Tanpa Prabowo-Gibran, Tim Kampanye Bagi-bagi Susu dan Makan Siang
Secara bertahap, kampanye pembagian makan siang dan susu gratis akan dilakukan di 100 titik per minggu. Hal itu juga akan menjadi bahan evaluasi ketika Prabowo-Gibran terpilih nanti.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, tidak mengikuti kegiatan kampanye hari pertama pada Selasa (28/11/2023) ini. Meskipun demikian, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tetap menyelenggarakan agenda bagi-bagi susu dan makan siang gratis kepada warga di sembilan daerah.
Kesembilan daerah itu tersebar di Jakarta Timur, Surabaya (Jawa Timur), Tangerang (Banten), Bandung (Jawa Barat), Yogyakarta, Semarang (Jawa Tengah), dan tiga daerah di Makassar (Sulawesi Selatan).
Susu dan makan siang gratis itu dibagikan oleh TKN, Tim Kampanye Daerah (TKD), dan pengurus partai di daerah kepada warga setempat. Selain itu, TKN Prabowo-Gibran juga menyerahkan dana kemanusiaan untuk Palestina untuk mewakili Prabowo Subianto.
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengatakan, Prabowo belum bisa menghadiri kampanye hari pertama karena masih bekerja sebagai Menteri Pertahanan. Hal yang sama dilakukan Gibran karena masih menjabat Wali Kota Solo.
Pembagian makan siang dan susu gratis itu merupakan komitmen Prabowo-Gibran atas program yang telah disusun. Jika terpilih nanti, program bantuan gizi itu akan terus dilanjutkan di masa pemerintahan pasangan capres-cawapres itu.
”Kami ingin memberikan yang terasa bagi publik, khususnya anak sekolah dan ibu hamil. Ini program yang paling quick win atau memberikan hasil cepat bagi seluruh penerima manfaat,” ujar Rosan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa.
Pembagian makan siang dan susu gratis itu merupakan komitmen Prabowo-Gibran atas program yang telah disusun.
Harapannya, kata Rosan, anak-anak sekolah dan pesantren bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan gizi. Selain anak, ibu hamil juga akan terbantu dalam proses pemenuhan gizi perkembangan janinnya.
Sebagai permulaan, bantuan makan siang dan susu akan dilakukan di sembilan titik dan akan terus bertambah sebanyak 100 titik per minggu. Selama kampanye, program akan terus dilakukan dan menjadi bahan evaluasi ketika Prabowo-Gibran terpilih.
Menurut perhitungan TKN Prabowo-Gibran, pemberian makan siang dan susu gratis bagi 82,9 juta orang itu bisa menghabiskan dana hingga Rp 400 triliun per tahun. Karena membutuhkan dukungan dana cukup besar, maka program itu dilakukan secara bertahap dan baru pada 2029 seluruh penerima manfaat merasakan bantuan gizi tersebut.
Jika Prabowo-Gibran terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, menurut Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, pelaksanaan program pemberian susu dan makan siang gratis itu tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah karena dilakukan secara bertahap. APBN juga akan dilakukan refocusing atau pemusatan kembali anggaran untuk kepentingan pendidikan anak serta kesehatan bagi ibu dan anak.
”Utamanya refocusing dan realokasi tiga sumber keuangan, pertama anggaran pendidikan, perlindungan sosial dan kesehatan. Misalnya anak sekolah akan menggunakan dana pendidikan, kalau anak orang miskin menggunakan dana perlindungan sosial, kalau ibu hamil menggunakan dana kesehatan,” terangnya.
Bantuan untuk Palestina
Meski tidak hadir di kampanye hari pertama, Rosan menyebutkan bahwa Prabowo memberikan bantuan kemanusiaan Rp 5 miliar untuk Palestina. Bantuan itu disalurkan melalui lembaga kemanusiaan Relief serta Yayasan Kemanusiaan dan Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban.
”Beliau (Prabowo) memberikan bantuan langsung dari uang pribadi. Bantuan ini juga akan terus berlanjut sebagai bentuk komitmen kuat Prabowo-Gibran terhadap kemanusiaan,” ungkapnya.