Muhaimin Siap Sediakan Pinjaman Modal UMKM Rp 120 Triliun Tanpa ”Ordal”
Jika menang di Pilpres 2024, cawapres nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar, berkomitmen mengalokasikan dana pinjaman hingga Rp 120 triliun dari APBN untuk pelaku UMKM. Dana bisa diakses tanpa ”orang dalam” atau ”ordal”.
KUDUS, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar, akan mengalokasikan dana pinjaman untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM hingga Rp 120 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pelaku UMKM tidak perlu bantuan ”orang dalam” atau ordal untuk mengakses bantuan modal tersebut.
Ide soal permodalan itu disampaikan Muhaimin dalam kampanye di hari ke-26 saat menyapa sekitar 1.000 pelaku UMKM di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (23/12/2023). ”Kalau Amin menang, kita akan rombak total kredit usaha rakyat menjadi cara kerja paling cepat,” ucapnya.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca juga: Tim Anies-Muhaimin Optimistis Maju ke Putaran Dua dengan Merebut ”Undecided Voters”
Namun, sebelumnya, Muhaimin mendengarkan keluhan dari para pelaku UMKM, mulai dari akses permodalan hingga pemasaran produk. Hal itu seperti diungkapkan Edi Purnomo. Pelaku UMKM makanan olahan ini mengaku masih mengalami kendala permodalan. Ia berharap bisa mengakses bantuan modal tanpa agunan dan bunga yang rendah. Sebab, program pinjaman modal dari pemerintah dinilai sulit diakses karena tidak ada bantuan dari orang dalam.
”Kalau UMKM, kan, tidak punya orang dalam untuk mengakes program pemerintah. Akhirnya yang dapat bantuan orang-orangnya sama, lingkarannya juga sama,” katanya.
Pelaku UMKM lainnya, Nurul pratiwi, berharap UMKM di Kudus bisa naik kelas. Oleh karena itu, ia membutuhkan bantuan untuk membuat kemasan, pemasaran, dan branding.
Ada praktik kolusi
Menjawab keluhan para pelaku UMKM, Muhaimin mengatakan, bantuan pemerintah jumlahnya masih terbatas dan ada praktik kolusi dalam mendistribusikan ke pelaku UMKM. Hal itu membuat bantuan permodalan ke UMKM kurang banyak dirasakan masyarakat. Padahal, banyak UMKM yang membutuhkan bantuan modal.
Bantuan pemerintah jumlahnya masih terbatas dan ada praktik kolusi dalam mendistribusikan ke pelaku UMKM.
Oleh karena itu, Muhaimin menjanjikan akan mengalokasikan dana pinjaman untuk UMKM hingga Rp 120 triliun. Menurut perhitungannya, anggaran tersebut bisa dialokasikan karena hanya membutuhkan sekitar 5 persen dari APBN yang mencapai Rp 3.000 triliun. Bantuan permodalan juga dijanjikan mudah diakses tanpa perlu bantuan dari ordal.
”APBN kita itu Rp 3.000 triliun. Tidak boleh tata kelolanya hanya terkonsentrasi menguntungkan akses tertentu. Kalau Amin menang, kita akan rombak total kredit usaha rakyat menjadi cara kerja paling cepat dan bunga semurah-murahnya untuk UMKM,” tutur Muhaimin.
Lebih jauh, pihaknya bahkan akan mendesain pinjaman bagi pelaku UMKM dari generasi muda tanpa agunan dan tanpa bunga. Sepanjang memenuhi syarat dalam studi kelayakan, pinjaman bisa diberikan. Mereka juga akan diberikan pendampingan profesional untuk memastikan usaha berjalan lancar.
Baca juga: Mereka yang Masih Bimbang Memilih Capres
Saat Muhaimin berkampanye di Jateng, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berkampanye di Jawa Barat. Ia menemui nelayan di Indramayu. Sementara cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berkampanye di sejumlah pasar di Jakarta.