logo Kompas.id
Politik & HukumPDI-P: Basis Suara Tidak...
Iklan

PDI-P: Basis Suara Tidak Hilang, Hanya Terjadi Fenomena ”Shock Voters”

PDI-P meyakini basis suaranya tidak hilang dan berharap blunder lawan membuat pemilih semakin memantapkan pilihannya. Sementara itu, PPP fokus menggarap pemilih tradisional, perempuan, milenial, dan Gen Z.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
· 3 menit baca
Panitia acara menyiapkan konferensi pers para pemimpin partai politik Parlemen seusai berkumpul dalam Silaturahmi Politik Awal Tahun di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Panitia acara menyiapkan konferensi pers para pemimpin partai politik Parlemen seusai berkumpul dalam Silaturahmi Politik Awal Tahun di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Partai pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, meyakini elektabilitas mereka terus naik dan basis suara tidak hilang. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P percaya bahwa sejak awal tidak ada basis suara yang hilang meski hasil survei terbaru menyebut elektabilitas partai banteng itu menurun. Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan atau PPP juga terus mendekati basis pemilih tradisional.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Selasa (26/12/2023), mengatakan, PDI-P percaya sejak awal tidak ada basis suara yang hilang. Sebab, konsolidasi ideologi, politik, organisasi, kader, dan konsolidasi sumber daya partai telah dilakukan secara sistemik dan terus-menerus selama lima tahun terakhir.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Baca juga: Gerindra Menyusul PDI-P

Yang terjadi bukan hilangnya basis suara, melainkan adalah ’shock voters’akibat langkah Pak Jokowi yang mendukung Pak Prabowo.

Persiapan pemilu pun dilakukan dengan baik, termasuk pada saat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meresmikan Rumah Sakit Laksamana Malahayati, mobil bioskop, hingga kerja kerakyatan seluruh kader partai.

”Yang terjadi bukan hilangnya basis suara, melainkan adalah shock voters akibat langkah Pak Jokowi yang mendukung Pak Prabowo meski dengan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi yang sangat kontroversial,” ujar Hasto.

Sebelumnya, dalam survei terbaru Litbang Kompas pada awal Desember 2023 lalu, elektabilitas partai koalisi pendukung Ganjar-Mahfud, seperti PDI-P dan Partai Perindo, justru turun. Elektabilitas PDI-P turun tajam sekitar 6 persen dibandingkan dengan survei Agustus 2023. Jika pada Agustus elektabilitas PDI-P berada di angka 24,4 persen, kini menjadi 18,3 persen. Adapun elektabilitas PPP justru cenderung naik meskipun hanya sekitar 0,8 persen (Kompas.id, 12 Desember 2023).

Hasto Kristiyanto
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Hasto Kristiyanto

Hasto menyampaikan berbagai blunder yang dilakukan pihak lawan, khususnya pasangan capres-cawares nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diharapkan membuat pemilih yang bimbang (undecided voters) semakin memantapkan hatinya ke PDI-P. Blunder yang dimaksud, di antaranya, ialah penampilan Prabowo yang menunjukkan watak sebenarnya, yakni emosional, tidak terkontrol, dengan pernyataan yang kurang pantas.

Kedua, blunder kalimat asam sulfat yang dilontarkan Gibran. Selain itu, Gibran juga menganalogikan penerima pajak dengan kebun binatang, dan pertanyaan jebakan dengan singkatan dan istilah SGIE.

Iklan

”Dalam pantauan PDI-P, blunder-blunder itu menjadi hal negatif yang bahkan jangkauannya (reach) di media sosial mencapai lebih dari 400 juta. Keseluruhan hal negatif itu pasti akan menyebabkan pemilih yang semula ragu semakin memantapkan hatinya ke PDI-P, Ganjar Pranowo, dan Mahfud MD,” kata Hasto.

Dugaan intimidasi

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini muncul fenomena pemilih diam (unspoken voters). Menurut dia, hal ini terjadi diduga akibat masifnya intimidasi yang dilakukan aparat, khususnya oknum Polri. Para kepala daerah, calon anggota legislatif, kepala desa, pemengaruh atau influencers Ganjar-Mahfud, jurnalis, dan tokoh-tokoh kritis diintimidasi sehingga banyak pemilih yang menyembunyikan pilihannya. Ia menyebut, tim hukum PDI-P mengumpulkan setiap gerak caleg selalu diawasi oleh oknum Babinkamtibmas dan Babinsa.

”Namun, semua intimidasi tersebut tidak menyurutkan keyakinan kami bahwa Ganjar-Mahfud yang paling tepat memimpin republik. Sementara Prabowo-Gibran lebih banyak mengandalkan dukungan aparatur negara,” bebernya.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi hadir dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II PPP di Jakarta, Jumat (15/4/2022).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi hadir dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II PPP di Jakarta, Jumat (15/4/2022).

Hasto memercayai kekuatan moral kebenaran itulah yang menjadi landasan pemenangan Ganjar-Mahfud, terlebih setelah Prabowo menyatakan ”etik ndasmu” dalam rapat internal Gerindra seusai debat capres perdana. Pernyataan itu disebut sebagai gurauan atas pertanyaan mengenai perkara etik di Mahkamah Konstitusi yang putusannya menjadi karpet merah pencalonan Gibran. Pernyataan Prabowo itu, menurut Hasto, membenarkan bahwa etika, moral, dan hukum konstitusi memang dilanggar bagi kepentingan kekuasaan.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi mengatakan, secara umum tren elektabilitas PPP memang meningkat tipis. Oleh karena itu, prioritas utama PPP saat ini adalah membuat kian solid pemilih tradisional mereka yang berasal dari kalangan pesantren, kiai, dan pemilih yang berada di desa-desa.

Baca juga: Survei Litbang ”Kompas”: Pemilih Jokowi Sumbang Pemilih Bimbang

Prioritas utama PPP saat ini adalah membuat kian solid pemilih tradisional mereka yang berasal dari kalangan pesantren, kiai, dan pemilih yang berada di desa-desa.

PPP juga menggarap ceruk pemilih lainnya secara serius, termasuk segmen pemilih perempuan. Pemilih perempuan akan dioptimalkan, salah satu caranya dengan menempatkan perempuan sebagai saksi dalam Pemilu 2024. Perempuan diyakini lebih militan dan ideologis.

”PPP juga menggarap suara milenial dan Gen Z. Caleg PPP di pembagian tingkatan tidak sedikit yang berasal dari kalangan milenial dan Gen Z. Termasuk, pengurus PPP di berbagai tingkatan yang tak sedikit juga diisi oleh kalangan milenial dan Gen Z,” imbuhnya.

PPP optimistis dengan Pemilu 2024 karena telah jauh-jauh hari mengaktifkan mesin politiknya. Semangat dan militansi para caleg di lapangan dipercayai tak akan menghianati hasil pemilu nanti. ”PPP diuntungkan dengan pemilih yang semakin kritis dan cerdas,” kata Arwani.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000