”Dukungan Penuh” Keluarga Jokowi untuk Prabowo-Gibran
Deklarasi dukungan Badan Pengusaha Pejuang yang dipimpin Bobby Nasution menandai lengkapnya dukungan keluarga Presiden Jokowi kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
Satu lagi anggota keluarga Presiden Joko Widodo, yakni Bobby Afif Nasution, mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meski tidak melalui partai politik, menantu Presiden yang menjabat sebagai Wali Kota Medan, Sumatera Utara, itu memberikan dukungan resmi lewat organisasi pengusaha. Langkah Bobby melengkapi dukungan yang sebelumnya sudah diberikan oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, untuk Prabowo yang berpasangan dengan kakak tertua mereka, Gibran.
Bobby Afif Nasution mendeklarasikan dukungan resmi kepada pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Jakarta, Rabu (8/11/2023). Wali Kota Medan, Sumatera Utara, itu menyampaikan dukungan bersama para pengusaha yang berhimpun di organisasi yang ia pimpin, yakni Barisan Pengusaha Pejuang. Deklarasi bersama digelar di Djakarta Theater dengan dihadiri langsung oleh Prabowo.
Menurut Bobby, pencalonan Prabowo memberikan optimisme tersendiri bagi Barisan Pengusaha Pejuang yang didominasi oleh para pengusaha muda. Optimisme itu lahir karena Prabowo bersedia memilih Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon pendamping di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Selain menjadi representasi kaum muda, putra sulung Presiden Joko Widodo sekaligus kakak ipar Bobby itu juga seorang pengusaha. Kesamaan latar belakang Gibran dengan Barisan Pengusaha Pejuang diharapkan menjadi penyambung aspirasi mereka.
”Kami sudah tidak sabar mau memenangkan Pak Prabowo di seluruh Indonesia. Kita semua harus memperjuangkan perekonomian yang kuat,” kata Bobby yang juga Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang.
Dukungan Bobby disampaikan berselang tiga hari setelah ia memenuhi panggilan pimpinan partai asalnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Pada Senin (6/11/2023), Ketua Bidang Kehormatan Partai PDI-P Komarudin Watubun memanggil Bobby untuk mengklarifikasi pernyataannya terkait pasangan Prabowo-Gibran. Komarudin mengingatkan bahwa kader PDI-P tidak boleh bermain ”dua kaki” karena PDI-P telah memutuskan untuk mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk berkontestasi pada Pilpres 2024. Ia pun diberikan kesempatan dalam beberapa hari untuk memikirkan pilihan, yakni beralih mendukung Prabowo-Gibran atau tetap di barisan PDI-P yang diakui Bobby telah membesarkan karier politiknya.
Namun, saat dikonfirmasi seusai mendeklarasikan dukungan resminya, Bobby enggan menjawab soal statusnya sebagai kader PDI-P. Ia tak menjelaskan apakah dirinya telah mengundurkan diri dengan mengembalikan KTA PDI-P. Begitu juga apakah pilihan akhirnya telah dibicarakan dengan Presiden Jokowi.
”Saya jawab satu hal saja, ya. Pokoknya Barisan Pengusaha Pejuang siap memenangkan Prabowo-Gibran,” ujar Bobby.
Dihubungi terpisah, Komarudin Watubun mengatakan, aturan partai berlaku pada setiap kader, termasuk Gibran dan Bobby yang sebelumnya adalah kader PDI-P. Keduanya kehilangan keanggotaan secara otomatis karena mendukung pasangan capres dan cawapres yang berbeda dengan keputusan partai.
”Apakah dengan mendukung calon berbeda itu dia pindah partai atau tidak pindah partai, mereka tetap kehilangan keanggotaan dari PDI Perjuangan,” ujarnya. Aturan itu tetap berlaku meski itu tidak disertai dengan proses pengunduran diri dengan mengembalikan KTA.
