Sebut Politik Kini Banyak Drama, Presiden: Jaga Demokrasi Berkualitas
Presiden Joko Widodo mengingatkan, pemilu semestinya menjadi ajang untuk adu gagasan, bukan pertarungan perasaan.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, NIKOLAUS HARBOWO, EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga demokrasi tetap berkualitas. Pemilu diharapkan menjadi ajang untuk adu gagasan guna menjawab persoalan bangsa, bukan pertarungan perasaan. Komitmen untuk menjaga demokrasi juga diharapkan tetap dilanjutkan karena belakangan ini situasi politik terlalu banyak drama.
”Saya lihat akhir-akhir ini (politik) terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakor (drama Korea)-nya, terlalu banyak sinetronnya,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada puncak peringatan HUT Ke-59 Partai Golkar di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Selain Presiden Jokowi, peringatan HUT Golkar juga dihadiri bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, dan tuan rumah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Hadir pula sejumlah elite partai politik, seperti Ketua Umum PAn Zulkifli Hasan, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta.
Mestinya (yang ditunjukkan) pertarungan gagasan, ide, bukan perasaan. Kalau yang terjadi perasaan, repot semua kita.
Dalam kesempatan itu, Presiden kembali mengingatkan bahwa memasuki tahun politik, semua harus punya pandangan yang sama. Bahwa dalam demokrasi, kompetisi politik itu merupakan hal yang wajar. Begitu pula keinginan untuk menang dalam bertanding merupakan kewajaran.
Oleh karena itu, semua elemen bangsa, terutama para peserta pemilu, harus dapat menunjukkan demokrasi berkualitas. Pesta demokrasi semestinya tidak diwarnai dengan saling ejek dan menjelekkan, tetapi saling menyusun strategi dan solusi untuk kemajuan bangsa.
”Mestinya (yang ditunjukkan) pertarungan gagasan, ide, bukan perasaan. Kalau yang terjadi perasaan, repot semua kita,” ungkap Presiden Jokowi di hadapan para kader Golkar.
Presiden juga mengingatkan kontestan yang menang untuk tidak jemawa. Sebaliknya, kandidat yang kalah juga tidak murka. Sebab, pemilu merupakan pertandingan antarkeluarga sendiri sehingga semua harus kembali bersatu setelah kompetisi berakhir.
TKN Prabowo-Gibran
Setelah melalui pembahasan bersama, gabungan parpol pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akhirnya mengumumkan struktur dan susunan tim kampanye nasional (TKN) mereka pada Senin (6/11/2023), di Jakarta. Deklarasi itu hanya dihadiri Gibran dan sejumlah elite parpol pengusung dan pendukung, sedangkan Prabowo tak terlihat selama acara berlangsung.
Setidaknya terdapat 269 nama yang masuk dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Mereka antara lain berasal dari perwakilan parpol pengusung dan pendukung, tokoh nasional, dan purnawirawan TNI-Polri.
Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani, menyebutkan, dalam membentuk tim tersebut, pihaknya merangkum masukan dan inspirasi dari semua lapisan, mulai dari kaum santri, akademisi, kaum muda, tokoh-tokoh senior, sukarelawan, hingga unsur partai. Dengan demikian, TKN diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi jalannya pesta demokrasi.
”Sesuai arahan Pak Prabowo, tim ini harus menjalankan tugas dan fungsinya dengan menyampaikan hal positif yang penuh dengan keterbukaan, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, dan fokus pada masa depan generasi muda, dalam hal ini generasi milenial dan Z,” tutur Rosan.
Terkait adanya purnawirawan TNI-Polri yang masuk dalam struktur TKN, Rosan menjelaskan, hal itu karena tim ingin mendapatkan masukan komprehensif. Sebab, Prabowo-Gibran memandang pertahanan, keamanan, dan kestabilan merupakan kunci kemajuan yang positif.
Pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh tujuh parpol peserta Pemilu 2024. Parpol tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Garuda. Pasangan ini juga didukung Partai Gelora dan Partai Prima.
Dalam kesempatan itu, Gibran menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya karena dibantu oleh orang-orang yang dinilainya hebat dan ahli di bidang masing-masing. ”Saya pesan satu saja kepada Bapak/Ibu semua yang tergabung dalam TKN ini. Pastikan kapal besar Koalisi Indonesia Maju ini berlabuh di dermaga kemenangan,” katanya.
Sementara itu, dalam pidatonya di peringatan HUT Golkar, Airlangga Hartarto juga menyinggung kesiapan mesin partai yang telah panas. Saat ini, mesin politik Golkar telah siap memenangkan Prabowo-Gibran. Apalagi, Golkar telah memiliki basis yang kuat di dua provinsi kunci, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur .
Di Jawa Barat, kata Airlangga, ada Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang bertugas untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Adapun di Jawa Timur, ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
”Jadi kalau penyerangnya sudah dua, tandem itu sepertinya kita di Jawa Timur juga menang Pak Prabowo,” tuturnya.
Semakin ketat
Mendekati pemungutan suara Pemilu 2024, persaingan elektabilitas Prabowo-Gibran dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD semakin ketat. Berdasarkan survei nasional Charta Politika Indonesia yang dirilis pada Senin, dalam simulasi tiga pasang bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud mendapat elektabilitas tertinggi, yakni 36,8 persen. Disusul Prabowo Subianto-Gibran (34,7 persen) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (24,3 persen). Adapun jumlah responden yang tidak menjawab sebanyak 4,3 persen.
Jika melihat hasil tersebut, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud berpeluang besar masuk ke putaran kedua. Kemudian, jika terhadap kedua pasangan itu dilakukan simulasi satu lawan satu (head to head), elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 43,5 persen dan Ganjar-Mahfud 40,6 persen. Praktis, hanya selisih 2,9 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, pada survei 13-17 Oktober 2023, selisih Prabowo dan Ganjar dalam simulasi satu lawan satu sebesar 9,8 persen. Namun, dalam survei 26-31 Oktober atau setelah putusan Mahkamah Konstitusi tentang syarat usia minimal capres-cawapres, selisih elektabilitasnya tinggal 2,9 persen.