logo Kompas.id
Politik & HukumTim Anies-Muhaimin Optimistis ...
Iklan

Tim Anies-Muhaimin Optimistis Maju ke Putaran Dua dengan Merebut ”Undecided Voters”

Untuk merebut pemilih bimbang, Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin akan tetap fokus pada metode kampanye tatap muka dan dialogis karena masih menjadi metode yang lebih efektif merebut suara rakyat.

Oleh
IQBAL BASYARI
· 3 menit baca
Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggelar konferensi pers seusai mendaftar Pilpres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggelar konferensi pers seusai mendaftar Pilpres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin atau Timnas AMIN optimistis bisa mendapatkan sekitar 70 persen pemilih bimbang, dan Anies-Muhaimin lolos ke putaran kedua Pilpres 2024. Di sisa waktu 65 hari masa kampanye, upaya pemenangan pun akan dioptimalkan untuk mendekati pemilih bimbang, terutama dari kelompok pendidikan rendah.

Survei Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia dengan margin of error +/- 2,65 persen, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 39,3 persen suara, sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,3 persen. Sementara itu, pemilih yang masih bimbang (undecided voters) mencapai 28,7 persen.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul, Pemilih Bimbang Meningkat

Perbedaan mencolok

Anggota Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Saiful Huda, menilai, survei Litbang Kompas cukup representatif untuk memotret situasi dan kondisi akhir-akhir ini di lapangan. Sebab, dibandingkan dengan survei dari lembaga lain, perbedaan persentase pemilih yang belum menentukan pilihan atau pemilih bimbang sangat mencolok. Jika beberapa survei lain persentase pemilih bimbang terus menurun, bahkan sampai sekitar satu digit, jumlah pemilih bimbang dari hasil survei Litbang Kompas justru meningkat, mencapai 28,7 persen.

”Sejak dari awal kami juga meyakini bahwa pemilih bimbang cukup besar dalam Pilpres 2024, dan itu wajar karena tidak diikuti oleh petahana. Ketika pilpres tidak diikuti oleh petahana, kami selalu meyakini bahwa jumlah pemilih bimbang pasti tinggi karena orang masih menunggu tawaran dari pasangan calon yang berlaga,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/12/2023).

https://cdn-assetd.kompas.id/IeZxcUcbISjoaH6bm3Ek8Yc35YE=/1024x2319/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F03%2F39f17c59-9df2-4c86-b662-c9579a43ec4f_png.png

Menurut Huda, masih tingginya pemilih bimbang menjadi tantangan bagi pasangan AMIN. Sebagai pasangan calon yang mengusung agenda perubahan, Anies-Muhaimin harus menghadapi banyaknya pemilih yang mendukung status quo yang terepresentasikan pada tingginya elektabilitas pasangan calon nomor urut 2. Oleh karena itu, pihaknya harus terus memperjuangkan agenda perubahan agar lebih banyak diterima oleh publik, khususnya kepada pemilih bimbang.

Sebagai pasangan calon yang mengusung agenda perubahan, Anies-Muhaimin harus menghadapi banyaknya pemilih yang mendukung status quo yang terepresentasikan pada tingginya elektabilitas pasangan calon nomor urut 2.

Iklan

Menanti entakan

Lebih jauh ia menilai 28,7 persen pemilih bimbang merupakan pemilih yang masih menunggu satu entakan dari pasangan AMIN yang membawa agenda perubahan. Setelah mereka yakin dengan agenda yang dibawa, ia optimistis akan ada 60 persen hingga 70 persen pemilih bimbang yang akan merapat ke pasangan nomor urut 1.

”Kalau itu yang terjadi, secara terbuka kita bisa declare bahwa Pilpres 2024 akan terjadi dua putaran,” ujarnya.

Huda menilai, tipologi pemilih bimbang terdiri dari pemilih dari kelompok berpendidikan rendah, khususnya di bawah sekolah menengah pertama, serta pemilih kritis dari kalangan kelas menengah. Pemilih dari kalangan bawah merupakan pemilih yang mendapatkan bantuan pemerintah, tetapi masih ragu menentukan pilihannya. Segmen pemilih ini jumlahnya sangat banyak, bahkan mencapai sekitar 80 persen dari 204 juta yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid (kiri) dan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Saiful Huda memberi materi pembuka diskusi "Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mendengar: Gus Imin Pilih Siapa?" di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid (kiri) dan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Saiful Huda memberi materi pembuka diskusi "Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mendengar: Gus Imin Pilih Siapa?" di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Oleh karena itu, sisa masa kampanye 65 hari akan dioptimalkan untuk mendekati segmen pemilih tersebut. Kampanye akan dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat keramaian, seperti pasar, pusat perbelanjaan, serta komunitas petani dan nelayan, yang banyak menjadi tempat beraktivitas kelompok pemilih bawah. Mereka juga akan menerjunkan juru kampanye untuk mengedukasi bahwa bantuan dari pemerintah sejatinya berasal dari uang rakyat, bukan dari pasangan calon tertentu sehingga tidak perlu adanya balas budi.

Di sisi lain, lanjut Huda, AMIN akan mengurangi kampanye yang menyasar kelompok menengah karena upaya pendekatan yang dilakukan sudah optimal. Pemilih dari kelompok menengah akan didekati melalui debat capres-cawapres agar yakin menentukan pilihannya kepada AMIN. ”Tingkat penerimaan gagasan perubahan sudah diterima dengan baik oleh kelompok pemilih menengah dan kritis,” kata Huda.

Baca juga: Mereka yang Masih Bimbang Memilih Capres

Fokus kampanye tatap muka

Koordinator Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Hermawi Taslim, mengatakan, survei Litbang Kompas memberikan gambaran yang lebih mencerahkan buat perjuangan Anies-Muhaimin. Hasil survei akan menjadi penyemangat untuk merebut 28,7 persen pemilih sehingga bisa memastikan masuk ke putaran kedua Pilpres 2024. Oleh karena itu, pihaknya akan tetap fokus pada metode kampanye tatap muka dan dialogis karena masih menjadi metode yang lebih efektif merebut suara rakyat.

”Selain bergiat kampanye di semua level, kami juga sudah mulai melatih para saksi yang akan berjaga di TPS, karena menurut kami, salah satu kunci kemenangan adalah memastikan suara yang kami peroleh di TPS tidak menguap dan dimainkan secara siluman,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Hermawi Taslim (kiri) didampingi Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Hasanudin Wahid (tengah) dan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/9/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Hermawi Taslim (kiri) didampingi Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Hasanudin Wahid (tengah) dan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/9/2023).

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000