Anies Baswedan Meyakini Makin Banyak Warga Membutuhkan Perubahan
Melihat hasil Survei Litbang ”Kompas”, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, meyakini banyak warga sepakat dengan gagasan perubahan. Masyarakat ingin Indonesia memiliki kepastian hukum untuk seluruh warga negara.
JAKARTA, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, meyakini banyak warga yang membutuhkan perubahan, dengan melihat hasil Survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas dirinya dan pasangannya, cawapres Muhaimin Iskandar, di posisi kedua. Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin atau Timnas AMIN pun optimistis bisa melaju ke putaran kedua pilpres dengan meyakinkan para pemilih yang masih bimbang.
Anies yang ditemui di Jakarta, Senin (11/12/2023), mengatakan, hasil survei berbagai lembaga dalam enam bulan terakhir sering kali menempatkannya dalam posisi ketiga. Namun, ia selalu menyampaikan bahwa perjalanan kontestasi pilpres masih panjang dan bisa berubah. Ia pun sudah cukup lama berpengalaman berada di posisi yang sering disebut nomor tiga.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca juga: Tim Anies-Muhaimin Optimistis Maju ke Putaran Dua dengan Merebut ”Undecided Voters”
Banyak warga sepakat
Namun, ia meyakini, posisinya akan terus naik. Sebab, semakin mendekati pemungutan suara pada 14 Februari 2024, pemilih semakin mencari informasi mengenai gagasan ketiga pasangan capres-cawapres. Para pemilih semakin memperhatikan dan membandingkan gagasan antar-pasangan calon. Kondisi tersebut membuat pemilih semakin memperhatikan gagasan perubahan yang dibawa Anies-Muhaimin.
Menurut dia, banyak warga yang sepakat dengan gagasan perubahan. Masyarakat ingin Indonesia memiliki kepastian hukum untuk seluruh warga negara. Jangan sampai negara menjadi negara kekuasaan di mana hukum diatur oleh penguasa, karena yang semestinya adalah penguasa diatur oleh hukum.
”Kami yakin, makin hari makin banyak warga yang menyadari bahwa memang kita sekarang membutuhkan perubahan dan bila membutuhkan perubahan, maka satu-satunya (cara), ya, nomor satu yang menawarkan perubahan. Jadi, inilah yang kemudian kami bawa,” ucap Anies.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul, Pemilih Bimbang Meningkat
Kami yakin, makin hari makin banyak warga yang menyadari bahwa memang kita sekarang membutuhkan perubahan. (Anies Baswedan)
Adapun dalam survei Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia dengan margin of error +/- 2,65 persen, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 39,3 persen suara, sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,3 persen. Sementara itu, pemilih yang masih bimbang (undecided voters) mencapai 28,7 persen.
Anggota Dewan Penasihat Timnas Amin, Willy Aditya, menambahkan, survei elektabilitas adalah bagian dari dinamika, baik itu dinamika di tengah pemilih, dinamika dalam pemilu itu sendiri, termasuk terkait pihak yang melakukan survei itu sendiri. Semua hasil survei masih menunjukkan elektabilitas yang dinamis, dibuktikan dengan hasil setiap lembaga survei yang berbeda. Termasuk hasil survei Litbang Kompas yang perbedaanya cukup mencolok dengan lembaga survei lain.
Menurut dia, persentase pemilih bimbang yang mencapai 28,7 persen sangat besar dan mengejutkan. Pemilih tersebut kemungkinan ada dua macam, antara memang bimbang atau menjawab yang bukan sebenarnya. ”Apa iya tiba-tiba sebagian orang bimbang dengan pilihan awal mereka begitu saja. Ini, kok, agak aneh dan perbedaan angkanya begitu drastis,” ucapnya.
Optimalkan pemilih bimbang
Meskipun demikian, Willy bersyukur pasangan AMIN berada di urutan kedua. Pasangan AMIN masih punya peluang besar untuk melaju ke putaran kedua dengan mengoptimalkan pemilih bimbang. ”Kami yakin dan optimistis pascamomen debat nanti pasangan AMIN akan rebound dan semakin berada di atas,” katanya.
Co-Captain Timnas AMIN, Al Muzammil Yusuf, menambahkan, survei pilihan politik belum tentu merekam fakta yang sesungguhnya, terutama ketika dilakukan di tengah rasa kekhawatiran publik untuk bicara bebas tentang pilihannya yang ditandai dengan indeks demokrasi yang menurun. Oleh sebab itu, yang harus dilakukan adalah mendorong dan mengorganisasi keberanian publik untuk merasa bebas menyatakan pilihannya tanpa merasa akan ditekan atau diancam oleh oknum tertentu.
Menurut dia, AMIN akan mengoptimalkan gerakan pada dua sisi, yakni mendapatkan sebanyak mungkin suara pemilih serta menjaga pemilu agar tidak terjadi kecurangan. ”Timnas AMIN dengan semua partai pendukung dan seluruh simpul-simpul sukarelawan bekerja keras mewujudkan dua strategi besar tersebut,” ujar Muzammil.