Kapal Rumah Sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Diusahakan Masuk Gaza
Kapal rumah sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, yang disiapkan untuk membantu korban perang di Jalur Gaza, Palestina, belum dapat berlayar ke area perairan Gaza karena banyaknya kapal menanti berlabuh.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Upaya terus dilakukan agar kapal rumah sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 bisa segera masuk ke perairan Gaza, Palestina. Salah satu alternatif lain yang dipertimbangkan adalah mengirim rumah sakit lapangan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan terus berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Mesir Jenderal Mohamed Ahmed Zaki terkait KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 yang belum dapat berlayar ke perairan dekat Gaza. Kapal masih ada di Mako Kolinlamil, Jakarta.
”Ini sudah saya lapor ke Presiden (Joko Widodo), Menteri Pertahanan Mesir saya kontak terus. Beliau minta ditahan dulu karena untuk berlabuh begitu banyak kapal menunggu,” kata Prabowo saat jumpa pers seusai acara penyerahan delapan unit helikopter H225M di Pangkalan Udara Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023).
Sebagai alternatif sambil menunggu KRI dr Radjiman, bisa jadi Indonesia akan mengirimkan rumah sakit lapangan. Rumah sakit lapangan akan dibangun di daerah perbatasan antara Mesir dan Gaza. Di antaranya di Sinai, yang berbatasan langsung dengan Rafah, Gaza.
Namun, rencana itu masih digodok. Ia juga masih akan melaporkan hal tersebut kepada Presiden. ”Ada saran dari beberapa pihak, malah kalau bisa rumah sakit lapangan. Jadi, ini sedang kami bahas,” kata Prabowo.
Sebelumnya, Indonesia lewat Kementerian Pertahanan menawarkan kapal bantu rumah sakit KRI dr Radjiman untuk membantu para korban perang di Gaza. Namun, secara yuridis, kapal itu perlu mendapatkan izin dari Pemerintah Mesir. Mesir, yaitu daerah Sinai dan El Arish, menjadi titik tempat pengumpulan bantuan ke Gaza.
Sambil menunggu proses yang diperkirakan mencapai beberapa minggu, Indonesia akan mengirimkan berbagai bantuan kemanusiaan. Menurut Prabowo, dirinya terus mencari cara-cara untuk membantu para korban. Ada banyak pasien yang luka serta butuh perawatan rehabilitasi. Ia sudah menyampaikan, semua rumah sakit TNI terbuka untuk pasien-pasien dari Palestina.
Terlepas dari izin yang belum keluar, TNI Angkatan Laut telah mempersiapkan KRI dr Radjiman untuk menjalani misi kemanusiaan di perairan dekat Gaza. Kapal itu tidak hanya dalam keadaan siap untuk menjalankan misi kemanusiaan di perairan dekat Gaza, tetapi juga mengangkut bantuan sebanyak 80 truk.
Pada Kamis (30/11/2023), KRI dr Radjiman telah bersiap untuk mengangkut bantuan bagi masyarakat sipil korban perang di Gaza. Banyak bantuan masyarakat yang disimpan di Mako Kolinlamil. Sejak bulan lalu, TNI AL telah membuka Posko Bantuan Kemanusiaan yang terkonsentrasi di Koarmada II Surabaya dan Kolinlamil Jakarta.
TNI AL telah menyiapkan KRI dr Radjiman dengan melaksanakan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kondisi teknis dalam kondisi siap serta mengubah warna. Kapal bantu rumah sakit (BRS) ini telah dicat berwarna putih sebagaimana diatur dalam ketentuan internasional, yaitu Konvensi Geneva dan San Remo Manual, bahwa kapal rumah sakit untuk misi kemanusiaan berwarna putih.
”Penggantian warna tersebut telah dilaksanakan selama satu minggu di Surabaya,” ungkap Komandan KRI Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono.
Selain mengirimkan bantuan, KRI dr Radjiman menurut rencana juga akan menyediakan layanan kesehatan dengan mengerahkan sejumlah tenaga kesehatan.
Kapal ini memiliki kemampuan setara dengan rumah sakit tipe C yang dilengkapi poliklinik rawat jalan, unit gawat darurat (UGD), ruang rawat inap, dan unit radiologi yang dilengkapi berbagai fasilitas, seperti CT scan, C-Arms, rontgen, panoramic, hingga USG 4D.
KRI dr Radjiman mampu melaksanakan berbagai operasi medis, mulai dari operasi bedah saraf, bedah tulang, angkat kandungan, operasi caesar, operasi tiroid, operasi mata, operasi katarak, hingga operasi mulut atau bibir sumbing. Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali dalam berbagai kesempatan menyampaikan beberapa kejadian di lingkup global yang perlu menjadi perhatian, di antaranya konflik dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.