Elektabilitas Gerindra Naik di Survei Litbang ”Kompas”, Prabowo: Jangan Euforia
Naiknya elektabilitas Gerindra hingga mengungguli PDI-P tak lantas membuat kader parpol pimpinan Prabowo Subianto itu jemawa. Prabowo, bahkan, meminta kader agar tidak euforia.
JAKARTA, KOMPAS — Kader Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra diminta tidak euforia menanggapi kenaikan elektabilitas partai politik serta tingkat keterpilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang diusung dalam Pemilihan Presiden 2024. Seluruh pengurus partai di semua tingkatan diminta terus menggencarkan kampanye dengan mengenalkan program partai dan pasangan kandidat yang diusung dari rumah ke rumah.
Merujuk hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 November hingga 4 Desember terhadap 1.364 responden di 38 provinsi, Gerindra mendapatkan elektabilitas sebesar 21,9 persen, naik 3 persen dibandingkan pada survei serupa pada Agustus 2023. Raihan itu membawa Gerindra pada posisi teratas elektabilitas partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024. Gerindra, bahkan, menyalip elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang pada survei kali ini berada di angka 18,3 persen. Padahal, dalam survei-survei sebelumnya, PDI-P mendapatkan elektabilitas tertinggi kemudian diikuti Gerindra pada peringkat kedua.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta kader untuk tidak menanggapi peningkatan elektabilitas itu dengan kegembiraan yang berlebihan. ”Jangan euforia,” kata Prabowo kepada Kompas seusai menyerahkan lima pesawat buatan dalam negeri kepada TNI AU di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Tak hanya Gerindra, tingkat elektabilitas Prabowo sebagai capres pun mencapai 39,7 persen. Menteri Pertahanan itu unggul atas Anies Baswedan dengan elektabilitas 17,4 persen dan Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya sebesar 18 persen. Adapun elektabilitas pasangan Prabowo dengan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, adalah 39,3 persen. Raihan itu juga unggul atas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (16,7 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (15,3 persen).
Baca juga: Gerindra Menyusul PDI-P
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menengarai, menguatnya elektabilitas Gerindra serta pasangan Prabowo-Gibran merupakan hasil dari kerja politik yang telah dilakukan baik sebelum maupun setelah tahapan Pemilu 2024 berjalan. Seluruh kader Gerindra diinstruksikan untuk menyosialisasikan program partai sekaligus pasangan Prabowo-Gibran secara langsung ke rumah-rumah warga.
”Hasil survei ini tidak membuat kami jemawa dan besar kepala, tetapi menjadi penyemangat untuk bekerja lebih keras dan giat turun ke lapangan,” kata Andre.
Selain buah dari kerja politik para kader, menurut Andre, capaian itu juga tidak terlepas dari efek ekor jas pencalonan Prabowo. Prabowo merupakan Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Gerindra sehingga sosoknya tidak bisa dilepaskan dari parpol yang juga ia dirikan tersebut. Apalagi, dalam survei yang sama, tingkat elektabilitas Prabowo pun paling tinggi baik secara individu sebagai capres maupun saat berpasangan.
”Ya tentu selain kerja di akar rumput, (kenaikan elektabilitas Gerindra) itu juga coattail effect dari Pak Prabowo. Gerindra menjadi salah satu yang menikmati coattail effect itu,” kata Andre.
Kendati demikian, efek ekor jas dari Prabowo tidak hanya dinikmati oleh Gerindra. Itu juga terjadi pada sejumlah parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran. Misalnya, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hasil survei ini tidak membuat kami jemawa dan besar kepala, tetapi menjadi penyemangat untuk bekerja lebih keras dan giat turun ke lapangan.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Golkar naik dari 7,2 persen pada Agustus 2023 menjadi 8 persen. Adapun PAN naik dari 3,4 persen menjadi 4,2 persen serta PSI melonjak lebih dari tiga kali lipat, dari 0,8 persen menjadi 2,6 persen.
Menurut Andre, Prabowo memang berupaya agar semua parpol pendukungnya mendapatkan efek ekor jas dari pencalonan dirinya. Oleh karena itu, Prabowo selalu menghadiri undangan dari parpol-parpol tersebut. Misalnya, perayaan ulang tahun PSI di Kota Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu; konsolidasi Partai Demokrat di Madiun, Jawa Timur, akhir November lalu; dan rapat pimpinan nasional Partai Golkar pada akhir Oktober lalu.
Baca juga: Jakarta, Jateng, Yogyakarta, dan Bali Jadi Atensi Khusus Prabowo-Gibran
Infografik-Tren Elektabilitas Partai Politik
”Jadi, semua partai didatangi oleh Pak Prabowo, kami solid. Kami duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Karena, kami berharap semua partai KIM bisa lolos ambang batas parlemen, jumlah kursinya bertambah, sehingga nanti Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa kami dukung bersama-sama di parlemen,” kata Andre yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Barat itu.