Bobby merupakan suami dari anak kedua Presiden, Kahiyang Ayu. Dengan deklarasi Badan Pengusaha Pejuang, ia menjadi anggota keluarga Jokowi yang terakhir mengemukakan dukungan resmi terhadap Prabowo, setelah Gibran dipilih untuk menjadi bakal cawapres.
Sebelumnya, putra bungsu Jokowi, yakni Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, telah membawa PSI menjadi salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran. Kaesang pun turut menyertai kakak sulungnya ketika didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum, 25 Oktober lalu.
Selain anak-anak dan menantu Presiden, sinyal dukungan terhadap Prabowo juga muncul dari Jokowi secara pribadi. Terakhir, saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Selasa (7/11/2023), Jokowi menyinggung urgensi kepemimpinan yang kuat di tengah konteks pertaruhan untuk menjadi negara maju dalam beberapa waktu ke depan. Jokowi juga memuji penampilan pencak silat yang ditampilkan di acara tersebut.
”(Ke depan) Dibutuhkan kepemimpinan yang kuat. Tadi yang ditampilkan pencak silat (sudah) benar, karena ketuanya Pak Prabowo,” kata Jokowi di hadapan para pejabat dan peserta Rakernas LDII. Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan turut mendampingi Jokowi dalam acara tersebut. Selain Menteri Pertahanan, Prabowo juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).
Menanggapi dukungan yang datang dari Bobby dan Barisan Pengusaha Pejuang, Prabowo mengatakan menerimanya dengan bahagia. Apalagi dukungan yang diberikan berasal dari kalangan pengusaha muda. Merujuk hasil penelitian dari berbagai perguruan tinggi dunia, kepemimpinan suatu bangsa akan melalui beberapa fase. Di awal kemerdekaan, umumnya sebuah negara dipimpin oleh tentara dan politisi. Pada tingkatan selanjutnya, pengusahalah yang akan menjadi pemimpin negara.
Netralitas Presiden menjadi semakin krusial untuk dipastikan. Presiden tidak cukup menunjukkannya dengan sejumlah pernyataan, tetapi juga langkah kenegarawanan yang berpihak pada demokrasi.
Tak hanya para pendukungnya, ujar Prabowo, setelah pensiun dari TNI ia juga telah menjadi pengusaha. Presiden Jokowi pun berlatar belakang sebagai pengusaha. Begitu pula Gibran. ”Jadi, masa depan bangsa kita ada di pundak kalian, para pengusaha,” ujarnya.
Netralitas presiden krusial
Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, melihat, deklarasi dukungan yang dikemukakan Bobby melalui Barisan Pengusaha Pejuang menjadi penanda lengkapnya dukungan keluarga besar Jokowi terhadap Prabowo. Hal ini juga bertautan dengan sikap Presiden yang dispekulasikan linier dengan arah dukungannya pada Pilpres 2024.
Dalam konteks itu, menurut Firman, netralitas Presiden menjadi semakin krusial untuk dipastikan. Presiden tidak cukup menunjukkannya dengan sejumlah pernyataan, tetapi juga langkah kenegarawanan yang berpihak pada demokrasi.
Di sisi lain, peran masyarakat sipil dan koalisi parpol untuk terus memantik kesadaran politik warga di akar rumput juga penting. Masyarakat di semua level perlu terus-menerus mendapatkan wacana tentang komitmen aktor-aktor politik pada demokrasi serta upaya untuk tidak sekadar menerapkan politik pragmatis untuk mendapatkan kekuasaan.
”Mudah-mudahan ada pernyataan-pernyataan menggelegar dari para politisi sampai ke akar rumput sehingga ada peningkatan kesadaran politik. Dengan begitu, rakyat bisa disuguhi pertarungan yang lebih berkualitas, yakni mempertanyakan etika politik, perdebatan program, tidak sekadar cebong dan kampret seperti sebelumnya,” ujar Firman.