosial belum tentu berbanding lurus dengan keinginan untuk menggunakan hak suara.

”Generasi Z jauh lebih kritis dalam melihat apakah pasangan calon presiden dan wakil presiden mendekat masyarakat karena pemilu. Mereka pasti akan mengecek apakah kandidat memperhatikan aspirasi dan kebutuhan mereka,” ujarnya.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000